Prioritas Perbaikan Atribut Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe di Pandeglang Banten

112 19 Kenyamanan Dapoer Iboe 4.87 4.08 4.19 0.17 20 Alternatif tempat duduk di indoor dan outdoor yang disediakan Rumah Makan Dapoer Iboe lesehan, tempat duduk dari kayu, dan tempat duduk dari plastik 4.08 3.42 4.07 0.14 21 Tersedianya fasilitas wi- fi 3.93 3.30 2.91 0.10 22 Kebersihan ruang makan 4.70 3.94 3.86 0.15 23 Ketersediaan dan kebersihan musholla 4.49 3.77 3.95 0.15 24 Ketersediaan dan kebersihan toilet 4.73 3.97 3.90 0.15 25 Ketersediaan fasilitas keamanan 4.59 3.85 3.86 0.15 26 Ketersediaan Papan nama 3.94 3.30 3.20 0.11 27 Word s of mouth informasi yang diperoleh dari mulut ke mulut 3.88 3.25 3.61 0.12 Total 119.7 100.00 100.28 Weighted Average Customer Satisfaction Index persen 3.74 75 Sumber : Data Primer Diolah 2011

7.2 Prioritas Perbaikan Atribut

Nilai Costumer Satisfaction Index CSI Rumah Makan Dapoer Iboe yang belum mencapai 100 persen, melainkan baru mencapai 75 persen menjadikan pihak Rumah Makan Dapoer Iboe perlu memperbaiki atribut-atribut yang mempengaruhi kepuasan konsumennya. Hal tersebut dilakukan agar sebesar 25 persen konsumen yang belum mampu dipuaskan sepenuhnya oleh Rumah Makan Dapoer Iboe dapat memperoleh kepuasan. Peningkatan indeks kepuasan konsumen dapat dilakukan melalui tingkat kepentingan dan tingkat kinerja. Namun peningkatan kepentingan sulit untuk dilakukan oleh pihak Rumah Makan Dapoer Iboe karena tingkat kepentingan tergantung pada kebutuhan masing- masing konsumen, sehingga dalam penelitian ini peningkatan kepuasan yang dapat dilakukan oleh pihak Rumah Makan Dapoer Iboe adalah melalui pendekatan terhadap peningkatan kinerja. 113 Peningkatan kinerja atribut untuk meningkatkan kepuasan konsumen tentunya tidak dapat dilakukan oleh pihak Rumah Makan Dapoer Iboe secara bersamaan, hal ini dikarenakan pihak Rumah Makan Dapoer Iboe memiliki keterbatasan sumber daya, yaitu baik sumber daya modal maupun sumber daya manusia. Keterbatasan tersebut menyebabkan Rumah Makan Dapoer Iboe harus memprioritaskan atribut mana saja yang perlu dilakukan perbaikan. Atribut yang perlu diprioritaskan adalah atribut yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi bagi konsumen namun pada kenyataanya tingkat kinerja atribut masih dinilai rendah oleh konsumen sehingga kepuasan yang diperoleh konsumen masih sangat rendah. Importance Performance Analysis IPA merupakan salah satu alat bantu untuk menentukan prioritas perbaikan terhadap atribut Rumah Makan Dapoer Iboe. Metode ini menunjukkan prioritas perbaikan tingkat kinerja masing-masing atribut melalui diagram kartesius yang terbagi menjadi empat kuadran. Letak tiap atribut pada kuadran diperoleh dari nilai rata-rata tingkat kepentingan dan nilai rata-rata tingkat kinerja atribut. Adapun nilai rata-rata atribut Rumah Makan Dapoer Iboe berdasarkan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 33. Tabel 33. Nilai Rata-Rata Atribut Rumah Makan Dapoer Iboe Berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Tahun 2011 No. Variabel Tingkat Kepentingan Importance Tingkat Kinerja performanc 1 Kekhasan Cita rasa masakan dan minuman khas sunda 4.52 3.92 2 Kekhasan cita rasa masakan sunda pada menu utama Nasi Timbel 4.49 3.90 3 Porsi Nasi Timbel 4.44 3.61 4 Kesegaran lalapan pada Nasi Timbel 3.97 3.76 5 Keragaman pilihan bumbu pada menu ikan utama pada Nasi Timbel cobek, rujak, acar, goreng,bakar, pepes 4.47 4.16 6 Kehigienisan Nasi Timbel dan perlengkapan makan yang digunakan 4.73 3.87 7 Keindahan tampilan Nasi Timbel 4.00 3.65 8 Tersedia beragam menu pilihan makanan dan minuman khas sunda 4.37 3.85 9 Tersedia beragam menu pilihan makanan dan minuman bukan khas sunda 4.31 3.83 10 Harga berbagai menu yang disajikan 4.31 3.59 114 11 Harga menu utama Nasi timbel 4.31 3.67 12 Kesesuaian harga berbagai menu dengan kualitas yang dijanjikan 4.37 3.46 13 Kesigapan pramusaji 4.60 3.34 14 Kesopanan dan keramahan pramusaji 4.67 3.59 15 Kecepatan penyajian 4.71 2.98 16 Kecepatan transaksi 4.55 3.47 17 Kesigapan pihak restoran dalam merespon keluhan pelanggan 4.65 3.61 18 Kemudahan dalam menjangkau lokasi 4.62 4.47 19 Kenyamanan Dapoer Iboe 4.87 4.19 20 Alternatif tempat duduk di indoor dan outdoor yang disediakan Rumah Makan Dapoer Iboe lesehan, tempat duduk dari kayu, dan tempat duduk dari plastik 4.08 4.07 21 Tersedianya fasilitas wi-fi 3.93 2.91 22 Kebersihan ruang makan 4.70 3.86 23 Ketersediaan dan kebersihan musholla 4.49 3.95 24 Ketersediaan dan kebersihan toilet 4.73 3.90 25 Ketersediaan fasilitas keamanan 4.59 3.86 26 Ketersediaan Papan nama 3.94 3.20 27 Word s of mouth informasi yang diperoleh dari mulut ke mulut 3.88 3.61 Rata-Rata 4.43 3.71 Sumber : Data Primer Diolah 2011 Berdasarkan Tabel 33, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut Rumah Makan Dapoer Iboe sebesar 4.43 dan nilai rata-rata tingkat kinerja atribut Rumah Makan Dapoer Iboe sebesar adalah 3.71. Kedua nilai tersebut akan menjadi garis tengah pada diagram kartesius Importance Performance Analysis IPA sehingga diagram kartesius akan terbagi menjadi empat kuadran. Masing-masing kuadran pada diagram kartesius menggambarkan keadaan yang berbeda untuk atribut. Berikut adalah gambar diagram kartesius Importance Performance Analysis IPA untuk atribut- atribut Rumah Makan Dapoer Iboe. 115 t k.kinerja tk .k e p e n ti n g a n 4.6 4.4 4.2 4.0 3.8 3.6 3.4 3.2 3.0 5.0 4.8 4.6 4.4 4.2 4.0 3.71 4.43 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 I mportance Performance Analysis Kuadran I Kuadran I I Kuadran I I I Kuadran I V Rumah Makan Dapoer I boe 2 0 1 1 Keterangan : 1. Kekhasan Cita rasa masakan dan minuman khas sunda 13. Kesigapan pramusaji 2. Kekhasan cita rasa masakan sunda pada menu utama 14. Kesopanan dan keramahan pramusaji Nasi Timbel 15. Kecepatan penyajian 3. Porsi Nasi Timbel 16. Kecepatan transaksi 4. Kesegaran lalapan pada Nasi Timbel 17. Kesigapan pihak restoran dalam merespon 5. Keragaman pilihan bumbu pada menu ikan utama pada keluhan pelanggan Nasi Timbel cobek, rujak, acar, goreng,bakar, pepes 18. Kemudahan dalam menjangkau lokasi 6. Kehigienisan Nasi Timbel dan perlengkapan makan yang 19. Kenyamanan Dapoer Iboe digunakan 20. Alternatif tempat duduk di indoor dan 7. Keindahan tampilan Nasi Timbel outdoor yang disediakan Rumah Makan 8. Tersedia beragam menu pilihan makanan dan minuman Dapoer Iboe khas sunda 21. Tersedianya fasilitas wi-fi 9. Tersedia beragam menu pilihan makanan dan minuman 22. Kebersihan ruang makan bukan khas sunda 23. Ketersediaan dan kebersihan musholla 10. Harga berbagai menu yang disajikan 24. Ketersediaan dan kebersihan toilet 11. Harga menu utama Nasi timbel 25. Ketersediaan fasilitas keamanan 12. Kesesuaian harga berbagai menu dengan kualitas yang 26. Ketersediaan Papan nama dijanjikan 27. Word s of mouth Gambar 8. Diagram Kartesius Importance Performance Analysis IPA Rumah Makan Dapoer Iboe Hasil pemetaan pada diagram kartesius yang terlihat pada gambar 8, memudahkan pihak Rumah Makan Dapoer Iboe untuk melakukan prioritas perbaikan terhadap atribut-atribut yang dianggap sangat penting oleh konsumen. 116 Adapun perbaikan atribut tergantung dari posisi masing-masing variabel pada keempat kuadran. 1. Kuadran I Prioritas Utama Kuadran I merupakan wilayah yang memuat atribut-atribut yang dianggap penting oleh konsumen namun pada kenyataannya kinerja dari atribut-atribut ini belum sesuai seperti yang diharapkan kinerja yang diperoleh konsumen masih rendah. Oleh karena itu, atribut-atribut yang masuk kedalam kuadran ini harus ditingkatkan kinerjanya oleh pihak Rumah Makan Dapoer Iboe. Atribut-atribut yang berada pada kuandran I harus menjadi prioritas utama bagi pihak perusahaan dalam perbaikan kinerja sehingga dapat memenuhi dan meningkatkan harapankepuasan konsumen. Berdasarkan penelitian di lapangan. Atribut yang terdapat dalam kuadran I adalah sebagai berikut : a. Porsi Nasi Timbel Indikator porsi ukuran nasi timbel dalam penelitian ini antara lain banyak tidaknya nasi yang disajikan oleh pihak rumah makan, kelengkapan lauk pada nasi timbel, dan kesesuaian porsi dengan harga nasi timbel yang ditetapkan. Kapasitas makan yang dimiliki setiap konsumen berbeda-beda, kemampuan kapasitas makan ini dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, dan kebiasaan makan konsumen. Tingkat kepentingan dari porsi nasi timbel ini dinilai penting oleh konsumen, namun pada kenyataanya porsi nasi timbel yang diberikandisajikan oleh Rumah Makan Dapoer Iboe dianggap masih kurang yang mengakibatkan konsumen belum merasa puas. Hal tersebut sesuai bila dibandingkan dengan nilai rata-rata kepentingan pada Tabel 41, dimana nilai tingkat kepentingan dari porsi nasi timbel lebih besar jika dibandingkan dengan nilai rata-rata atribut secara keseluruhan dan nilai tingkat kinerja porsi nasi timbel lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai rata-rata atribut secara keseluruhan. Konsumen merasa kurang puas karena porsi nasi timbel dinilai oleh konsumen masih kurang tidak membuat kenyang. Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh Rumah Makan Dapoer Iboe untuk memperbaiki kinerja atribut ini 117 adalah dengan menambah porsi nasi timbel tanpa menaikan harga dari nasi timbel tersebut agar dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. b. Kesigapan Pramusaji Konsumen merupakan hal terpenting bagi perusahaan, oleh karena itu perusahaan dalam hal ini Rumah Makan Dapoer Iboe harus bisa melayani konsumen tersebut dengan sebaik mungkin. Indikator kesigapan pramusaji dalam penelitian ini adalah tingkat kecepatan pramusaji dalam memberikan perhatian dan respon kepada konsumen yang meminta bantuan. Kesigapan pramusaji ini ditunjukkan melalui kesiapan dan keberadaan pramusaji untuk melayani konsumen. Jika ada konsumen yang datang ke Rumah Makan Dapoer Iboe, para pramusaji menyambut dan memberikan menu makanan kepada konsumen. Pramusaji di Rumah Makan Dapoer Iboe akan mendatangi dan bertanya jika ada konsumenpengunjung yang meminta bantuan. Namun pada kenyataannya, konsumen masih merasa kurang puas karena pramusaji masih kurang siap ketika konsumen memerlukan bantuan. Adanya pramusaji yang kurang siap ketika dimintai bantuan oleh konsumen sehingga proses dalam memenuhi keinginan konsumen membutuhkan waktu yang lama membuat konsumen merasa kurang puas, contohnya pada saat konsumen meminta tisu, asbak, atau bill. Hal tersebut terjadi karena adanya pramusaji yang kurang mengertipeka terhadap keinginan konsumen. Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh pihak Rumah Makan Dapoer Iboe untuk memperbaiki kinerja atribut ini adalah memberikan pelatihan kepada pramusaji sebelum diperbolehkan bekerja dan selalu melakukan evaluasi ketika rumah makan makan selesai beroperasi tutup. c. Kesopanan dan Keramahan Pramusaji Kesopanan dan keramahan pramusaji adalah bagaimana pramusaji dapat membuat konsumen merasa senang dan dihormati. Kesopanan dan keramahan pramusaji dalam penelitian ini digambarkan melalui sikap dan perilaku yang ditunjukkan oleh pramusaji, yaitu sikap ramah, senyum, dan komunikatif dengan tutur kata yang baik. Kesopanan dan 118 keramahan pramusaji merupakan sikap yang dilakukan oleh pramusaji kepada konsumen selama proses pembelian di Rumah Makan Dapoer Iboe. Kesopanan dan keramahan pramusaji dirasa penting oleh konsumen karena menyebabkan konsumen merasa nyaman dan dilayani dengan baik oleh pramusaji. Namun, kinerja yang dilakukan oleh Rumah Makan Dapoer Iboe dalam hal kesopanan dan keramahan pramusaji belum dapat memuaskan konsumennya. Konsumen belum merasa puas terhadap atribut ini, karena konsumen belum merasa dilayani dengan baik. Misalnya ketika konsumen berkunjung ke Rumah Makan Dapoer Iboe, konsumen berjalan dan memilih sendiri meja makan yang mereka kehendaki tanpa adanya sapaan yang sopan dengan tutur kata yang baik dan tidak adanya penawaran jumlah kursi yang akan dipakai. Ekspresi pramusaji yang kurang ramah diam melamun dengan tidak adanya senyuman membuat konsumen merasa kurang nyaman ketika berkunjung ke Rumah Makan Dapoer Iboe. Oleh karena itu pihak rumah makan harus memperbaiki sikap dan kebiasaan dari pramusajinya tersebut, yaitu dengan cara memberikan contoh kepada pramusaji bagaimana cara melayani konsumen dengan ramah dan sopan pada saat pelatihan dan evaluasi. d. Kecepatan Penyajian Kecepatan penyajian merupakan atribut untuk mengukur waktu yang dibutuhkan pramusaji Dapoer Iboe dalam memenuhi pesanan yang diinginkan konsumen. Rentang waktu yang menjadi ukuran kecepatan penyajian ini adalah dari konsumen memesan menu sampai dengan makanan dan minuman yang dipesan tersedia di meja dan siap disantap oleh konsumen. Kecepatan penyajian dianggap penting oleh konsumen karena adanya kondisi konsumen yang sedang lapar dan keinginan mereka untuk segera memenuhi kebutuhan mereka akan makan dan minum. Namun, pada kenyataannya kinerja yang diberikan Rumah Makan Dapoer Iboe terhadap kecepatan penyajian masih dianggap rendah oleh konsumen. Hal ini terjadi karena kurangnya kecekatan pramusaji, dan kecepatan karyawan juru masak di dapur dalam 119 membuatmenyiapkan makanan yang dirasa masih kurang cepat sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap kecepatan pramusaji dalam mengantarkan pesanan makan dan minuman. Kekurangan tersebut harus cepat diperbaiki oleh pihak Dapoer Iboe, mengingat atribut ini dianggap penting oleh konsumen. Adapun cara untuk memperbaiki atribut ini yaitu dengan cara menambah karyawan yang bertugas di dapur juru masak, dan melakukan evaluasi agar pramusaji dilapangan lebih cekatan sehingga kecepatan penyajian dapat sesuai dengan keinginan konsumen yang akhirnya dapat membuat konsumen merasa puas terhadap kinerja atribut ini. e. Kecepatan Transaksi Kecepatan transaksi adalah kecepatan kasir dalam melayani pembayaran konsumen. Pembayaran dilakukan dengan dua cara yaitu konsumen datang sendiri ke kasir atau pramusaji yang datang kepada konsumen. Pihak kasir menyediakan uang kembalian di gerainya, namun bila tidak ada uang yang pas untuk pengembalian, pihak kasir akan mempersilahkan konsumen terlebih dahulu menunggu ditempat yang menurutnya nyaman selama menukar uang kepada pihak lain. Kecepatan transaksi ini dianggap penting oleh konsumen, namun pada kenyataannya kinerja yang diberikan Rumah Makan Dapoer Iboe terhadap atribut ini dirasa masih kurang baik, sehingga konsumen merasa belum puas terhadap kinerja atribut ini. Kinerja atribut ini masih dinilai rendah oleh konsumen karena konsumen merasa pihak kasir masih kurang cekatan dalam melakukan proses transaksi. Hal tersebut disebabkan karena kecepatan yang dimiliki kasir masih kurang dan juga sering terjadi ketidaktersediaan uang kembalian. Karena atribut ini dianggap penting oleh konsumen, maka pihak rumah makan harus bisa memperbaiki kinerja dari atribut ini yaitu dengan cara menempatkan kasir yang cekatan dan dapat berkerja cepat serta selalu meyediakan uang untuk kembalian agar konsumen tidak menunggu lama. f. Kesigapan Pihak Rumah Makan dalam Merespon Keluhan Pelanggan 120 Indikator kesigapan pihak rumah makan dalam merespon keluhan pelanggan dalam penelitian ini adalah bagaimana pihak Rumah Makan Dapoer Iboe dapat dengan cepat dan tanggap melihat masalah yang terjadi dan langsung merespon dengan cepat. Kesigapan pihak rumah makan dalam merespon keluhan pelanggan merupakan hal yang penting karena konsumen akan merasa puas terhadap pembelian yang dilakukan jika pihak rumah makan dapat merespon secara cepat dan tepat ketika konsumen menghadapi masalah pada saat berkunjung ke Rumah Makan Dapoer Iboe. Namun, pada kenyataannya masih ada konsumen yang belum merasa puas terhadap kinerja ini. Hal ini terjadi karena pihak rumah makan belum sigap dalam menghadapi keluhan konsumen tersebut. Ketidaksigapan tersebut dapat dilihat dari ketidakpedulian pramusaji dalam merespon keluhan konsumen sehingga konsumen merasa kecewa. Hal ini sering terjadi ketika rumah makan dalam kondisi ramai. Oleh karena itu, pihak Rumah Makan Dapoer Iboe perlu memperbaiki kinerja dari atribut ini agar dapat meningkatkan kepuasan konsumen terhadap atribut. Salah satunya adalah dengan cara menempatkan captain area yang bertugas hanya untuk memantau kondisi rumah makan, sehingga jika ada konsumen yang memberikan keluhan dapat direspon dengan cepat dan tepat. g. Kesesuaian Harga Berbagai Menu dengan Kualitas yang dijanjikan Kesesuaian harga berbagai menu dengan kualitas yang dijanjikan merupakan kesesuaian harga yang ditawarkan oleh pihak Rumah Makan Dapoer Iboe terhadap kualitas produk dan pelayanan yang dijanjikan. Harga yang sesuai dengan kualitas yang dijanjikan merupakan hal yang diharapkan konsumen, namun konsumen akan semakin puas jika kualitas yang diberikan lebih baiktinggi dari yang diharapkan sebelumnya. Kesesuaian harga berbagai menu dengan kualitas yang dijanjikan dinilai penting oleh konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe, namun kinerja dari atribut ini masih rendah. Karena sebelum konsumen melakukan proses pemesanan, konsumen tersebut akan melihat berbagai menu yang ditawarkan dan menaruh harapan pada menu yang dipesan. 121 Ketika menu yang dipesan dihidangkan dan ternyata kualitasnya tidak sesuai dengan harapan dan harga yang harus konsumen keluarkan maka konsumen akan mengalami ketidakpuasan. Pihak Rumah Makan Dapoer Iboe harus memperbaiki kinerja dari atribut ini agar kepuasan konsumen terhadap atribut ini bertambah. Pihak Dapoer Iboe dapat memperbaiki kinerja atribut ini dengan cara selalu memberikan kualitas terbaik terhadap seluruh menu yang ditawarkannya. Karena sesuai dengan analisis karakteristik konsumen sebelumnya yang kebanyakan merupakan kalangan menengah keatas yang lebih mementingkan kualitas dibandingkan harga.

2. Kuadran II Pertahankan Prestasi

Kuadran II merupakan wilayah yang memuat atribut-atribut yang dianggap penting oleh konsumen dan pada kenyataannya pihak Rumah Makan Dapoer Iboe telah melaksanakannya sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen atau kinerja yang diberikan Rumah Makan Dapoer Iboe sudah sesuai dengan harapan konsumen sehingga tingkat kepuasan konsumen relatif lebih tinggi. Karenanya kinerja atribut-atribut yang masuk dalam kuadran ini harus dipertahankan oleh pihak Rumah Makan Dapoer Iboe. Adapun atribut-atribut yang harus dipertahankan kinerjanya adalah sebagai berikut : a. Kekhasan Cita Rasa Masakan dan Minuman Khas Sunda Kekhasan cita rasa masakan dan minuman khas sunda dalam penelitian ini adalah seberapa terasakah kekhasan racikan bumbu dan tampilan khas sunda yang ada dan melekat pada masakan berbagai menu makanan dan minuman khas sunda yang disediakan oleh Rumah Makan Dapoer Iboe. Cita rasa merupakan daya tarik utama bagi konsumen untuk membeli makanan dan minuman di sebuah rumah makan. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh informasi bahwa Rumah Makan Dapoer Iboe telah membuat atau menyajikan makanan dan minuman khas sunda yang sesuai dengan harapan konsumen sehingga konsumen merasa puas terhadap kinerja atribut ini. Oleh karena itu, atribut ini harus dipertahankan oleh pihak Rumah Makan Dapoer Iboe agar konsumen yang berkunjung ke Rumah Makan Dapoer Iboe selalu 122 memperoleh kepuasan, karena sebagian besar konsumen pada analisis proses pengambilan keputusan pembelian memilih cita rasa masakan sebagai alasan terbanyak dalam mengunjungi Rumah Makan Dapoer Iboe. b. Kekhasan Cita Rasa Masakan Sunda pada Menu Utama Nasi Timbel Kekhasan cita rasa masakan sunda pada menu utama nasi timbel dalam penelitian ini adalah seberapa terasakah kekhasan racikan bumbu dan tampilan khas sunda yang ada dan melekat pada menu utama nasi timbel yang disediakan oleh Rumah Makan Dapoer Iboe. Bagi konsumen atribut ini memiliki kepentingan yang tinggi, dan menurut informasi yang didapatkan bahwa konsumen merasa puas terhadap kekhasan cita rasa masakan sunda pada menu utama nasi timbel yang disajikan oleh Rumah Makan Dapoer Iboe. Konsumen merasa puas pada kinerja atribut ini karena selain racikan bumbu khas sunda yang sangat terasa juga nasi timbel ini memiliki pilihan bumbu pada menu ikan utamanya cobek, rujak, acar, goreng, bakar, pepes,dan asam manis serta tampilan khas sunda pada menu utama nasi timbel ketika disajikan. Oleh karena itu, atribut ini harus dipertahankan oleh pihak Rumah Makan Dapoer Iboe agar konsumen yang berkunjung ke Rumah Makan Dapoer Iboe selalu memperoleh kepuasan. c. Keragaman Pilihan Bumbu pada Menu Ikan Utama Nasi Timbel Cobek, Rujak, Acar, Goreng, Bakar, Pepes, dan Asam manis Keragaman pilihan bumbu pada menu ikan utama nasi timbel adalah seberapa banyak pilihan bumbu yang mampu disediakan oleh rumah makan terhadap ikan utama nasi timbel. Keragaman pilihan bumbu pada menu ikan utama nasi timbel ini dianggap penting oleh konsumen. Atribut ini dianggap penting karena dengan banyaknya pilihan bumbu yang disediakan akan membuat para konsumen merasa penasaran dan ingin mencobanya. Selain itu, dengan beragamnya bumbu yang disediakan akan menghindarkan konsumen dari perasaan bosan karena hanya mengkonsumsi satu bumbu saja. Rumah Makan Dapoer Iboe telah menyediakan berbagai pilihan bumbu pada menu ikan utama nasi timbel diantaranya, bumbu cobek, rujak, acar, goreng, bakar, pepes, dan asam 123 manis. Hal tersebut telah membuat konsumen merasa puas terhadap kinerja yang diberikan pihak Rumah Makan Dapoer Iboe. Oleh karena itu, pihak Rumah Makan Dapoer Iboe harus mempertahankan kinerja atribut ini agar konsumen yang berkunjung selalu memperoleh kepuasan. d. Kehigienisan Nasi Timbel dan Perlengkapan Makan yang digunakan Kehigienisan nasi timbel dan perlengkapan makan yang digunakan adalah seberapa bersih nasi timbel yang disajikan dan perlengkapan makan yang digunakan konsumen ketika menikmati nasi timbel tersebut. Makanan yang higienis harus terbebas dari kotoran apapun yang dapat menyebabkan rasa nafsu makan konsumen hilang dan dapat menyebabkan penyakit. Kehigienisan nasi timbel dan perlengkapan makannya berkaitan erat dengan kesehatan sehingga atribut ini dianggap sangat penting oleh konsumen. Kinerja yang telah dilakukan oleh pihak Rumah Makan Dapoer Iboe dalam hal kehigienisan ini sudah mampu memberikan kepuasan bagi konsumennya. Yaitu nasi timbel yang disajikan dan perlengkapan makan yang digunakan sudah dianggap higienis oleh konsumen. Konsumen menilai baik terhadap kinerja atribut ini karena mereka merasa bahwa nasi timbel yang mereka konsumsi dan perlengkapan makan yang mereka gunakan sudah higienis, yaitu tidak terdapat kotoran apapun pada keduanya. Oleh karena itu kinerja dari atribut kehigienisan nasi timbel dan perlengkapan makan yang digunakan dinilai baik oleh konsumen sehingga perlu dipertahankan kinerjanya. e. Kemudahan dalam Menjangkau Lokasi Kemudahan dalam menjangkau lokasi adalah seberapa mudah konsumen untuk mencapai atau menjangkau lokasi Rumah Makan Dapoer Iboe. Indikator kemudahan dalam menjangkau lokasi dalam penelitian ini antara lain tingkat kemudahan rumah makan untuk dijangkau oleh konsumen dengan menggunakan kendaraan apapun, kemudahan lokasi untuk dilihat keberadaannya, lokasi rumah makan yang mudah diingat, dan kelancaran lalu lintas menuju rumah makan. 124 Atribut kemudahan dalam menjangkau lokasi ini dianggap penting oleh konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe karena kemudahan dalam menjangkau lokasi dapat mengefektifkan waktu yang dimiliki konsumen tersebut. Pada kenyataannya pihak Rumah Makan Dapoer Iboe berhasil membuat konsumennya merasa puas terhadap atribut ini. Lokasi Rumah Makan Dapoer Iboe yang terletak di pusat keramaian Kabupaten Pandeglang, yang dekat dengan kantor pusat pemerintahan Kabupaten Pandeglang dan bersebrangan dengan Alun-Alun Kabupaten Pandeglang membuatnya mudah untuk dijangkau, ditemukan, dan dihafal lokasinya. f. Kenyamanan Dapoer Iboe Kenyamanan menggambarkan suasana yang nyaman dan menyenangkan bagi pengunjung Rumah Makan Dapoer Iboe sehingga pengunjung ingin berlama-lama ketika berada di Rumah Makan Dapoer Iboe. Indikator kenyamanan rumah makan dalam penelitian ini antara lain luasnya rumah makan, suhu dalam ruangan, aroma didalam maupun diluar ruangan, dan fasilitas yang disediakan oleh pihak Dapoer Iboe. Kenyamanan dirasakan penting oleh konsumen karena perasaan yang dirasakan akan mempengaruhi selera mereka terhadap makanan yang disajikan. Konsumen merasa puas terhadap kinerja atribut ini, karena pihak Rumah Makan Dapoer Iboe telah menyiapkan tempat makan yang senyaman mungkin untuk para konsumennya, baik tempat makan yang terletak didalam ruangan atau diluar ruangan. Rumah Makan Dapoer Iboe menyediakan tempat makan yang terdiri dari dua tempat yaitu di dalam ruangan dan di luar ruangan. Konsumen pun dapat memilih meja makan sesuai keinginannya, karena pihak Rumah Makan Dapoer Iboe telah menyediakan beberapa pilihan meja makan seperti lesehan, meja makan dan kursi yang terbuat dari kayu, rotan, dan plastik yang bermeja bundar dan persegi panjang. Adanya taman yang cantik menambah kenyamanan konsumen untuk berlama-lama di rumah makan. Oleh karena itu secara keseluruhan kinerja dari atribut kenyaman Rumah Makan Dapoer Iboe telah dinilai baik oleh konsumen sehingga perlu dipertahankan. 125 g. Kebersihan Ruang Makan Kebersihan ruang makan dalam penelitian ini merupakan tingkat kebersihan di ruang makan Rumah Makan Dapoer Iboe baik di meja, kursi, lantai, ataupun taman. Atribut ini dianggap penting oleh konsumen karena dengan ruangan yang bersih membuat konsumen merasa nyaman ketika berkunjung dan menikmati hidangan. Pada kenyataannya konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe merasa puas terhadap kinerja atribut ini karena mereka merasaa pihak Rumah Makan Dapoer Iboe telah melakukan kinerjanya dengan baik untuk atribut kebersihan ruang makan ini. Konsumen merasa bahwa ruang makan rumah makan di dalam dan diluar sudah bersih. Kepuasan konsumen terhadap atribut kebersihan ruang makan tidak lepas dari usaha Rumah Makan Dapoer Iboe dalam menjaga kebersihan ruangan untuk makan tersebut. Para karyawan Rumah Makan Dapoer Iboe selalu mejaga kebersihan rumah makan yaitu menyapu dan mengepel sebanyak dua kali dalam satu hari pada saat persiapan rumah makan akan buka di pagi hari dan pada saat rumah makan tutup pada malam hari. Karyawan juga langsung membersihkan meja dan kursi sesaat konsumen meninggalkan Rumah Makan Dapoer Iboe. Serta perawatan taman yang selalu dilakukan oleh pihak rumah makan dengan cara memilih tanaman yang berbunga cerah berwarna dan menyiramnya dengan rutin. Dengan demikian kinerja atribut harus dipertahankan oleh pihak Rumah Makan Dapoer Iboe agar konsumen selalu puas akan kinerja yang diberikan Rumah Makan Dapoer Iboe. h. Ketersediaan dan Kebersihan Musholla Ketersediaan dan kebersihan musholla dalam penelitian ini merupakan kempampuan dari Rumah Makan Dapoer Iboe dalam menyediakan fasilitas musholla di dalam rumah makan dan sekaligus menyediakan peralatan shalat pada musholla yang dapat dipakai oleh konsumen. Pihak Rumah Makan Dapoer Iboe juga menjaga kebersihan musholla dan perlengkapan shalat yang disediakan. Hal tersebut dilakukan agar konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe dapat menjalankan ibadahnya 126 dengan tepat waktu dan nyaman. Atribut Ketersediaan dan kebersihan musholla ini dianggap penting oleh konsumen. Atribut ini dianggap penting karena konsumen dapat merasa tenang ketika berkunjung ke Rumah Makan Dapoer Iboe, karena selain dapat memenuhi kebutuhannya akan makan dan minum juga dapat menjalankan kewajibannya sebagai umat muslim. Pada kenyataanya kinerja Rumah Makan Dapoer Iboe terhadap atribut ini dirasakan konsumen cukup bagus sehingga konsumen merasa puas terhadap atribut ini. Oleh karena itu, pihak Rumah Makan Dapoer Iboe harus tetap mempertahankan kinerja atribut ini agar konsumen selalu merasa puas ketika berkunjung ke Rumah Makan Dapoer Iboe. i. Ketersediaan dan Kebersihan Toilet Ketersediaan dan kebersihan toilet dalam penelitian ini merupakan tingkat kemampuan Rumah Makan Dapoer Iboe dalam menyediakan toilet dan kemampuannya dalam menjaga kebersihan dari toilet tersebut. Ketersediaan dan kebersihan toilet ini dianggap penting oleh konsumen. Oleh karena itu pihak Rumah Makan Dapoer Iboe berusaha untuk menyediakan dan menjaga kebersihan toiletnya. Adapun toilet di rumah makan ini terbagi atas toilet laki-laki dan perempuan. Toilet yang disediakan cukup besar tidak sempit. Didalam toilet terdapat kaca, tissue, dan tempat sampah yang tertata rapih. Keluar dari toilet terdapat karpet kecil agar lantai tidak terasa licin. Kinerja Rumah Makan Dapoer Iboe terhadap atribut ini membuat konsumen merasa puas, sehingga pihak rumah makan harus mempertahankan kinerja atribut yang diberikan selama ini. j. Ketersediaan Fasilitas Keamanan Ketersediaan fasilitas keamanan dalam penelitian ini adalah kemampuan dari pihak Rumah Makan Dapoer Iboe dalam menyediakan fasilitas keamanan kepada konsumen yang sedang berkunjung ke Rumah Makan Dapoer Iboe. Fasilitas keamanan didapatkan konsumen ketika memarkirkan kendaraanya dan ketika berada di dalam area rumah makan. Ketersediaan fasilitas keamanan ini dianggap penting oleh 127 konsumen. Oleh karena itu pihak Rumah Makan Dapoer Iboe berusaha memberikan fasilitas keamanan ini dengan cara memiliki petugas parkir dan penjaga keamanan. Penjaga keamanan dan petugas parkir tersebut dibagi atas dua shift agar kinerja dari pejaga keamanan dan petugas parkir tersebut dapat terjaga. Ketersediaan fasilitas keamanan yang diberikan pihak Rumah Makan Dapoer Iboe telah sesuai dengan harapan konsumen, sehingga konsumen tersebut merasa puas akan kinerja tersebut. Oleh karena itu, pihak Rumah Makan Dapoer Iboe harus mempertahankan kinerja atribut yang diberikan selama ini.

3. Kuadran III Prioritas Rendah

Kuadran III merupakan wilayah yang memuat atribut-atribut yang dianggap kurang penting oleh konsumen pengaruhnya kurang penting bagi konsumen dan pada kenyataannya kinerja dari atribut-atribut tersebut tidak terlalu istimewa tidak terlalu baik. Prioritas perbaikan atribut yang berada pada kuadran ini menjadi rendah karena dianggap tidak terlalu penting bagi konsumen. Perbaikan atau peningkatan kinerja atribut-atribut yang terdapat dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya kecil terhadap konsumen. Adapun atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran III adalah sebagai berikut : a. Keindahan Tampilan Nasi Timbel Keindahan tampilan nasi timbel dalam penelitian ini adalah seberapa menarik tampilan nasi timbel di mata konsumen baik dari segi penataannya diatas piring dan kerapihan dalam penataanya. Kelengkapan lauk dan adanya pilihan ikan utama yang disediakan Rumah Makan Dapoer Iboe pada saat menyajikan nasi timbel, mengharuskan pihak rumah makan dapat menata dan menjaga kerapihan nasi timbel agar tampilan nasi timbel terlihat indah oleh konsumen. Namun, keindahan tampilan nasi timbel dinilai kurang penting oleh konsumen. Hal ini terjadi karena sebagian konsumen tidak mempertimbangkan atribut keindahan tampilan nasi timbel dalam melakukan keputusan pembelian. Karena sesuai dengan hasil penelitian bahwa konsumen lebih mempertimbangkan porsi dari nasi timbel 128 dibandingkan dengan keindahan tampilan nasi timbel tersebut. Kinerja dari atribut ini pun masih kurang baik, karena seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa banyaknya kelengkapan pada nasi timbel yaitu daging gepuk, perkedel jagung, ikan asin ongong, abon, sambel, dan lalaban, serta berbagai pilihan ikan utama yang dapat dipilih konsumen harus disajikan dalam waktu cepat, sehingga membuat pihak rumah makan kurang rapih dalam menata nasi timbel tersebut. b. Harga Berbagai Menu yang disajikan Harga berbagai menu yang disajikan dalam penelitian ini adalah apakah harga dari berbagai menu yang ditawarkan oleh pihak Rumah Makan Dapoer Iboe sesuai dengan kemampuan konsumennya, dalam artian konsumen merasa puas terhadap harga yang telah ditawarkan pihak Rumah Makan Dapoer Iboe jika konsumen tersebut tidak mengorbankan hal lain dalam mencapainya. Harga berbagai menu yang disajikan dinilai kurang penting oleh konsumen karena sebagian besar konsumen tidak mempertimbangkan atribut harga sepenuhnya, melainkan konsumen lebih mementingkan kualitas produk yang diberikan oleh pihak rumah makan. c. Harga Menu Utama Nasi Timbel Harga menu utama nasi timbel dalam penelitian ini adalah apakah harga dari menu utama nasi timbel yang ditawarkan oleh pihak Rumah Makan Dapoer Iboe sesuai dengan kemampuan konsumennya, dalam artian konsumen merasa puas terhadap harga yang telah ditawarkan oleh pihak Rumah Makan Dapoer Iboe jika konsumen tersebut tidak mengorbankan hal lain dalam mencapainya. Namun, atribut ini dinilai kurang penting oleh konsumen karena sebagian besar konsumen tidak mempertimbangkan atribut harga dalam melakukan keputusan pembelian. Karena menurut informasi dilapangan, konsumen sangat mementingkan kualitas yang diberikan oleh produk yang disediakandiberikan pihak Rumah Makan Dapoer Iboe. d. Tersedianya Fasilitas Wi-fi 129 Ketersediaan fasilitas wi-fi dalam penelitiaan ini adalah tersedianya fasilitas wi-fi pada rumah makan, kecepatan kerja fasilitas wi-fi, daya jangkau fasilitas wi-fi ke semua meja, dan pemberian password oleh pramusaji kepada konsumen. Tersedianya fasilitas wi-fi ini dianggap kurang penting oleh konsumen yang datang ke Rumah Makan Dapoer Iboe. Hal ini dikarenakan tujuan utama dari konsumen Rumah Makan datang ke Rumah Makan Dapoer Iboe adalah untuk makan dan minum, bukan untuk mengerjakan tugas ataupun browsing internet. Walaupun ada jumlahnya tidak terlalu banyak yang menghabiskan makan sambil malakukan browsing internet. Hal ini sesuai dengan hasil proses keputusan pembelian konsumen yang sebagian besar menjawab alasan pergi kerumah makan untuk memenuhi kebutuhan utama, yaitu makan dan minum. Kinerja dari atribut ini masih kurang baik karena fasilitas wi-fi yang disediakan pihak Rumah Makan Dapoer Iboe belum dapat menjangkau keseluruh meja yang ada di Rumah Makan Dapoer Iboe dan pramusaji tidak memberikan password jika tidak diminta oleh konsumen. e. Ketersediaan Papan Nama Ketersediaan papan nama dalam penelitian ini adalah terdapatnya papan nama di Rumah Makan Dapoer Iboe. Papan nama merupakan alat promosi sederhana. Dengan adanya papan nama, konsumen dapat mengetahui letak keberadaan Rumah Makan Dapoer Iboe tersebut. Indikator yang diukur dalam penelitian ini adalah letak papan nama, desain, dan warna yang mempengaruhi ketertarikan konsumen terhadap Dapoer Iboe. Atribut ini dinilai kurang penting oleh konsumen Dapoer Iboe. Konsumen menganggap atribut ini kurang penting karena lokasi Rumah Makan Dapoer Iboe yang strategis yaitu terletak di pusat keramaian Kabupaten Pandeglang membuat konsumen langsung mengetahui keberadaan dari rumah makan ini tanpa harus melihat papan namanya terlebih dahulu. Kinerja dari atribut ini pun dinilai kurang baik oleh konsumen, karena letak papan nama yang kurang pas dan warna dari papan nama yang sudah terlihat pudar. 130 f. Words of Mouth Informasi yang diperolehmengalir dari mulut ke mulut Words of mouth merupakan salah satu bentuk promosi yang tergolong sederhana. yaitu promosi yang dilakukan secara berantai yang menginformasikan hal yang penting dari mulut ke mulut. Penelitian ini telah melakukan penilaian terhadap keefektifan dan kesesuaian dari promosi dengan cara words of mouth ini. Namun, atribut ini dinilai kurang penting oleh konsumen karena informasi yang telah disampaikan dari seseorang terhadap konsumen dianggap tidak sesuai pada saat konsumen berkunjung ke Rumah Makan Dapoer Iboe. Kinerja dari atribut ini pun dinilai kurang baik oleh konsumen. Sehingga atribut ini memiliki tingkat kepentingan dan tingkat kinerja yang sama-sama rendah.

4. Kuadran IV Berlebihan

Kuadran IV merupakan wilayah yang memuat atribut-atribut yang dianggap kurang penting oleh konsumen pengaruh atribut kurang penting dan kinerjanya dirasakan terlalu berlebihan oleh konsumen. Kinerja atribut- atribut yang termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi agar Rumah Makan Dapoer Iboe dapat menghemat biaya. Adapun atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran IV adalah sebagai berikut : a. Kesegaran Lalapan pada Nasi Timbel Kesegaran lalapan pada nasi timbel dalam penelitian ini adalah ukuran seberapa segar lalapan yang disediakan oleh Rumah Makan Dapoer Iboe ketika menyajikan nasi timbel kepada konsumen. Indikator dari atribut ini adalah kesegaran dari lalapan yang disajikan yaitu tidak layu dan berwarna cerah serta terlihat bersih. Konsumen merasa puas terhadap Kesegaran lalapan pada nasi timbel yang disajikan oleh Rumah Makan Dapoer Iboe, karena selain lalapan tersebut segar, berwarna cerah, dan terlihat bersih, Rumah Makan Dapoer Iboe juga menyediakan bermacam-macam lalapan, sehingga konsumen dapat menemukan lalapan yang mereka senangi. Namun atribut ini dirasa terlalu berlebihan oleh konsumen karena adanya lalapan yang tidak disukai konsumen 131 mengakibatkan konsumen tidak mengkonsumsi nya dan akhirnya dibuang begitu saja. Sehingga atribut ini perlu dipertimbangkan kembali oleh Pihak Rumah Makan Dapoer Iboe, yaitu dengan cara tidak menyediakan jenis lalapan yang tidak disenangi oleh kebanyakan konsumen melainkan selalu menyediakan jenis lalapan yang disenangi konsumen saja agar dapat meminimalisasi biaya yang dikeluarkan b. Tersedianya Beragam Menu Pilihan Makanan dan Minuman Khas Sunda Tersedianya beragam menu pilihan makanan dan minuman khas sunda dalam penelitian ini adalah kemampuan dari Rumah Makan Dapoer Iboe dalam menyediakan beragam menu pilihan makanan dan minuman khas sunda kepada konsumennya. Indikator dari atribut ini adalah tingkat keberagaman menu makanan dan minuman khas sunda yang ditawarkan dan tingkat kesediaan atau kesiapan keberagaman menu tersebut ketika dipesan oleh konsumen. Rumah Makan Dapoer Iboe merupakan sebuah rumah makan tradisonal khas sunda yang menyediakan berbagai menu pilihan makanan dan minuman khas sunda. Rumah makan ini selalu siap menyediakan berbagai menu pilihan makanan dan minuman khas sunda tersebut ketika dipesan oleh konsumennya. Sehingga konsumen menilai kinerja Rumah Makan Dapoer Iboe terhadap atribut ini sangat baik sehingga konsumen tersebut merasa puas. Namun konsumen juga merasa bahwa kinerja dari atribut ini terlalu berlebihan, sehingga pihak Rumah Makan Dapoer Iboe perlu mempertimbangkannya kembali dengan cara memiliki perhitungan yang tajam dan tepat ketika melakukan persiapan belanja bahan baku yang dipakai untuk memproduksi beragam menu pilihan makanan dan minuman yang ditawarkannya tersebut, agar pihak Rumah Makan Dapoer Iboe dapat meminimalisasi biaya yang dikeluarkan. c. Tersedianya Beragam Menu Pilihan Makanan dan Minuman Bukan Khas Sunda Tersedianya beragam menu pilihan makanan dan minuman bukan khas sunda dalam penelitian ini adalah kemampuan dari Rumah Makan Dapoer Iboe sebagai rumah makan tradisional khas sunda dalam 132 menyediakan beragam menu pilihan makanan dan minuman yang bukan berasal dari sunda kepada konsumennya. Indikator dari atribut ini adalah tingkat keberagaman menu makanan dan minuman non khas sunda yang ditawarkan dan tingkat kesediaan atau kesiapan keberagaman menu tersebut ketika dipesan oleh konsumen. Rumah Makan Dapoer Iboe merupakan sebuah rumah makan tradisonal khas sunda yang mampu menyediakan berbagai menu pilihan makanan dan minuman yang bukan berasal dari sunda sebagai menu pendukung dari beragam menu pilihan makanan dan minuman khas sunda yang disediakan oleh Rumah Makan Dapoer Iboe tersebut. Rumah Makan Dapoer Iboe ini selalu siap menyediakan berbagai menu pilihan makanan dan minuman non khas sunda tersebut ketika dipesan oleh konsumennya meskipun menu-menu non khas sunda ini hanya sebatas menu pendukung. Oleh karena itu, konsumen menilai kinerja Rumah Makan Dapoer Iboe terhadap atribut ini sangat baik sehingga konsumen tersebut merasa puas. Namun konsumen juga merasa bahwa kinerja dari atribut ini terlalu berlebihan, sehingga pihak Rumah Makan Dapoer Iboe perlu mempertimbangkannya kembali dengan cara memiliki perhitungan yang tajam dan tepat ketika melakukan persiapan belanja bahan baku yang dipakai untuk memproduksi beragam menu pilihan makanan dan minuman non khas sunda yang ditawarkannya tersebut, agar pihak Rumah Makan Dapoer Iboe dapat meminimalisasi biaya yang dikeluarkan. d. Alternatif Tempat Duduk di Indoor dan Outdoor yang disediakan Rumah Makan Dapoer Iboe lesehan, tempat duduk dan meja dari kayu, tempat duduk dan meja dari plastik, dan tempat duduk dan meja dari rotan Alternatif tempat duduk di indoor dan outdoor yang disediakan Rumah Makan Dapoer Iboe lesehan, tempat duduk dan meja dari kayu, tempat duduk dan meja dari plastik, dan tempat duduk dan meja dari rotan dalam penelitian ini adalah kemampuan dari Rumah Makan Dapoer Iboe dalam menyediakan dan menyiapkan alternatif pilihan tempat duduk 133 yang disediakan di dalam ataupun di luar ruangan rumah makan. Adapun alternatif tempat duduk yang disediakan oleh Rumah Makan Dapoer Iboe antara lain berupa lesehan, tempat duduk dan meja yang terbuat dari kayu, tempat duduk dan meja yang terbuat dari plastik, dan tempat duduk dan meja yang terbuat dari rotan. Banyaknya alternatif pilihan tempat duduk tersebut membuat kinerja Rumah Makan Dapoer ini dinilai baik oleh konsumen, sehingga konsumen merasa puas akan atribut ini. Akan tetapi konsumen juga merasa bahwa atribut ini berlebihan sehingga pihak Rumah Makan Dapoer Iboe perlu mempertimbangkan atribut ini kembali agar pihak Rumah Makan Dapoer Iboe dapat meminimalisasi biaya yang dikeluarkan.

7.3 Analisis Loyalitas

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN D I RUMAH MAKAN Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen di Rumah Makan Inibaru Rajanya Steak.

0 4 17

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DI RUMAH MAKAN Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen di Rumah Makan Inibaru Rajanya Steak.

0 1 15

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA RUMAH Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Rumah Makan Spesial Sambal Di Surakarta.

0 3 16

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA RUMAH Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Rumah Makan Spesial Sambal Di Surakarta.

0 2 13

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Rumah Makan Spesial Sambal Di Pabelan.

0 1 14

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA RUMAH Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Rumah Makan Spesial Sambal Di Pabelan.

0 1 14

Analisis Kepuasan Konsumen dan Loyalitas Konsumen (Studi Kasus Di "Cafe Rumah Kopi TIKALA".

0 0 116

Analisis pengaruh kepuasan terhadap loyalitas konsumen pada Rumah Makan Tantene : studi kasus pada pelanggan di Rumah Makan Tantene.

0 3 108

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA RUMAH MAKAN TANTENE

0 1 106

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA RUMAH MAKAN TANTENE

0 1 106