61 mengisi kuesioner adalah salah satu atau seluruhnya jika bersedia, namun harus
berusia 17 tahun atau lebih.
4.3 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Metode deskriptif dilakukan dengan pencarian fakta dan interpretasi terhadap sifat-sifat
dari beberapa fenomena Nazir 2003. Jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah metode survei yang berupa sampel. Metode survei digunakan untuk
memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan- keterangan secara faktual mengenai perilaku konsumen Rumah Makan Dapoer
Iboe.
4.4 Data dan Instrumentasi
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Studi pendahuluan dilakukan melalui wawancara dengan pihak
manajemen Rumah Makan Dapoer Iboe untuk dapat merumuskan permasalahan penelitian. Data primer lain digunakan dengan teknik wawancara terstruktur
dengan bantuan kuesioner dalam bentuk pertanyaan tertutup dan semi terbuka yang diberikan kepada konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe.
Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari studi literatur berbagai buku, internet, dan instansi terkait seperti Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan, Badan Pusat Statistik, Perpustakaan Lembaga Sumberdaya Informasi IPB, Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, maupun
dari sumber lainnya. Instrumentasi atau alat pengumpul yang digunakan berupa kuesioner.
Kuesioner penelitian harus dapat dipercaya dan valid, sehingga kuesioner harus diuji terlebih dahulu kelayakannya sebelum disebarkan kepada konsumen. Uji
yang dilakukan adalah uji reliabilitas dan uji validitas. Uji reabilitas berfungsi untuk mengetahui ketepatan alat ukur yang dipakai, sedangkan uji validitas
berfungsi untuk mengetahui tingkat kebenaran dari alat ukur yang digunakan atau kesesuaian alat ukur dengan yang ingin diukur Nazir 2003.
62
4.5 Identifikasi Atribut
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid bila mampu
mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Dalam menyusun kuesioner, pertanyaan yang
ingin diajukan perlu dipastikan. Untuk menentukannya, sebelumnya harus sudah jelas variabel apa yang akan diukur. Variabel masih dapat dipecah menjadi
subvariabel atau indikator Simamora 2004. Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner. Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila
dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Asumsinya tidak terdapat perubahan psikologis
pada konsumen sehingga berapa kalipun pengambilan data dilakukan maka akan memperoleh data yang sesuai dengan kenyataan Simamora 2004.
Sebelum dilakukan uji validitas dan reliabilitas, ditentukan dahulu atribut- atribut dari Rumah Makan Dapoer Iboe yang akan dianalisis dalam penelitian ini.
Identifikasi atribut mutu pelayanan yang terdapat pada kuesioner untuk wawancara merupakan penjabaran dari 7P bauran pemasaran, yaitu bauran
produk, bauran harga, bauran tempat, bauran orang, bauran bukti fisik, bauran proses, serta bauran promosi.
Penentuan atribut dilakukan melalui observasi dari penelitian terdahulu, diskusi antara peneliti dengan pihak manajemen Rumah Makan Dapoer Iboe, dan
diskusi dengan beberapa konsumen yang telah melakukan pembelian di Rumah Makan Dapoer Iboe. Peneliti mengajukan usulan atribut yang akan digunakan
berdasarkan identifikasi topik yang akan dibahas, kemudian didiskusikan dengan pihak konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe dan manajemen Rumah Makan
Dapoer Iboe dengan mengidentifikasi atribut mutu pelayanan yang dianggap penting beserta argumen yang menjelaskannya. Hasil identifikasi tersebut
menghasilkan beberapa pertanyaan yang kemudian disusun menjadi kuesioner untuk mempelajari kepuasan dan loyalitas konsumen di Rumah Makan Dapoer
Iboe. Atribut yang digunakan untuk pengujian pendahuluan penelitian yaitu sebanyak 38 atribut yang diujikan kepada 30 responden. Adapun 38 atribut
tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.
63
Tabel 6. Atribut Rumah Makan Dapoer Iboe Sebelum Uji Pendahuluan
Variabel 7P Atribut yang digunakan
Produk • Kekhasan Kekhasan cita rasa masakan dan minuman
khas sunda • cita rasa masakan sunda pada menu utama Nasi
Timbel • Aroma Ikan Asin spesifik “ongong” pada menu utama
Nasi Timbel • Porsi Nasi Timbel
• Komposisi pelengkap Nasi Timbel • Kesegaran lalapan pada Nasi Timbel
• Keragaman pilihan bumbu pada menu ikan utama Nasi Timbel cobek, rujak, acar, asam manis, goreng
kering, bakar, pepes • Kehigienisan dan perlengkapan makan yang
digunakan • Keindahan tampilan Nasi Timbel
• Tersedia Beragam menu pilihan makanan dan minuman khas sunda
• Tersedia Beragam menu pilihan makanan dan minuman bukan khas sunda
Harga • Harga berbagai menu yang ditawarkan
• Harga menu utama Nasi Timbel • Daya saing harga Nasi Timbel
• Kesesuaian harga Nasi Timbel dengan kualitas yang diinginkan
Orang • Kesigapan pramusaji
• Keramahan pramusaji • Kesopanan pramusaji
• Penampilan pramusaji Proses
• Kecepatan penyajian • Kecepatan transaksi
• Kesigapan pihak restoran dalam merespon keluhan pelanggan
• Ketersediaan sarana untuk melakukan layanan purna jual kotak saran-compalin
Tempat • Kemudahan dalam menjangkau lokasi
• Kelancaran lalu lintas dalam mencapai lokasi Bukti Fisik
• Kenyamanan rumah makan • Kekhasan tampilan rumah makan yang bernuansa
sunda • Alternatif tempat duduk di indoor dan outdoor yang
disediakan Rumah Makan Dapoer Iboe lesehan, tempat duduk dari kayu, dan tempat duduk dari
plastik • Tersedianya fasilitas wi-fi
• Kebersihan ruang makan • Ketersediaan musholla
• Kebersihan musholla • Ketersediaan toilet
64
• kebersihan toilet • Ketersediaan fasilitas keamanan
Promosi • Ketersediaan papan nama
• Kejelasan papan nama • Words of mouth
Uji pendahuluan berupa uji validitas dan uji reliabilitas yang dilakukan kepada 30 konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe dengan menyebarkan kuesioner
awal yang berupa pertanyaan untuk tingkat kepentingan atribut. Setelah kuesioner pendahuluan selesai disebar dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas
dengan menggunakan software SPSS 17,0. Validitas suatu variabel atribut dapat dilihat pada hasil output SPSS pada tabel dengan judul Item-Total Statistics.
Menilai valid atau tidaknya masing-masing variabel atribut dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing variabel atribut. Suatu
variabel atribut dapat dinilai valid jika nilai Corrected Item-Total Correlation 0,3 dan dinilai tidak valid jika nilai Corrected Item-Total Correlation 0,3
Nugroho 2005. Variabel atribut yang tidak valid tersebut harus dihilangkan dan tidak ditanyakan kepada responden pada saat pengambilan data dalam
penelitian, atau variabel atribut yang tidak valid dapat dimodifikasi pertanyaannya agar dapat dipahami oleh responden dan kemudian ditanyakan
kembali kepada responden pada saat pengambilan data penelitian. Hasil uji validitas dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua
atribut Rumah Makan Dapoer Iboe memiliki nilai Corrected Item-Total Correlatuion 0,3, yaitu ada sebanyak dua belas atribut yang nilai Corrected
Item-Total Correlatuion 0,3. Dengan demikian hanya ada dua puluh enam atribut yang valid. Akan tetapi jumlah atribut yang ditanyakan kepada responden
dan dijadikan sebagai alat ukur dalam penelitian ini berjumlah dua puluh tujuh atribut, yaitu dua puluh empat atribut yang sudah dinyatakan valid dan tiga
atribut hasil modifikasi Lampiran 2 Reliabilitas keandalan merupakan ukuran suatu kestabilan dan
konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk- konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam
suatu bentuk kuesioner Nugroho 2005. Dapat dikatakan pula bahwa reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam
65 mengukur gejala yang sama Umar 2002. Menurut Umar 2002, terdapat
berbagai macam tekhnik pengukuran reliabilitas, yaitu : 1.
Tekhnik Test-Retest 2.
Tekhnik Spearman-Brown 3.
Tekhnik K-R 20 4.
Tekhnik K0R 21 5.
Tekhnik Cronbach 6.
Teknik Observasi Dalam penelitian ini, tekhnik pengukuran reliabilitas yang digunakan
adalah teknik Cronbach karena skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert 1-5. Sama halnya dengan uji validitas, uji reliabilitas juga
dilakukan dengan menggunakan software SPSS 17.0. Raliabilitas suatu variabel atribut dapat dilihat pada hasil output SPSS pada tabel dengan judul Reliability
Coefficients. Menilai reliabel atau tidaknya masing-masing variabel atribut dapat dilihat dari nilai Alpha. Indikator reliabilitas variabel-variabel atribut-
atribut adalah sebagai berikut Nugroho 2005 : • Alpha 0,00-0,20 = tidak reliable
• Alpha 0,21-0,50 = kurang reliable • Alpha 0,52-0,60 = cukup reliable
• Alpha 0,61-0,80 = reliable • Alpha 0,81-1,00 = sangat reliable
Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semua atribut Rumah Makan Dapoer Iboe dinyatakan sangat reliabel karena memiliki
Alpha = 0,90 dimana nilai tersebut berada dalam rentang 0,81-1,00. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa semua atribut tersebut sudah konsisten dalam
pengukurannya pada penelitian ini Lampiran 2. Adapun variabel atribut yang sudah melalui tahap uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 7.
66
Tabel 7. Atribut Rumah Makan Dapoer Iboe Setelah Uji Pendahuluan
No. Variabel
1 Kekhasan Cita rasa masakan dan minuman khas sunda
2 Kekhasan cita rasa masakan sunda pada menu utama Nasi Timbel
3 Porsi Nasi Timbel
4 Kesegaran lalapan pada Nasi Timbel
5 Keragaman pilihan bumbu pada menu ikan utama pada Nasi Timbel cobek,
rujak, acar, goreng,bakar, pepes 6
Kehigienisan Nasi Timbel dan perlengkapan makan yang digunakan 7
Keindahan tampilan Nasi Timbel 8
Tersedia beragam menu pilihan makanan dan minuman khas sunda 9
Tersedia beragam menu pilihan makanan dan minuman bukan khas sunda 10
Harga berbagai menu yang disajikan 11
Harga menu utama Nasi timbel 12
Kesesuaian harga berbagai menu dengan kualitas yang dijanjikan 13
Kesigapan pramusaji 14
Kesopanan dan keramahan pramusaji 15
Kecepatan penyajian 16
Kecepatan transaksi 17
Kesigapan pihak restoran dalam merespon keluhan pelanggan 18
Kemudahan dalam menjangkau lokasi 19
Kenyamanan Dapoer Iboe 20
Alternatif tempat duduk di indoor dan outdoor yang disediakan Rumah Makan Dapoer Iboe lesehan, tempat duduk dari kayu, dan tempat duduk dari plastik
21 Tersedianya fasilitas wi-fi
22 Kebersihan ruang makan
23 Ketersediaan dan kebersihan musholla
24 Ketersediaan dan kebersihan toilet
25 Ketersediaan fasilitas keamanan
26 Ketersediaan Papan nama
27 Word s of mouth informasi yang diperoleh dari mulut ke mulut
4.6 Metode Pengumpulan Data