KEPENTINGAN NON-PENGENDALI NON-CONTROLLING INTEREST

originally issued in Indonesian language ‘ k shibit E 91 Exhibit E91 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated

34. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI

Lanjutan

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Continued

PT Modern Sevel Indonesia MSI Lanjutan PT Modern Sevel Indonesia MSI Continued c Pada tanggal 1 November 2012, MSI dan PT Iron Bird IB mengadakan perjanjian dimana IB menyediakan jasa pengangkutan produk ke . toko-toko 7-eleven kepada MSI. MSI dikenakan tarif atas setiap pengiriman ditambah dengan biaya asuransi. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Oktober 2016. c On 1 November 2012, MSI and PT Iron Bird IB entered into an agreement where IB provides product transportation to 7-eleven stores for MSI. MSI is charged for tariff of each delivery plus insurance expense. This agreement is valid until 31 October 2016. PT Modern Data Solusi MDS PT Modern Data Solusi MDS Efektif tanggal 1 April 2012, MDS mengadakan perjanjian distribusi dengan Ricoh Asia Pacific Operations Limited Ricoh. dimana Ricoh menunjuk MDS sebagai distributor non-eksklusif atas produknya di Indonesia. Perjanjian kerjasama ini berlaku sejak perjanjian ditanda tangani dan tidak mempunyai batas waktu, kecuali saat kedua pihak sepakat mengakhiri perjanjian. Effective on 1 April 2012, MDS entered into a distributorship agreement with Ricoh Asia Pacific Operations Limited Ricoh. whereby Ricoh appoints MDS as its non-exclusive distributor of Ricoh s products in Indonesia. This agreement is effective from the signing date of the agreement and has no expiry date, unless terminated by both parties. 35. RUGI PER SAHAM 35. LOSS PER SHARE Rugi per saham dihitung dengan membagi rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun bersangkutan. Loss per share is calculated by dividing loss for the year attributable to the owners of the parent entity by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year. 2 0 1 6 2 0 1 5 Rugi bersih dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 636.483.619.623 58.424.132.673 Net loss attributable to owners of the parent entity Rata-rata tertimbang saham yang beredar 4.574.697.999 4.574.697.999 Weighted-average number of shares outstanding Rugi per saham dasar dan dilusian 139,13 12,77 Basic and diluted loss per share Rugi per saham dilusian adalah sama rugi per saham dasar karena Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi dilusian. Diluted loss per share is the same as the basic loss per share since the Company does not have potential dilutive securities. 36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT Kebijakan manajemen risiko keuangan Grup bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko keuangan yang dihadapi Grup, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai serta untuk mengawasi kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. The Group s financial risk management policies aim to identify and analyze the financial risks faced by the Group, set appropriate risk limits and controls, and oversee compliance with the limits established. Dewan Direksi memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk menetapkan dan mengawasi kerangka manajemen risiko. Dewan Direksi telah menetapkan fungsi keuangan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Grup. Sedangkan fungsi internal audit memiliki tanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko yang terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Grup dengan memberikan laporannya kepada Dewan Direksi. The Board of Directors has overall responsibility for setting and overseeing risk management framework. Board of Directors has set a financial function that is responsible for developing and monitoring the Group s risk management policy. While the internal audit function has the responsibility to monitor compliance with risk management policies and procedures and to review the adequacy of risk management framework related to the risks faced by the Group to provide its report to the Board of Directors. originally issued in Indonesian language ’ k shibit E 92 Exhibit E92 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Lanjutan 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT Continued Risiko keuangan yang paling signifikan terhadap Grup dijelaskan di bawah ini. The most significant financial risks to which the Group is exposed are described below. a. Risiko Kredit a. Credit Risk Risiko kredit adalah risiko bahwa salah satu pihak instrumen keuangan akan menyebabkan kerugian keuangan pihak lain dengan tidak melepaskan kewajiban. Karena aktivitas operasi Grup terkena kredit terkait potensi kerugian yang mungkin terjadi sebagai akibat dari pihak ketiga, individu atau penerbit tidak mampu atau tidak mau untuk menghormati kewajiban kontrak. Credit risk is the risk that one party to a financial instrument will cause a financial loss for the other party by failing to discharge an obligation. Due to the Group s operating activities, the Group is exposed to the potential credit-related losses that may occur as a result of an individual, counterparty or issuer being unable or unwilling to honor its contractual obligations. Eksposur risiko kredit Grup terutama adalah dalam mengelola piutang. Grup melakukan pengawasan kolektibilitas piutang sehingga dapat diterima penagihannya secara tepat waktu dan juga melakukan penelaahan atas masing-masing piutang pelanggan secara berkala untuk menilai potensi timbulnya kegagalan penagihan dan membentuk pencadangan berdasarkan hasil penelaahan tersebut. The Group exposure to credit risk arise primarily from managing receivables. The Group monitors receivables so that these are collected in a timely manner and also conduct reviews of individual customer accounts on a regular basis to assess the potential for uncollectibility. Eksposur Grup terhadap risiko kredit pada aset keuangan muncul dari kelalaian pihak ketiga dengan maksimal eksposur sama dengan nilai instrumen tercatat. The Group s exposure to credit risk on its financial asssets arises from default of the counterparty with a maximum exposure equal to the carrying amount of these instruments. 31 Desember 2016 31 December 2016 31 Desember 2015 31 December 2015 Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi: Financial assets measured at fair value through profit or loss: Aset keuangan derivatif - 13.948.012.807 Derivative financial assets Pinjaman yang diberikan dan piutang: Loans and receivables: Kas dan bank 10.316.153.674 22.160.118.796 Cash on hand and in banks Investasi jangka pendek 50.000.000.000 50.000.000.000 Short-term investment Piutang usaha 55.639.549.107 135.585.131.555 Trade receivables Piutang lain-lain 63.594.259.647 134.553.685.643 Other receivables Dana yang dibatasi penggunaannya 274.481.136 8.548.876.582 Restricted funds Setoran jaminan 6.535.451.903 6.579.065.314 Security deposits T o t a l 186.359.895.467 371.374.890.697 T o t a l Tidak termasuk kas masing-masing sebesar Rp 6.729.717.869 dan Rp 8.490.074.065 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Excluding cash on hand amounting to Rp 6,729,717,869 and Rp 8,490,074,065 as of 31 December 2016 and 2015, respectively. Tidak ada risiko kredit yang signifikan dalam Grup. There are no significant concentrations of credit risk within the Group. Tabel analisis aset keuangan Grup pada 31 Desember 2016 dan 2015: Aging analysis of the Group s financial assets as of 31 December 2016 and 2015: