originally issued in Indonesian language
[
k shibit E 37
Exhibit E37
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2016 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI,
DAN ASUMSI
AKUNTANSI SIGNIFIKAN Lanjutan 3. SIGNIFICANT
ACCOUNTING JUDGMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS Continued Pertimbangan Lanjutan
Judgments Continued Pajak Penghasilan
Income Taxes
Dalam menentukan total yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Grup
menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan total cadangan
yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, Provisi, Liabilitas Kontinjensi,
dan Aset Kontinjensi . Grup membuat analisa untuk semua
posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat
pajak yang belum diakui harus diakui. In determining the amount to be recognized in
respect of an uncertain tax liability, the Group applies similar considerations as it would use in
determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57,
Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets . The Group makes an analysis of all tax
positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be
recognized. Pertimbangan
signifikan dilakukan
dalam menginterpretasikan peraturan pajak
yang kompleks mengakibatkan ketidakpastian dalam
menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang
penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal.
Significant judgment is involved in interpreting the complex tax regulation which lead to the
uncertainty in determining the provision for corporate income tax. There are certain
transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the
ordinary course of business. Penghasilan yang diperoleh Grup dapat dikenakan
pajak final dan non-final. Penentuan penghasilan yang dikenakan pajak final dan non-final serta
biaya pengurang pajak sehubungan dengan penghasilan yang dikenakan pajak final dan non-
final memerlukan pertimbangan dan estimasi. The revenue of the Group is subject to both final
and non-final income tax. Determining the amount of revenue subject to final and non-final tax as
well as expenses relating to the revenue from final and non-final income tax requires judgements and
estimates.
Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat
aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan
asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun.
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar
atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada
saat terjadinya. The key assumptions concerning the future and
other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of
causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the
next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on
parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing
circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes
or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the
assumptions when they occur.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments
Grup menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan pada pasar
aktif, menggunakan teknik penilaian. Teknik tersebut secara signifikan dipengaruhi oleh asumsi
yang digunakan, termasuk diskon tarif dan perkiraan arus kas masa depan. Dalam hal itu,
perkiraan nilai wajar yang diturunkan tidak selalu dapat dibuktikan dengan perbandingan dengan
pasar independen dan, dalam banyak kasus, mungkin tidak mampu disadari dengan segera.
The Group determines the fair value of financial instruments that are not traded in an active
market, using valuation techniques. Those techniques are significantly affected by the
assumptions used, including discount rates and estimates of future cash flows. In that regard, the
derived fair value estimates cannot always be substantiated by comparison with independent
markets and, in many cases, may not be capable of being realised immediately.
Metode dan asumsi yang digunakan untuk mengestimasi nilai wajar aset dan liabilitas
keuangan diungkapkan dalam Catatan 37. The methods and assumptions used to estimate the
fair value of financial assets and liabilities are discussed in Note 37.
originally issued in Indonesian language
\
k shibit E 38
Exhibit E38
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2016 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI,
DAN ASUMSI
AKUNTANSI SIGNIFIKAN Lanjutan 3. SIGNIFICANT
ACCOUNTING JUDGMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS Continued Estimasi dan Asumsi Lanjutan
Estimates and Assumptions Continued Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang
Allowance for Impairment of Receivables
Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pihak yang bersangkutan tidak
dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan
fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan
dengan pihak dan status kredit dari pihak berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan
faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pihak guna
mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain parties are unable to meet
their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available
facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the parties
and the parties current credit status based on third party credit reports and known market
factors, to record specific provisions for parties against amounts due to reduce its receivable
amounts that the Group expects to collect. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan
disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk penurunan
nilai piutang. These specific provisions are re-evaluated and
adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of
receivables. Nilai tercatat dari piutang usaha dan piutang lain-
lain Grup setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2016
sebesar Rp 52.746.736.401 dan Rp 63.212.587.324 dan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar
Rp 130.231.551.782 dan Rp 125.857.097.780. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan
7 dan 8. The carrying amount of the Group s trade
receivables and other receivables net of allowance for impairment loss as of 31 December 2016
amounted to
Rp 52,746,736,401
and Rp 63,212,587,324 and as of 31 December 2015
amounted to
Rp 130,231,551,782, and
Rp 125,857,097,780. Further details are presented in Notes 7 and 8.
Penyisihan Persediaan Usang Allowance for Inventory Obsolescence
Grup menetapkan penyisihan persediaan setiap kali nilai realisasi bersih dari persediaan menjadi lebih
rendah dari harga perolehan akibat kerusakan, kondisi fisik menurun, keusangan, perubahan
tingkat harga atau penyebab lainnya. Akun penyisihan ditinjau untuk mencerminkan penilaian
yang akurat dalam catatan keuangan. Nilai tercatat persediaan Grup pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 90.511.048.838 dan Rp 197.439.662.570.
Penjelasan lebih rinci diungkapkan pada Catatan 9. The Group provides allowance for inventories
whenever the net realizable value of the inventories becomes lower than cost due to
damage, physical deterioration, obsolescence, changes in price levels or other causes. The
allowance account is reviewed to reflect the accurate valuation in the financial records.
The carrying amount of inventories of the Group as of 31 December 2016 and 2015 amounted
to Rp 90,511,048,838 and Rp 197,439,662,570, respectively. Further details are disclosed in
Note 9.
Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Property, Plant and Equipment
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset
tetap antara 4 sampai 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam
industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan
teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya
biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. The costs of property, plant and equipment are
depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the
useful lives of these property, plant and equipment to be within 4 to 20 years. These are common life
expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the
expected level of usage and technological development could impact the economic useful
lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be
revised.