147 pada kuadran I yang artinya adalah atribut tersebut memiliki kepentingan yang
tinggi tetapi kinerjanya masih dinilai kurang baik oleh konsumen. Karena sebelum konsumen melakukan proses pemesanan, konsumen tersebut akan
melihat berbagai menu yang ditawarkan dan menaruh harapan pada menu yang dipesan. Ketika menu yang dipesan dihidangkan dan ternyata kualitasnya tidak
sesuai dengan harapan dan harga yang harus konsumen bayar maka konsumen akan mengalami ketidakpuasan. Pihak Rumah Makan Dapoer Iboe harus
memperbaiki kinerja dari atribut ini agar kepuasan konsumen terhadap atribut ini bertambah. Pihak Dapoer Iboe dapat memperbaiki kinerja atribut ini dengan cara
selalu memberikan kualitas terbaik terhadap seluruh menu yang ditawarkannya. Karena sesuai dengan analisis karakteristik konsumen sebelumnya yang
kebanyakan merupakan kalangan menengah keatas yang lebih mementingkan kualitas dibandingkan harga. Begitu pula dengan hasil perhitungan loyalitas
konsumen yaitu masih ada 36 persen konsumen tergolong dalam kriteria switcher buyer yang artinya konsumen yang berada pada kriteria tersebut akan beralih ke
rumah makan lain jika kenaikan harga yang dilakukan pihak Rumah Makan Dapoer Iboe tidak sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Oleh karena itu, pihak
Rumah Makan Dapoer Iboe sebaiknya meningkatkan harga yang sebanding dengan kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan, karena pada umumnya
konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe tidak mempermasalahkan faktor harga asalkan harga tersebut mencerminkan kualitas yang ditawarkan. Kenaikan harga
tersebut nantinya akan dikompensasikan untuk perbaikan produk salah satunya porsi pada nasi timbel.
8.3.3 Tempat
Tempat merupakan faktor penting dalam usaha jasa rumah makan. Dalam penelitian ini, atribut yang berkaitan dengan tempat adalah kemudahan dalam
menjangkau lokasi. Berdasarkan hasil pemetaan dengan menggunakan diagram kartesius Importance Performance Analysis IPA dapat disimpulkan bahwa
Rumah Makan Dapoer Iboe berada pada lokasi usaha yang baik yaitu mudah dijangkau oleh konsumennya. Hal ini terjadi karena lokasi Rumah Makan Dapoer
Iboe berdekatan dengan kantor pemerintahan dan Alun-Alun Kabupaten Pandeglang. Selain itu, Rumah Makan Dapoer Iboe juga selalu dilewati oleh
148 seluruh kendaraan umum yang berasal dari berbagai daerah di Kabupaten
Pandeglang. Atribut ini berada pada kuadran II. Oleh karena itu, atribut bauran tempat ini harus dipertahankan kinerjanya, karena bauran tempat yang telah
dilakukan sudah cukup baik.
8.3.4 Promosi
Promosi sangat penting dalam memperkenalkan produk kepada masyarakat luas. Dalam penelitian ini, atribut promosi yang dianalisis adalah
ketersediaan papan nama dan promosi secara words of mouth. Berdasarkan hasil pemetaan dengan menggunakan diagram kartesius Importance Performance
Analysis IPA dapat disimpulkan bahwa ketersediaan papan nama dan promosi secara words of mouth berada pada kuadraan III yang artinya atribut tersebut
tidak memiliki kepentingan yang berarti bagi konsumen dan kinerja dari atribut pun kurang baik. Prioritas perbaikan atribut yang berada pada kuadran ini
menjadi rendah karena dianggap tidak terlalu penting bagi konsumen. Perbaikan atau peningkatan kinerja atribut-atribut yang terdapat dalam kuadran ini dapat
dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya kecil terhadap konsumen.
8.3.5 Orang
Pramusaji merupakan bagian dari strategi orang yang tercangkup pada dimensi jasa. Kinerja pramusaji yang berhubungan dengan konsumen perlu
mendapat perhatian dari pihak Rumah Makan Dapoer Iboe. Dalam penelitian ini, atribut yang berkaitan dengan pramusaji antara lain kesigapan pramusaji serta
kesopanan dan keramahan pramusaji. Kesigapan pramusaji, serta kesopanan dan keramahan pramusaji.
merupakan atribut yang harus segera diperbaiki oleh pihak Rumah Makan Dapoer Iboe. Hal ini dikarenakan atribut tersebut dinilai penting oleh konsumen
namun kinerjanya masih rendah dimata konsumen. konsumen merasa bahwa pramusaji kurang sigap ketika konsumen meminta bantuan, misalnya seperti
meminta tisu, bill, asbak, ataupun menu. Hal tersebut terjadi karena adanya pramusaji yang kurang mengertipeka terhadap keinginan konsumen. Salah satu
cara yang bisa dilakukan oleh pihak Rumah Makan Dapoer Iboe untuk memperbaiki kinerja atribut ini adalah memberikan pelatihan kepada pramusaji
149 sebelum diperbolehkan bekerja dan selalu melakukan evaluasi ketika rumah
makan selesai beroperasi tutup. Kesopanan dan keramahan pramusaji dirasa penting oleh konsumen
karena menyebabkan konsumen merasa nyaman dan dilayani dengan baik oleh pramusaji. Namun, kinerja yang diberikan oleh Rumah Makan Dapoer Iboe
dalam hal kesopanan dan keramahan pramusaji belum dapat memuaskan konsumennya. Konsumen belum merasa puas terhadap atribut ini, karena
konsumen belum merasa dilayani dengan baik. Misalnya ketika konsumen berkunjung ke Rumah Makan Dapoer Iboe, konsumen berjalan dan memilih
sendiri meja makan yang mereka kehendaki tanpa adanya sapaan yang sopan dengan tutur kata yang baik dan tidak adanya penawaran jumlah kursi yang akan
dipakai. Ekspresi pramusaji yang kurang ramah diam melamun dengan tidak adanya senyuman membuat konsumen merasa kurang nyaman ketika
berkunjung ke Rumah Makan Dapoer Iboe. Oleh karena itu pihak rumah makan harus memperbaiki sikap dan kebiasaan dari pramusajinya tersebut, yaitu dengan
cara memberikan contoh kepada pramusaji bagaimana cara melayani konsumen dengan ramah dan sopan pada saat pelatihan dan evaluasi.
Atribut dalam bauran orang people harus diperhatikan dan di tingkatkan oleh pihak Rumah Makan Dapoer Iboe karena sebagian besar konsumen
merupakan kalangan menengah keatas yang sangat mengharapkan pelayanan yang baik dari pihak rumah makan. Karena produk yang berkualitas baik tidak
cukup jika tidak dibarengi dengan pelayanan yang baik.
8.3.6 Proses