Karakteristik, Fungsi dan Kemampuan Multimedia Interaktif

11 practice, tutorial, permainan, simulasi, penemuan discovery, dan pemecahan masalah problem solving. 7 1 Model drill and practice Model pembelajarn ini dimaksudkan untuk melatih siswa agar terampil dalam menerapkan konsep, pengetahuan, aturan atau prosedur yang dipelajari. Model ini menyediakan serangkaian soal atau pertanyaan yang biasanya ditampilkan secara acak, sehingga setiap kali digunakan maka soal atau pertanyaan yang tampil selalu berbeda. Selain itu, dilengkapi dengan jawaban yang benar, lengkap dengan penjelasannya sehingga diharapkan siswa akan bisa memahami suatu konsep tertentu. Kemudian siswa bisa melihat skor akhir yang di capai, sebagai indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam memecahkan masalah soal-soal yang diajukan. 8 2 Tutorial Interaksi pembelajaran berbentuk tutorial adalah pengetahuan dan informasi yang berisi suatu konsep disajikan dengan teks, gambar, baik diam atau bergerak dan grafik. Pada saat yang tepat, yaitu ketika pengguna dianggap telah membaca, menginterpretasikan dan menyerap konsep itu, diajukan serangkaian pertanyaan atau tugas. Jika jawaban atau respon siswa itu benar, kemudian dilanjutkan dengan materi berikutnya. Jika jawaban siswaitu salah, maka siswa harus mengulang memahami konsep tersebut secara keseluruhan atau pada bagian-bagian tertentu saja remidial. Kemudian padabagian akhir biasanya diberikan serangkaian pertanyaan yang merupakan tes untuk mengukur tingkat pemahaman siswa atas konsep atau materi yang disampaikan. 9 3 Permainan Bentuk permainan yang disajikan di sini tetap mengacu pada proses pembelajaran dan dengan program multimedia dengan metode ini diharapkan terjadi aktifitas belajar sambil bermain. Dengan demikian pengguna tidak merasa bahwa mereka sungguhan sedang belajar. 7 Ibid., h. 60. 8 NikenAriani, Pembelajaran Multimedia di Sekolah, Jakarta: PT Prestasi Putra Karya, 2010, Cet. 1, h. 29. 9 Ibid., h.28. 12 4 Simulasi Pembelajaran multimedia dengan model ini mencoba menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya untuk mensimulasikan pesawat terbang, dimana pengguna seolah-olah melakukan aktivitas menerbangkan pesawat terbang. Pada dasarnya model ini mencoba memberikan pengalaman masalah dunia nyata yang biasanya berhubungan dengan suatu resiko. 10 5 Penemuan discovery Penemuan adalah pendekatan induktif dalam proses belajar dimana siswa memecahkan masalah dengan melakukan percobaan yang bersifat trial atau error. Interaksi berisi alternatif solusi untuk memcahkan masalah. Siswa mencari informasi dan membuat kesimpulan dari sejumlah informasi yang telah dipelajarinya. Siswa menemukan konsep dan pengetahuan baru. 11 6 Pemecahan masalah problem solving Model pemebelajaran pemecahan masalah memberikan kesempatan kepada siswa melatih kemampuan dalam memecahkan suatu permasalahan. Siswa dapat berpikir logis dan sistematis dalam memecahkan masalah. Umpan balik tetap ada untuk mengetahui tingkat keberhasilannya dalam memecahkan soal atau masalah. 12

2. Pendekatan Kontekstual

a. Landasan Contextual Teaching and Learning CTL

Belajar bukanlah sekedar menghafal, tetapi mengkonstruksi pengetahuanmelalui pengalaman. Pengetahuan bukanlah hasil pemberian dari orang lainseperti guru, tetapi hasil mengkonstruksi pengetahuan yang dilakukan setiapindividu. Pengetahuan hasil dari pemberitahuan tidak akan menjadi pengetahuanyang bermakna. 13 10 Ibid., h.29. 11 Munir, op. Cit., h. 62. 12 Munir.Op. Cit., h. 62. 13 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan 13 , Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009, h. 257