4.4.2. Analisis Stakeholder
Analisis stakeholder
adalah analisis yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan memetakan aktor tingkat kepentingan dan pengaruhnya
dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya di wilayah pesisir serta potensi kerjasama dan konflik antar aktor. Aktor merupakan masyarakat yang memiliki
daya untuk mengendalikan penggunaan sumberdaya. Mereka menjadi pengguna dari sumberdaya yang diteliti, akan tetapi bukan menjadi kajian objek sasaran
untuk diteliti. Aktor sangat bervariasi jika dilihat dari derajat pengaruh dan
kepentingannya. Aktor ini dapat diketegorikan sesuai dengan banyak atau sedikitnya pengaruh dan kepentingan relatifnya terhadap keberhasilan
pengelolaan sumberdaya alam. Brown et al. membagi aktor dalam beberapa kategori Brown et al. 2001, diacu dalam Suhana 2008 yaitu:
1 Aktor primer, yaitu individu atau kelompok yang mempunyai pengaruh rendah terhadap hasil kabijakan tetapi kesejahteraannya penting bagi
pengambil kebijakan. 2 Aktor sekunder, yaitu individu atau kelompok yang dapat mempengaruhi
keputusan yang dibuat. Hal ini disebabkan karena aktor ini adalah sebagian besar merupakan pengambil kebijakan dan terlibat dan implementasi
kebijakan. Secara relatif pihak ini tidak penting, demikian pula denga tingkat kesejahteraannya bukan suatu prioritas.
3 Aktor eksternal, yaitu individu atau kelompok yang dapat mempengaruhi hasil dari suatu proses melalui lobby kepada pengambil keputusan, tetapi interest
mereka tidak begitu penting. Analisis stakeholder dapat dikatakan sebagai suatu sistem untuk
mengumpulkan informasi mengenai kelompok atau individu yang terkait, mengkategorikan informasi, dan menjelaskan kemungkinan konflik antar
kelompok, dan kondisi yang memungkinkan terjadinya trade-off. Langkah- langkah yang dilakukan dalam menganalisis stakeholder adalah:
1 Identifikasi aktor
2 Membuat tabel aktor
3 Menganalisis pengaruh dan kepentingan aktor
4 Membuat aktor grid
5 Menyepakati hasil analisis dengan aktor utama
Proses penentuan aktor dilakukan dengan beberapa langkah antara lain: a
Mengidentifikasi sendiri berdasarkan pengalaman dalam bidang pembangunan wilayah atau berkaitan dengan perencanaan kebijakan.
b Mengidentifikasi berdasarkan catatan statistik serta laporan penelitian. Hasil
identifikasi ini berupa daftar panjang individu dan kelompok yang terkait dengan pembangunan wilayah pesisir.
c Identifikasi aktor menggunakan pendekatan partisipatif dengan teknik
snowball yaitu setiap aktor mengidentifikasi aktor lainnya untuk diteliti. Berdiskusi dengan aktor pertama kali teridentifikasi dapat mengungkapkan
pandangan mereka tentang keberadaan aktor penting lainnya yang berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya. Metode ini dapat juga membantu
mendapatkan pengertian yang lebih mendalam terhadap kepentingan dan keterkaitan aktor.
Untuk memudahkan analisis aktor, maka setiap aktor dikategorikan ke dalam lima kategori yakni pemerintah pengambil kebijakan dan lembaga
legislatif, swasta pengusaha dan lembaga donor, masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM dan organisasi sosial lainnya, serta perguruan tinggi.
Pengambilan data dilakukan dengan wawancara langsung dan kuesioner terhadap wakil dari masing-masing aktor yang teridentifikasi dari hasil analisis aktor,
pengolahan data kualitatif hasil wawancara dikuantitatifkan dengan mengacu pada pengukuran data berjenjang lima, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.
Tabel 3 Ukuran kuantitatif terhadap identifikasi dan pemetaan aktor
Skor Nilai
Kriteria Keterangan
Kepentingan Aktor 5
17-20 Sangat Tinggi
Sangat bergantung pada keberadaan sumberdaya 4
13-16 Tinggi
Ketergantungan tinggi pada keberadaan sumberdaya 3
9-12 Cukup Tinggi
Cukup bergantung pada keberadaan sumberdaya 2
5-8 Kurang Tinggi
Ketergantungan pada keberadaan sumberdaya kecil 1
0-4 Rendah
Tidak bergantung pada keberadaan sumberdaya