Uji Coba Instrumen Selama Pelaksanaan Penelitian

a Pendahuluan Peneliti dan 4 orang pengamat memasuki kelas dan mengucapkan salam. Sebelum memulai pembelajaran, peneliti mengajak seluruh siswa untuk berdoa, doa dipimpin oleh ketua kelas. Setelah berdoa, peneliti mengecek kehadiran siswa dengan cara bertanya kepada siswa yang bertugas mengisi buku kehadiran. Peneliti tidak lupa menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu untuk belajar materi operasi aljabar, disertai dengan sedikit penjelasan tentang model pembelajaran yang akan diterapkan yaitu Jigsaw II. Peneliti menjelaskan kepada siswa bahwa dalam pembelajaran ini, siswa akan berada di dalam kelompok-kelompok kecil yang tiap kelompoknya beranggotakan 5 orang. Masing-masing anggota kelompok bertanggung jawab atas belajar teman-teman satu kelompoknya. Setelah itu, peneliti memberikan apersepsi dengan cara mengingatkan sedikit materi aljabar kelas VII. Pada pertemuan ini peneliti menanyakan adakah yang tahu aljabar itu apa. Kebanyakan siswa menjawab yang ada huruf- hurufnya itu. Selanjutnya peneliti bertanya huruf-huruf pada bentuk aljabar biasa disebut dengan apa, kebanyakan siswa menjawab variabel. Kemudian peneliti bertanya ada yang tahu angka yang ada disebelah variabel itu dinamakan apa, agak ragu-ragu mereka menjawab konstanta. Selajutnya peneliti bertanya lagi kalau angka tadi dinamakan konstanta, maka angka yang tidak berada di sebelah variabel pada bentuk aljabar dinamakan apa, siswa menjawab koefisien. Setelah mendengar jawaban dari siswa, peneliti menekankan kepada mereka bahwa koefisien adalah angka yang melekat pada variabel, sedangkan konstanta adalah angka yang tidak melekat pada variabel. Peneliti bertanya sekilas juga tentang suku satu, suku dua, suku tiga dan suku-suku polinomial, sebagian besar dari siswa tahu. Peneliti tidak lupa memberikan motivasi kepada siswa dengan cara memberitahu bahwa operasi aljabar akan digunakan untuk mempelajari materi lain seperti fungsi dan persamaan lingkaran. Terakhir, peneliti membagi siswa menjadi 5 kelompok asal yang beranggotakan 5 siswa tiap kelompok, sesuai dengan jumlah pembagian materi operasi aljabar yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan perpangkatan. Kelompok dibagi secara nonhomogen. Pada saat itu, keempat orang pengamat mulai berada di tegah-tengah kelompok. b Kegiatan Inti Pada pembelajaran ini guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk membaca sekilas tentang materi yang akan dipelajari yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan perpangkatan pada bentuk aljabar. Kemudian guru mempersilahkan siswa untuk membagi materi tersebut kepada masing-masing anggota kelompok mereka, kelompok ini dinamakan kelompok asal. Peneliti meminta siswa yang membahas materi yang sama berkumpul menjadi satu dengan kelompok lain yang juga membahas materi yang sama, kelompok ini dinamakan kelompok ahli. Siswa di kelompok ahli memulai diskusi mereka dan peneliti hanya mengamati. Setelah kelompok- kelompok ahli sudah selesai melakukan diskusi, peneliti memberikan soal latihan berupa LKS kepada setiap anggota kelompok ahli, soal yang diberikan sesuai dengan materi yang mereka diskusikan dan peneliti meminta mereka untuk mengerjakannya secara individu. Setelah itu, peneliti memberikan kesempatan kepada siswa yang belum paham tentang materi yang mereka diskusikan untuk bertanya kepada peneliti. Beberapa siswa yang membahas materi perpangkatan bertanya mengapa operasi perpangkatan harus diubah ke bentuk perkalian, peneliti menjawab diubah ke bentuk perkalian karena mengingat bahwa perpangkatan adalah perkalian yang berulang. Kemudian peneliti memberikan kesempatan lagi kepada siswa untuk bertanya, namun tidak ada siswa tidak bertanya lagi. c Penutup Pada akhir pembelajaran, penelti lupa untuk mengarahkan setiap kelompok siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang sudah mereka pelajari dalam kelompok ahli. Peneliti hanya menginformasikan bahwa pada pertemuan selanjutnya mereka akan kembali ke kelompok asal, kemudian menjelaskan materi hasil diskusi mereka kepada anggota kelompok satu per satu sampai semua anggota menyampaikan hasil diskusinya. Peneliti juga menyampaikan bahwa setiap anggota kelompok asal tidak hanya bertanggung jawab untuk belajarnya sendiri tetapi juga bertanggung jawab agar teman satu kelompoknya paham dan mengerti. Selain lupa untuk mengarahkan siswa membuat kesimpulan, peneliti juga lupa untuk mengucapkan salam penutup di akhir pembelajaran. 2 Pertemuan II Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2016 pada jam keempat dan kelima. Pertemuan kedua diikuti oleh seluruh siswa. Jumlah siswa kelas VIII B adalah sebanyak 25 siswa dengan 23 siswa sebagai sampelnya. Model pembelajaran yang digunakan adalah Jigsaw II dan materi yang diajarkan adalah operasi aljabar. Sebelum peneliti melaksanakan penelitian di kelas VIII B, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan beberapa hal seperti materi, RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lembar

Dokumen yang terkait

Pengaruh keaktifan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada pokok bahasan operasi aljabar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II tahun ajaran 2016/2017.

0 0 193

Hubungan keaktifan dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan keliling dan luas jajargenjang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II di kelas VII A SMP Kanisius Muntilan tahun ajaran 2015/2016.

0 1 287

Hubungan antara motivasi dan hasil belajar serta keaktifan belajar dan hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) di kelas VIII B SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 2015/2016 pada pokok bahasan prisma.

0 0 216

Pengaruh keaktifan dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika pada pokok bahasan prisma dan limas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II di kelas VIII SMPK Kemasyarakatan Kalibawang tahun pelajaran 2014/2015.

0 0 241

Pengaruh pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi PhET terhadap hasil belajar dan keaktifan peserta didik kelas VIII SMP Kanisius Wonogiri pada pokok bahasan Energi Potensial,

2 5 137

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII A SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013.

1 6 193

Pengaruh pemberian kuis terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2012/2013 pada sub pokok bahasan pengertian dan operasi hitung bentuk aljabar.

0 1 2

Peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Kanisius Panembahan Senopati Tirtomoyo tahun ajaran 2012 2013 pada pokok bahasan faktorisasi suku aljabar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe TGT

0 0 272

Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar

0 1 5

TINGKAT KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA PADA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR DENGANMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II DI SMP KANISIUS SLEMAN

0 0 300