Terdapat  beberapa  langkah-langkah  yang  harus  guru  persiapkan  dan tentukan  agar  kegiatan  pembelajaran  dengan  memanfaatkan  Taman  Wisata
Alam  sebagai  sumber  belajar  dapat  berjalan  dengan  optimal. Berikut  ini langkah-langkah  Pemanfaatan  Taman  Wisata  Alam  TWA  Angke  Kapuk
sebagai Sumber Belajar. 1
Langkah Persiapan a. Memutuskan tujuan belajar yang hendak dicapai para siswa
b. Menentukan tempat yang akan dipelajari dan dikunjungi c. Melakukan  observasi  awal  untuk  mengetahui  lebih  detail
mengenai tempat yang akan dikunjungi. d. Menentukan tanggal yang tepat untuk melakukan observasi
e. Menentukan  rencana  kegiatan  belajar  siswa  sebelum  dan  selama melakukan kunjungan.
f. Memberikan  intruksi  kepada  siswa  mengenai  tata  tertib  yang harus dipatuhi dan memberikan informasi mengenai perlengkapan
yang harus dibawa ketika melakukan kunjungan.
30
2 Langkah Pelaksanaan
Pada  langkah  pelaksanaan  ini,  siswa  melakukan  kegiatan pembelajaran  di  tempat  tujuan  sesuai  rencana  kegiatan  yang  telah
disiapkan 3 Tindak Lanjut
Guru  memberikan  alat  evaluasi  untuk  mengukur  hasil  belajar siswa, sekaligus menilai sejauh mana keberhasilan pengunaan taman
wisata  alam  TWA  angke  kapuk  sebagai  sumber  belajar  dalam proses pembelajaran.
30
Ibid., h. 125.
E. Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu  pengetahuan  sosial  IPS  merupakan  integrasi  dari  berbagai cabang  ilmu  sosial,  seperti  sosiologi,  sejarah,  geografi,  ekonomi,  politik,
hukum  dan  budaya.
31
Cakupan  materi  Ilmu  pengetahuan  sosial  membahas hubungan antara manusia dengan lingkungannya, baik itu lingkungan alam
maupun lingkungan sosial. Sampai  saat  ini  Pendidikan  IPS  masih  dianggap  membingungkan,
membosankan,  tidak  menarik,  serta  terdapat  ketidaksesuaian  materi dengan  kondisi  yang  terdapat  di  lapangan.  Pendidikan  IPS  dianggap
membinggungkan  karena  yang  dikaji  oleh  Pendidikan  IPS  itu  adalah menusia serta berbagai masalah yang melingkupinya. Menurut Fout et al
bahwa banyak penelitian yang dilakukan, menunjukkan nilai studi sosial siswa  sangat  rendah  di  antara  mata  pelajaran  lain,  bahkan  mereka
cenderung  merasa  bosan  terhadap  pembelajaran studi  sosial  dengan metode  ceramah.  Materi  dalam  pembelajaran  IPS  banyak  yang  tidak
menghubungkan  dengan  kondisi  dan  kebutuhan  masyarakat,  terlalu terpaku  kepada  pedoman  atau  buku  teks  yang  umumnya  diseragamkan
atau  kurang  mengakomodasikan  berbagai  masalah  yang  dihadapi  oleh masyarakat atau daerah tertentu.
32
Banyak  guru  yang  mendasarkan  diri  pada  asumsi  yang  salah  dalam mengajar  IPS.  Mereka  beranggapan  bahwa  IPS  adalah    pengetahuan  yang
dapat  ditransfer  sedemikian  rupa  secara  utuh  dari  kepala  guru  ke  kepala peserta didik dengan pola teks book oriented.
33
Akibatnya, siswa akan cepat merasa  bosan  karena  siswa  hanya  mendengarkan  penjelasan  guru.  Oleh
karena itu dalam pembelajaran IPS dibutuhkan pembelajaran yang aktif dan mampu memberikan pengalaman yang nyata bagi siswa.
2. Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu pengetahuan sosial merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin  ilmu  tersendiri,  sehingga  tidak  akan  ditemukan  baik  dalam
nomenklatur  filsafat  ilmu,  disiplin  ilmu-ilmu  sosial  Social  Science, maupun ilmu pendidikan. Social Science Education SSEC dan National
Council  for  Social  Studies NCSS,  menyebutkan  IPS  sebagai  “Social
31
Trianto, Model Pembelajaran  Terpadu:  Konsep,  Strategi dan  implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, Jakarta: Bumi Aksara, 2014, h.171.
32
Rudy  Gunawan, Pendidikan  IPS  Filosofi,  Konsep,  dan  Aplikasi edisi  revisi, Bandung: CV Alfabeta, 2013, h. 108.
33
Agus  N.  Cahyo, Panduan  Aplikasi  Teori-teori  Belajar  Mengajar, Jogjakarta:  Diva Press, 2013, h.227.
Science  Education”  dan  “Social  Studies”.  Dengan  kata  lain,  IPS mengkuti cara pandang yang bersifat terpadu dari jumlah mata pelajaran
seperti geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi dan sebagainya.
34
3. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan dari pendidikan ilmu pengetahuan sosial adalah untuk mendidik dan  memberi  bekal kemampuan  kepada  siswa  untuk  mengembangkan  diri
sesuai  dengan  bakat,  minat  dan  kemampuannya.  Pola  dalam  pembelajaran IPS  bukan  sebatas  upaya  mencekoki  atau  menjelaskan  siswa  dengan
sejumlah konsep yang bersifat hafalan ataupun mempersiapkan siswa untuk melanjutkan  ke  jenjang  pendidikan  yang  lebih  tinggi,  melainkan  terletak
pada upaya agar mereka mampu memecahkan masalah dengan pengetahuan yang dipelajarinya. Sehingga pengetahuan tersebut dapat bermanfaat dalam
menjalani kehidupannya di masyarakat.
35
F. Hasil Belajar
Hasil  belajar  merupakan  pencapaian  tujuan  pendidikan  yang  telah ditetapkan  pada  siswa  yang  mengikuti  proses  belajar mengajar.
36
Sedangkan hasil  belajar  menurut  Nana  Sudjana  adalah  “kemampuan-kemampuan  yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”
37
Dari  pengertian  di  atas,  dapat  penulis  simpulkan  bahwa  hasil  belajar merupakan  kemampuan  yang  siswa miliki  setelah  melalui  dan  mengikuti
proses pembelajaran dalam tenggang waktu tertentu. Hasil  belajar  tidak  terlepas  dari  adanya  penialain,  penilaian  merupakan
komponen  penting  dalam  penyelenggaraan  pendidikan.  Upaya  meningkatkan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran
dan kualitas sistem penilaiannya. Dengan adanya sistem pembelajarn yang baik akan menghasilkan kualitas belajar  yang baik, kualitas pembelajaran ini dapat
34
Rudy Gunawan, op. cit., h. 17.
35
Etin  Solihatin,  Raharjo, Cooperative  Learning Analisis  Model  Pembelajaran  IPS, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008, h.15 .
36
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011, h.46.
37
Nana  Sudjana, Penilaian  Hasil  Belajar  Mengajar,  Bandung:  PT.  Remaja  Rosda Karya, 2009, h. 22.