Tabel 18 Biaya transaksi yang dikeluarkan kelompok sea farming terkait dengan mekanisme internal pelaksanaan organisasi di Kelurahan Pulau
Panggang Kabupaten administrasi Kepulauan Seribu.
No. Jenis Biaya Transaksi
Nilai rata-rata per tahun
A. Biaya penyusunan keputusan
Rp 250.000,00
Biaya pertemuan anggota Rp 250.000,00
B. Biaya operasional bersama
Rp 525.000,00
1. Biaya koordinasi
Rp 350.000,00 2.
Biaya santunan anak yatim dan janda Rp 175.000,00
C. Biaya informasi
Rp 100.000,00
Biaya sosialisasi Rp 100.000,00
Total Biaya Transaksi Rp 875.000,00
Pendapatan anggota kelompok sea farming
Total Manfaat Langsung Rp 6.805.645,00
Efektifitas Biaya Transaksi 0,13
Sumber : Data primer, diolah 2010
7.7. Keberlanjutan Program Sea Farming
Keberlanjutan program menyangkut indikator : 1 eksistensi; 2 perkembangan kelompok; dan 3 keaktifan anggota. Program sea farming
merupakan program yang sudah berjalan dan masih bertahan keberadaannya. Masyarakat dan pemerintah daerah berkepentingan terhadap keberlanjutan
program ini mengingat kepercayaan masyarakat terhadap program ini semakin meningkat. Selain itu, telah banyak upaya yang dilakukan sehingga program ini
secara garis besar perlu dilanjutkan. Perkembangan anggota kelompok sea farming setiap tahunnya cenderung mengalami perkembangan, yang didahului
oleh pelatihan sea farming. Setiap tahunnya anggota sea farming meningkat sebanyak 25 orang. Dari jumlah tersebut yang aktif berkisar 15-20 orang.
Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan hasil nilai skor
analisis skenario evaluasi program disajikan di Lampiran 8.
Keberlanjutan program menggunakan analisis skenario evaluasi program, yaitu :
1 Diagram Skenario Evaluasi
Berdasarkan hasil analisis skenario evaluasi program sea farming dengan menggunakan software Decision Criterium Plus DCP dapat digambarkan
mengenai kerangka pengambilan keputusan identifikasi skenario evaluasi program melalui mekanisme multi-criteria Gambar 21.
Evaluasi Sea Farming Lingkungan
Sosial Ekonomi Kelembagaan
Pengelolaan program luas kegiatan sea farming
Jumlah RT yang tersosialisasi
Peran institusi terkait pencapaian tujuan Keterlibatan masyarakat
Efisiensi dan efektifitas anggaran Skenario C
Tata kelembagaan program Skenario B
Kesesuaian dengan tujuan program Kemampuan dan keterampilan SDM
Skenario A
Pengalaman berusaha SDM Mekanisme koordinasi
Perilaku SDM kejujuran, tanggung jawab Pengembalian dana pinjaman
2 Hasil Skenario Evaluasi
Dari hasil analisis Delphi dengan menggunakan alat bantu Decision Criterium Plus DCP diperoleh hasil bahwa dari domain lingkungan, opsi yang optimal
adalah skenario B, yaitu program dapat dilanjutkan dengan perbaikan signifikan dengan kontribusi skor sekitar 0,19, lebih besar dari opsi-opsi yang
lain, dimana skenario A memiliki kontribusi skor sekitar 0,08 Gambar 22.
0.00 0.05
0.10 0.15
0.20
Skenario B Skenario A
Skenario C Lingkungan
Contributions to Lingkungan from Level:main criteria
Gambar 22 Identifikasi opsi skenario evaluasi berbasis domain lingkungan dengan menggunakan teknik Delphi.
Gambar 21 Kerangka hirarki skenario evaluasi program sea farming