Instrumen Tes Instrumen Nontes

44 menggunakan teknik analisis point biserial yang dinyatakan dengan persamaan berikut ini: 7 √ .................. 3.1 Keterangan: = koefisien korelasi point biserial = mean rata-rata skor dari subjek peserta tes yang menjawab betul pada butir soal yang dicari validitasnya = mean rata-rata skor dari subjek peserta tes yang menjawab salah pada butir soal yang dicari validitasnya = standar deviasi dari skor total = proporsi siswa yang menjawab benar pada butir soal yang dicari validitasnya = proporsi siswa yang menjawab salah pada butir soal yang dicari validitasnya Hasil uji validasi instrumen tes dengan menggunakan microsoft excel dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini: Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Statistik Butir Soal Jumlah soal 35 Jumlah siswa 26 Nomor soal valid 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 16, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, Jumlah soal valid 27 Persentase 77,14 b. Uji Reliabilitas Setiap instrumen penelitian tes harus bersifat reliabel atau mantap. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika hasil tes saat ini memiliki kesamaan hasil pada saat yang berlainan waktunya terhadap siswa yang sama. 8 Salah satu cara 7 Ibid, h. 79 8 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : Remaja Rosda Karya, 2009, Cet ke-13, h.16. 45 yang dapat digunakan untuk mengetahui reliabilitas suatu instrumen tes menggunakan rumus KR- 20 yang ditunjukan sebagai berikut: 9 ∑ .................. 3.2 Keterangan: = reliabilitas instrumen = proporsi subjek peseta tes yang menjawab benar = proporsi subjek peseta tes yang menjawab salah ∑ = jumlah hasil perkalian antara dan = banyak soal = standar deviasi dari tes Penentuan kriteria reliabilitas suatu instrumen didasarkan pada tabel berikut: Tabel 3.7 Kategori Reliabilitas Rentang nilai r n Kategori Tinggi Sedang Rendah Hasil uji reliabilitas suatu instrumen tes dengan menggunakan microsoft excel dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Statistik Butir Soal r 11 0,81 Kesimpulan Reliabilitas tinggi

c. Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal dalam suatu instrumen, apakah soal tergolong mudah, sedang, atau sukar. Jika sebuah instrumen didominasi dengan soal mudah, maka peserta tes tidak 9 Suharsimi Arikunto, Op cit, h. 100. 46 terangsang untuk berpikir lebih tinggi. Sebaliknya, jika instrumen didominasi soal sukar akan membuat peserta tes malas mengerjakannya. Oleh karena itu, instrumen yang baik adalah instrumen dengan komposisi soal yang merata. Taraf kesukaran dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 10 .................. 3.3 Keterangan: = indeks kesukaran = banyak siswa yang menjawab benar pada butir soal yang diukur = jumlah seluruh peserta tes Penentuan kriteria derajat kesukaran suatu butir soal didasarkan pada Tabel 3.9 berikut ini: Tabel 3.9 Kategori Derajat Kesukaran Rentang nilai DK Kategori Sukar Sedang Mudah Hasil perhitungan derajat kesukaran dengan menggunakan microsoft excel dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut ini: Tabel 3.10 Hasil Uji Derajat Kesukaran Instrumen Tes Kriteria Soal Butir Soal Jumlah Soal Persentase Mudah 5 14,29 Sedang 19 54,28 Sukar 11 31,43 Jumlah 35 100 d. Daya Pembeda Daya pembeda digunakan untuk mengetahui kemampuan soal dalam membedakan siswa berkemampuan tinggi dan rendah. Tes yang baik adalah tes yang bisa memisahkan dua kelompok peserta tes. Kedua kelompok itu adalah 10 Suharsimi Arikunto, Op cit, h. 207-208.