29
.................. 2.8 Keterangan:
h = selisih tinggi permukaan kolom zat cair m g = percepatan gravitasi ms
2
v
1
= kecepatan fluida pada titik 1 ms A
1
= luas penampang 1 m
2
A
2
= luas penampang 2 m
2
c. Venturimeter dengan manometer
Gambar 2.4 Tabung ventrimeter dengan manometer
.................. 2.9
Keterangan: p
1
= tekanan pada titik 1 Nm
2
p
2
= tekanan pada titk 2 Nm
2
r = massa jenis fluida kgm
3
v
1
= kecepatan fluida pada titik 1 ms A
1
= luas penampang 1 m
2
A
2
= luas penampang 2 m
2
] 1
[ 2
2 2
1 2
1 1
A
A P
P v
30
iii. Tabung pitot
Gambar 2.5 Tabung pitot
.................. 2.10
Keterangan: h = selisih tinggi permukaan kolom zat cair di dalam manometer m
g = percepatan gravitasi ms
2
r = massa jenis gas kgm
3
r’ = massa jenis zat cair dalam manometer kgm
3
v = kelajuan aliran udara atau gas ms
iv. Alat Penyemprot
Gambar 2.6Alat penyemprot
v. Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang
Gambar 2.7Gaya angkat sayap pesawat
.................. 2.11
gh v
2
A v
v F
F 2
1
2 1
2 2
2 1
31
Keterangan: F
1
= gaya dorong pesawat ke atas N F
2
= gaya dorong pesawat ke bawah N F
1
– F
2
= gaya angkat pesawat N v
1
= kecepatan udara di bawah sayap ms v
2
= kecepatan udara di atas sayap ms r = massa jenis udara kgm
3
B. Penelitian Relevan
Sebagai acuan dalam penelitian ini, ada beberapa penelitian yang berhubungan dan kesemuanya mendapatkan hasil yang positif atau berhasil,
berikut diantaranya: 1.
Azita Seyed Fadel dalam jurnal Merit Research social science and humanities, volume 1, mei 2013 yang berjudul “Interactive multimedia related to real life,
a model to teach physics in high school” yang mengatakan bahwa multimedia
interaktif yang berkaitan dengan kehidupan nyata ini mampu meningkatkan kemampuan analisis siswa terhadap fenomena yang terjadi pada kehidupan
nyata. Selain itu juga mampu merubah sudat pandang siswa terhadap pelajaran fisika yang selama menganggap pelajaran fisika itu sebagai pelajaran yang
membosankan dan menakutkan.
50
2. Belinda Soo dalam jurnal CINE yang berjudul “Interactive Multimedia
Learning: Students’ Attitudes And Learning Impact In An Animation Course” yang mengatakan bahwa multimedia mampu mengirimkan informasi melalui
kapasitasnya untuk membuatnya hidup, sehingga membantu siswa untuk memvisualisasikan kedunia nyata. Dengan kata lain pembelajaran berbasis
media sangat baik digunakan untuk membuat siswa belajar aktif dan menumbuhkan sikap kemandirian.
51
50
AzitaSeyedFadel,dkk., Interactive multimedia related to real life, a model to teach physics in high school, Vol. 1, 2013, h. 1.
51
Belinda Soo,dkk., Interactive Multimedia Learning: Students’ Attitudes And Learning
Impact In An Animation Course, The Turkish Online Journal Technology, Vol. 6, 2007 h. 9.
32
3. Febrian Eko Priandono dalam jurnal Pembelajaran Fisika, volume 1 no. 3
Desember 2012 yang berjudul “Pengembangan Media Audio-Visual Berbasis Kontekstual dalam Pembelajran Fisika” mengatakan penggunaan media ini
mampu meningkatkan aktivitas siswa, selain itu nilai posttes yang diperoleh siswa pun cukup bagus.
52
4. Andi Kristianto dalam jurnal Teknologi Pendidikan, volume 10 no. 2 Oktober
2010 12- 25 yang berjudul “Pengembangan Media Komputer Pembelajaran
Multimedia Mata Pelajaran Fisika Pokok Bahasan Sistem Tata Surya Bagi Siswa Ke
las 2 Semester I Di SMAN 22 Surabaya” mengatakan Pengunaan multimedia sangat membantu sekali dalam proses belajar siswa secara
mandiri. Aplikasi program yang disajikan meliputi teks, grafis, animasi, video, dan sound. Apliaksi program tersebut dapat menarik perhatian dalam proses
belajar mengajar.
53
5. Ferawati dalam proseding penelitian bidang ilmu eksakta tahun 2011 yang
berjudul “Model Pembelajaran Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Generik Sains Guru Fisika Pada Topik
Fluida Dinamis” yang menyatakan bahwa Penggunakan Multimedia Interaktif
dapat meningkatkan motivasi belajar, dapat memvisualisasikan konsep-konsep yang sebenarnya abstrak, dapat membangun konsep-konsep fluida dinamis
yang seharusnya dimiliki, dan evaluasi pada setiap sub topik dan pada akhir program sangat membantu untuk mengetahui tingkat penguasaan konsep.
54
52
Febrian Eko Priandono, Pengembangan Media Audio-Visual Berbasis Kontekstual dalam Pembelajaran Fisika di SMA, Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 1, No. 3, 2012, h. 247.
53
Andi Kristianto,Pengembangan Media Komputer pembelajaran Multimedia Mata Pelajaran Fisika Pokok Bahasan Sistem Tata Surya Bagi Siswa Kelas 2 Semester I di SMAN 22
Surabaya, Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 10, No. 2, 2010, h. 1.
54
Ferawati, Model Pembelajaran Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Generik Sains Guru Fisika Pada Topik Fluida Dinamis, Proseding
Penelitian Bidang Ilmu Eksakta, 2011, h. 1.
33
C. Kerangka Berpikir
Kegiatan belajar mengajar terdiri dari 3 tahap, yaitu input, proses, dan output. Ketiga tahap ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Hal
tersebut berarti bahwa selain input, proses juga memiliki pengaruh terhadap output hasil belajar. Terlebih lagi dalam mata pelajaran fisika, dimana banyak
materi yang bersifat abstrak sehingga siswa sulit memvisualisasikannya, selain itu fisika juga sangat aplikatif dalam kehidupan sehari-hari, sehingga peran
penggunaan teknologi khususnya multimedia interaktif sangat penting dalam proses pembelajarn.
Namun, pada kenyataannya sebagian besar guru-guru di sekolah masih belum memanfaatkan teknologi terutama yang bersifat interaktif, selain itu juga
Pada umumnya siswa belum mampu mengaitkan fenomena-fenomena yang terjadi pada kehidupan sehari-hari kontekstual dengan materi yang dipelajari di
sekolah. Sehingga hasil belajar fisika siswa pun cenderung rendah. Berdasarkan permasalahan yang ada, dibutuhkan suatu jenis pembelajaran
yang dapat membuat siswa berperan aktif dan lebih tertarik sehingga tremotivasi untuk lebih mempelajari dan menguasainya. Penggunaan pembelajaran
multimedia interaktif berbasis kontekastual merupakan pembelajaran yang mampu membuat suatu konsep yang bersifat abstrak seperti fluida dinamis
menjadi nyata dengan visualisasi statis maupun visualisasi dinamis animasi, begitupula dengan aplikasi konsep yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari
akan terasa lebih mudah karena dapat di visualisasikan. Oleh karena itu, maka kehadiran multimedia interaktif berbasis
kontekstual sangat efektif membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
ditetapkan. Kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.8 berikut ini:
34
Gambar 2.8 Bagan Kerangka Berpikir
D. Hipotesis
Sesuai dengan perumusan masalah, kajian teoritis dan kerangka berpikir, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat diuji. Untuk memudahkan dalam
analisis data, maka perumusan hipotesis dinyatakan dengan: Ha: Penggunaan multimedia interaktif berbasis kontekstual berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa kelas XI pada konsep fluida dinamis.
Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis Kontekstual