Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN
                                                                                B
B
= banyaknya siswa pada kelompok bawah yang menjawab benar n
A
= banyaknya peserta kelompok atas n
B
= banyaknya peserta kelompok bawah
17
Kriteria  daya  pembeda  terbagi  menjadi  empat,  kriteria  daya  pembeda dikatakan  sangat  baik  bila  berada  pada  kisaran  0,70-1,00  sedangkan  soal
yang memiliki daya pembeda jelek berkisar antara 0-0,20. Berikut ini kriteia soal berdasarkan daya pembeda yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Tabel 3.7 Kriteria Daya Pembeda
Daya Pembeda Kriteria
0,00 – 0,20 Kurang Baik
0,20 – 0,40 Cukup
0,40 – 0,70 Baik
0,70 – 1,00 Sangat baik
3. Tingkat Kesukaran Setelah  memperoleh  reliabilitas  dan  daya  pembeda  soal,  langkah
selanjutnya adalah tingkat kesukaran soal. Menurut  Ahmad  Sofyan  “Tingkat  kesukaran  merupakan  salah  satu  analisis
kuantitatif  konvensional  paling  sederhana  dan  mudah,  hasil  hitungannya merupakan  proporsi  atau  perbandingan  antara  siswa  yang  menjawab  benar
dengan  keseluruhan  siswa  mengikuti  tes,  indeks  kesukaran  rentangannya dari 0,0 – 0,1.
18
” Makin besar tingkat kesukaran soal makin mudah soal makin kecil nilai
kesukaran soal maka makin sukar soal tersebut. Dalam penelitian ini, rumus yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah:
P = BN Keterangan :
P = Proporsi indeks kesukaran
B = Jumlah siswa yang menjawab benar
N = Jumlah peserta tes
19
17
Ibid., h.4.
18
Ahmad Sofyan. Dkk, Evaluasi pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006 h.103.
19
Ibid.
Taraf  kesukaran  soal  terbagi  menjadi  tiga  yakni  mudah,  sedang  dan sukar. Berikut ini kriteria tingkat kesukaran soal, antara lain:
20
Tabel 3.8 Kategori Tingkat Kesukaran
Difficulty index Kategori soal
0 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Perhitungan  tingkat  kesukaran  soal  pada  penelitian  ini  menggunaan Anates V4, hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran.
                