37 keputusan pemasaran dan peraturan-peraturan mengenai produksi dan penjualan
produk didasarkan pada asumsi tentang perilaku konsumen. Apabila para pemasar memahami sebab dan cara konsumen mengambil keputusan konsumsi,
pemasar dapat merancang strategi pemasaran dengan lebih baik agar konsumen mau memilih produk tertentu dan merek tertentu yang ditawarkan pemasar
tersebut. Menurut Engel et al 1994 perilaku konsumen dipengaruhi dan dibentuk
oleh pengaruh lingkungan budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga, atau situasi, perbedaan individu sumberdaya konsumen, motivasi, keterlibatan,
pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi, dan proses psikologis pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap, dan perilaku.
Secara sederhana hubungan ketiga faktor tersebut dengan proses keputusan konsumen dan imlikasinya pada strategi pemasaran dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen
Sumber : Engel et al. 1994
3.1.2.1 Pengaruh Lingkungan
Manusia sebagai makhluk sosial merupakan individu yang tidak bisa lepas dari hubungan dengan faktor-faktor di luar dirinya. Hubungan tersebut
Pengaruh Lingkungan
Budaya, Kelas Sosial, Pengaruh Pribadi,
Keluarga,Situasi.
Proses Keputusan
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi Evaluasi Alternayif
Pembelian Hasil
Proses Psikologis
Pengolahan Informasi Pembelajaran
Perubahan Sikap dan Perilaku
Strategi Pemasaran Harga, Produk, Promosi,
Tempat Distribusi, Orang, Proses, Bukti
Fisik.
Perbedaan Individu
Sumberdaya Konsumen, Motivasi dan Keterlibatan,
Pengetahuan, Sikap, Kepribadian, Gaya Hidup,
Demografi.
38 seringkali dapat mempengaruhi bagaimana seseorang mengambil keputusan
dalam hidupnya. Faktor lingkungan yang mempengaruhi seseorang dijelaskan oleh Engel et al. 1994 dalam beberapa hal, yaitu Budaya, Kelas sosial,
Pengaruh pribadi, Keluarga, Situasi. Menurut Engel et al. 1994 budaya dalam perilaku konsumen mengacu
pada seperangkat nilai, gagasan, artefak, dan simbol-simbol bermakna lainnya yang dapat membantu individu untuk berkomunikasi, membuat tafsiran, dan
melakukan evaluasi sebagai anggota masyarakat. Budaya melengkapi orang dengan rasa identitas dan pengertian akan perilaku yang dapat diterima di dalam
masyarakat. Beberapa dari sikap dan perilaku yang lebih penting yang dipengaruhi oleh budaya yaitu rasa diri dan ruang, komunikasi dan bahasa,
pakaian dan penampilan, makanan dan kebiasaan makanan, waktu dan kesadaran akan waktu, hubungan keluarga, organisasi, pemerintah, dan sebagainya, nilai
dan norma, kepercayaan dan sikap, proses mental dan pembelajaran, dan kebiasaan kerja dan praktik. Pengaruh utama dari budaya adalah pengaruhnya
terhadap struktur konsumsi dan pengambilan keputusan. Budaya merupakan variabel utama dalam penciptaan dan komunikasi makna dalam produk.
Menurut Engel et al. 1994 kelas sosial merupakan pengelompokan orang yang relatif permanen dan homogen di dalam masyarakat, yang
memungkinkan kelompok orang untuk dibandingkan dengan kelompok lain. Kelompok-kelompok ini diketahui posisi inferior atau superior oleh individu
yang terdiri dari masyarakat bersangkutan, kerap didasarkan kepada posisi ekonomi di dalam pasar. Kelas sosial adalah kelompok-kelompok yang terpisah
dalam teori, tetapi dalam praktik mereka biasanya dianalisis sebagai variabel status tanpa terputus. Status adalah konsep multidimensi dan paling baik diukur
menurut konsep tersebut. Pekerjaan adalah ukuran tunggal terpenting dari kelas sosial individu. Variabel penting yang lain adalah interaksi pribadi seseorang
dengan individu lain, barang milik pemilikan, orientasi nilai, dan kesadaran kelas. Kelas sosial adalah pembagian di masyarakat yang terdiri dari individu-
individu yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama, atau kelompok- kelompok yang relatif homogen dalam suatu masyarakat lama yang tersusun
secara hirarki Kotler 2005. Mereka dibedakan atas perbedaan status sosial-
39 ekonomi yang berurut dari terendah hingga tertinggi. Status sosial terkadang
sering menghasilkan bentuk-bentuk perilaku konsumen yang berbeda. Dalam pemasaran, sistem status merupakan faktor yang sangat menarik untuk diketahui
karena mereka dapat mengusahakan pengaruh yang besar pada apa yang dibeli dan dikonsumsi oleh orang. Sedangkan determinan apa yang dapat dibeli oleh
konsumen sangat ditentukan oleh kelas sosial yaitu pendapatan atau kekayaan konsumen sehingga variabel kelas sosial mendapat penekanan yang cukup besar
dalam penelitian pemasaran. Pengaruh pribadi adalah tekanan yang dirasakan untuk menyesuaikan diri
dengan norma dan harapan yang diberikan oleh orang lain. Sebagai konsumen, perilaku kita sering dipengaruhi oleh mereka yang berhubungan erat dengan kita.
Perilaku konsumen sering dipengaruhi oleh pengaruh pribadi konsumen sendiri yang ditunjukkan melalui kelompok acuan maupun komunikasi lisan. Kelompok
acuan terdiri dari kelompok primer dan kelompok sekunder. Kelompok primer merupakan agresi sosial yang cukup kecil seperti keluarga, tetangga, dan teman,
dimana pribadi konsumen terus menerus berinteraksi dan sifatnya cenderung non formal. Kelompok sekunder merupakan kelompok yang sifatnya lebih formal dan
tidak ada kegiatan interaksi rutin sehingga tidak membentuk ide dan perilaku, dan yang termasuk kelompok ini seperti asosiasi professional atau organisasi
komunikasi. Keluarga adalah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
dihubungkan melalui darah, perkawinan, adopsi, dan tinggal bersama. Keluarga sangat penting dalam studi perilaku konsumen karena dua alasan, yaitu karena
keluarga merupakan unit pemakaian dan pembelian untuk banyak produk konsumen dan keluarga merupakan pengaruh utama pada sikap dan perilaku
individu. Perilaku individu akan berubah apabila situasi berubah, yang terkadang
perubahannya tidak dapat diramalkan, sehingga situasi memberikan pengaruh yang cukup kuat dalam perilaku konsumen. Perubahan perilaku fisik lokasi, tata
ruang, warna, lingkungan sosial, kemudahan akses informasi, waktu, tujuan, sasaran pembelian, dan keadaan suasana hati serta kondisi konsumen sangat
berpengaruh terhadap perubahan perilaku konsumen.
40
3.1.2.2 Perbedaan Individu