Sistem Hak Pengaturan Hubungan Kepemilikan

pelaksanaan aturan monitoring, accountability, dan enforcement. Sedangkan bagi yang melanggar akan terkena sanksi hukumnya.

7.2.5. Sistem Sanksi

Sanksi yang disepakati sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku menurut Adrianto et al. 2011, diantaranya adalah : a. Setiap orang atau badan hukum dalam yurisdiksi Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu harus mentaati setiap hukum maupun peraturan yang berlaku, yang ditetapkan oleh pemerintah; b. Setiap orang atau badan hukum yang melakukan pelanggaran dan atau kejahatan terhadap lingkungan hidup dalam yurisdiksi Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu berlaku ketentuan sanksi yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. Selain dari POLRI atau alat penegak hukum lainnya, Bupati Kepala Daerah dapat memberikan wewenang kepada Kepala Suku Dinas Perikanan dan Pertanian untuk mengusut segala pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku.

7.2.6. Kelembagaan Informal Pengelolaan Sea Farming

Beberapa norma atau aturan tak tertulis yang berlaku dalam pengelolaan sea farming umumnya sama dengan norma-norma yang dijumpai dalam masyarakat Kepulauan Seribu, diantaranya adalah : a Meliburkan kegiatan pada hari Jumat. b Kebiasaan untuk menyisihkan sebagian hasil panen budidaya ikan kerapu terutama saat hasil banyak untuk dibagikan kepada anak yatim piatu maupun janda. c Kesepakatan masyarakat lainnya terkait pemanfaatan ruang dalam aktivitas budidaya ikan kerapu yaitu pemanfaatan bagian dari ruang perairan laut di sebelah manapun untuk aktivitas yang tidak dilarang oleh hukum, dengan catatan tidak mengganggu pemanfaatan sebelumnya.

7.3. Arena Aksi dalam Pengelolaan Sea Farming

Analisis stakeholder dapat dikatakan sebagai suatu sistem untuk mengumpulkan informasi mengenai kelompok atau individu yang terkait, mengkategorikan informasi, dan menjelaskan kemungkinan konflik antar kelompok, dan kondisi yang memungkinkan terjadinya trade-off. Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan hasil nilai skor analisis stakeholders disajikan di Lampiran 3. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis stakeholder adalah: 1 Identifikasi aktor Hasil identifikasi aktor stakeholder terkait pengelolaan sea farming di Pulau Panggang, dikenal 8 stakeholders dengan berbagai peran Tabel 16. Secara garis besar identifikasi dikelompokkan dalam peran pemanfaatan dan peran pengaturan. Diantara dua peran ini terdapat peran fasilitasi penghubung. Peran pemanfaatan dilakukan oleh masyarakat anggota Kelompok Sea Farming di Pulau Panggang, sementara peran pengaturan dilakukan oleh Pemerintah beserta unsurnya. Sedangkan peran fasilitaspenghubung dilakukan oleh akademisi, yaitu Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB PKSPL IPB. 2 Tabel aktor Tabel 16 Identitas stakeholder dan peranannya No. Stakeholder Peranan Pemanfaatan 1. Masyarakat anggota Kelompok Sea Farming Pulau Panggang Lokasi budidaya 2. Pendeder dan Pedagang Pengumpul Lokasi budidaya usaha 3. Pemerintah KAKS Penentu kebijakan pengelola sumberdaya dan fasilitas masyarakat 4. Pengelola Taman Nasional Kepulauan Seribu TNKS Penentu kebijakan konservasi-zonasi dan fasilitas masyarakat 5. Dinas Perhubungan Penentuan kebijakan alur pelayaran 6. Polairud keamanan Pengamanan peraturan 7. Aparat Kelurahan Lokasi penelitian 8. Perguruan tinggi PKSPL IPB Lokasi penelitian dan fasilitasi stakeholder lain