Analisis Konflik Pengelolaan Sumberdaya Ikan Analisis Pendapatan terhadap Kesejahteraan Pembudidaya

Dimana : π Pendapatan : Pendapatan TR Total Revenue : Total Penerimaan TC Total Cost : Total Biaya

4.4.5. Analisis Biaya Transaksi

Masing-masing biaya transaksi yang dihadapi kelompok masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan di Kepulauan Seribu tidak selalu sama. Komponen biaya transaksi terkait dengan mekanisme internal pelaksanaan organisasi kelompok masyarakat program sea farming di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yang akan dihitung adalah meliputi biaya pengambilan keputusan Z1, biaya operasional bersama Z2, dan biaya informasi Z3. Untuk menghitung besarnya total biaya transaksi TrC menurut Anggraini 2005 adalah : = TrCij ∑ Zij …………………………………….……………1.1

4.4.6. Analisis Keefektifan Biaya

Analisis Keefektifan Biaya AKB adalah suatu teknik untuk memilih berbagai pilihan strategis dengan keterbatasan sumberdaya. Partowidagdo 1999 menyatakan bahwa AKB digunakan apabila sulit untuk memberikan nilai uang pada manfaat. Pada analisis ini diukur berapa rasio biaya terhadap satuan manfaat pelayanan publik, sehingga lebih mudah diaplikasikan. Secara matematis AKB dapat ditulis sebagai berikut Partowidagdo 1999 : AKB = ∑ Biaya ∑ Manfaat …………………………………………. 3 Terkait dengan hal tersebut maka analisis ini dimaksudkan untuk melihat efektifitas biaya mekanisme internal pelaksanaan organisasi kelompok masyarakat komunitas pembudidaya Kelompok Sea Farming di Kelurahan Pulau Panggang Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu KAKS. Berdasarkan persamaan 2 dan 3 maka persamaan untuk menghitung AKB dapat ditulis menjadi : 2 AKB = TrCij Transaksi Biaya ∑ idaya bagiPembud Manfaat ∑ Keterangan : Manfaat bagi pembudidaya dalam penelitian ini adalah manfaat langsung bagi pembudidaya ikan kerapu anggota kelompok sea farming, yaitu keuntungan π pembudidaya dari hasil usaha budidaya ikan kerapu.

4.4.7. Analisis Evaluasi Skenario Program

Dalam rangka pengambilan keputusan decision making mengenai tindak lanjut program sea farming maka dilakukan wawancara para stakeholder responden yang sekaligus sebagai pakar sehingga dapat memahami kondisi maupun visi ke depan prgram sea farming. Dalam wawancara tersebut digunakan 4 domain yakni lingkungan, sosial ekonomi, kelembagaan, dan pengelolaan program yang terbagi menjadi 12 indikator. Jawaban dari masing-masing diberikan skor sesuai skala Saaty dan selanjutnya analisis yang digunakan adalah SMART Simple Multiple Attributing Rating Techniques dengan alat bantu perangkat lunak Criterium Decision Plus version 3.0. Tahapan dari proses pengambilan keputusan sebagai berikut : 1 Domain dan Indikator Dalam analisis ini digunakan 4 domain dan 12 indikator utama yang selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 4 Indikator dan parameter yang digunakan dalam skenario evaluasi No. Domain Indikator Uraian 1. Lingkungan Luas kegiatan sea farming yang dilaksanakan Perbandingan antara rencana jumlah atau luasan kegiatan sea farming yang diprogramkan dengan yang telah dilaksanakan 2. Sosial Ekonomi Jumlah rumah tangga yang tersosialisasi program Jumlah rumah tangga yang telah mendapatkan sosialisasi program, relatif terhadap jumlah rumah tangga dalam program Keterlibatan masyarakat Jumlah masyarakat yang terlibat dalam program 3. Kelembagaan Tata kelembagaan program Kesesuaian keterlibatan lembaga- lembaga yang terkait dengan program Peran institusi terkait dalam pencapaian tujuan program Kesesuaian peran lembaga-lembaga dalam mencapai keberhasilan program