Teknik Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

p = Proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu bibir proporsi subjek yang mendapat skor 1 p = banyaknya subjek yang skornya 1 N q = Proporsi subjek yang mendapat skor 0 q = 1 - p 15 Kriteria pengujian reliabilitas soal terbagi menjadi lima, adapun kriteria pengujian reliabilitas soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas Soal Reliabilitas r 11 Kriteria 0,91 – 1,00 Sangat tinggi 0,70 – 0,90 Tinggi 0,40 – 0,70 Cukup 0,20 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat rendah Uji reliabilitas pretest dan posttest pada penelitian ini menggunakan ANATES V4, hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran. 2. Daya Pembeda Soal yang baik adalah soal yang dapat membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah. Indeks yang digunakan untuk mengukur perbedaan tersebut adalah daya pembeda. Daya pembeda soal adalah kemampuan soal dalam membedakan kelompok siswa yang berkemampuan tinggi kelompok atas dan siswa berkemampuan rendah kelompok bawah. 16 Daya pembeda pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan program ANATES V4. Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah : DP = - Keterangan : DP = daya pembeda B A = banyaknya siswa pada kelompok atas yang menjawab benar 15 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktir, Jakarta: Rineka Cipta, 2013, h.231. 16 Rahma Zulaiha, Analisis Butir Soal secara manual, Jakarta: Pusat Penelitiam Pendidikan Balitbang Depdiknas, 2007, h.3. B B = banyaknya siswa pada kelompok bawah yang menjawab benar n A = banyaknya peserta kelompok atas n B = banyaknya peserta kelompok bawah 17 Kriteria daya pembeda terbagi menjadi empat, kriteria daya pembeda dikatakan sangat baik bila berada pada kisaran 0,70-1,00 sedangkan soal yang memiliki daya pembeda jelek berkisar antara 0-0,20. Berikut ini kriteia soal berdasarkan daya pembeda yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Tabel 3.7 Kriteria Daya Pembeda Daya Pembeda Kriteria 0,00 – 0,20 Kurang Baik 0,20 – 0,40 Cukup 0,40 – 0,70 Baik 0,70 – 1,00 Sangat baik 3. Tingkat Kesukaran Setelah memperoleh reliabilitas dan daya pembeda soal, langkah selanjutnya adalah tingkat kesukaran soal. Menurut Ahmad Sofyan “Tingkat kesukaran merupakan salah satu analisis kuantitatif konvensional paling sederhana dan mudah, hasil hitungannya merupakan proporsi atau perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa mengikuti tes, indeks kesukaran rentangannya dari 0,0 – 0,1. 18 ” Makin besar tingkat kesukaran soal makin mudah soal makin kecil nilai kesukaran soal maka makin sukar soal tersebut. Dalam penelitian ini, rumus yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah: P = BN Keterangan : P = Proporsi indeks kesukaran B = Jumlah siswa yang menjawab benar N = Jumlah peserta tes 19 17 Ibid., h.4. 18 Ahmad Sofyan. Dkk, Evaluasi pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006 h.103. 19 Ibid.