Struktur Organisasi Sekolah Sejarah Singkat MTs Negeri 3 Pondok Pinang Jakarta

2. Tiket Masuk Taman Wisata Alam TWA Angke Kapuk Tabel 4.7 Daftar Harga Tiket Masuk Pengunjung No Keterangan Tarif 1 Turis Nusantara 25.000orang 2 Turis Mancanegara 250.000orang 3 Parkir Motor 5.000unit 4 Parkir Mobil 10.000unit 5 Parkir Bus 50.000unit Sumber : Profil Taman Wisata Alam TWA Angke Kapuk

C. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan di MTs N 3 Pondok Pinang Jakarta, sampel yang digunakan adalah 24 siswa kelas VII. Sampel yang terpilih melakukan pembelajaran dengan memanfaatkan Taman Wisata Alam TWA Angke Kapuk sebagai sumber belajar IPS. Sebelum dilakukan pembelajaran siswa terlebih dahulu mengerjakan tes pretest, selanjutnya setelah diberikan perlakuan siswa tersebut diberikan tes akhir belajar posttest untuk mengetahui perbandingan hasil belajar IPS sebelum dan sesudah mendapat perlakuan. Berikut ini langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan Taman Wisata Alam TWA Angke Kapuk sebagai sumber belajar IPS. Pada pertemuan pertama tanggal 27 April 2015, pembelajaran dengan memanfaatkan Taman Wisata Alam TWA Angke Kapuk sebagai sumber belajar IPS ini diawali dengan meminta siswa untuk mengisi soal pretest yang diberikan. Setelah itu peneliti memberikan penjelasan dikelas mengenai materi hutan mangrove kepada para siswa dan memberikan buku panduan studi wisata hutan mangrove dan penjelasan mengenai pembelajaran yang akan dilakukan di Taman Wisata Alam TWA Angke Kapuk nanti. Pada pertemuan selanjutnya tanggal 05 Mei 2015, peneliti bersama siswa melakukan pembelajaran pada materi hutan mangrove di kawasan Taman Wisata Alam Angke Kapuk Jakarta. Proses pembelajaran dimulai dengan kegiatan observasi, kegiatan observasi ini diawali dengan mendengarkan penjelasan mengenai hutan mangrove, flora dan fauna yang ada di kawasan Taman Wisata Alam TWA Angke Kapuk, serta mendapat penjelasan mengenai manfaat dan fungsi hutan mangrove yang sampaikan oleh pihak pengelola Taman Wisata Alam TWA Angke Kapuk. Selain mendapat penjelasan para siswa pun diajak untuk mengetahui dan melihat langsung karakteristik dari berbagai jenis dan cara pembibitan flora mangrove yang ada di Taman Wisata Alam TWA Angke Kapuk. Setelah mendapatkan penjelasan dari pengelola Taman Wisata Alam TWA Angke Kapuk, para siswa melakukan observasi didampingi dengan guru pendamping. Kemudian siswa diminta menuliskan hasil observasinya di lembar instrumen observasi yang telah diberikan mengenai materi hutan mangrove. Selain itu guru juga memberikan materi tambahan dan menjelaskan kembali materi seputar karakteristik flora dan fauna, serta manfaat dan fungsi mangrove yang sekiranya belum dipahami siswa serta untuk memantapkan dan menambah wawasan mereka mengenai materi hutan mangrove. Lalu setelah pelaksanaan pembelajaran selesai guru memberikan posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa. Kemudian pada pertemuan terakhir tanggal 11 Mei 2015, guru mereview kembali pemahaman siswa mengenai ekosistem hutan mangrove dan membahas mengenai temuan siswa ketika siswa melakukan obsevasi di Taman Wisata Alam TWA Angke Kapuk Jakarta. Selain itu guru bersama siswa membahas soal yang diujikan pada pretest dan posttest dan memberitahukan siswa mana yang mendapat nilai yang terbaik dan memberikan reward kepada mereka. Proses pembelajaran pada pertemuan terakhir diakhiri dengan menyaksikan video dan dokumentasi siswa ketika melakukan proses pembelajaran di Taman Wisata Alam TWA Angke Kapuk Jakarta.