JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

479 479 Laporan Tahunan 2014 PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 127

38. POSISI DEVISA NETO Lanjutan

PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2014 2013 PDN untuk laporan posisi keuangan selisih neto aset dan liabilitas Selisih neto tagihan dan liabilitas di rekening adminsitratif PDN secara keseluruhan nilai absolut PDN untuk laporan posisi keuangan selisih neto aset dan liabilitas Selisih neto tagihan dan liabilitas di rekening adminsitratif PDN secara keseluruhan nilai absolut USD 3.957.770 4.297.487 339.717 1.914.931 1.826.622 88.309 SGD 11.187 963 12.150 2.916 4.134 1.218 AUD 6.325 4.059 2.266 15.714 9.770 5.944 HKD 9.934 7.985 1.949 3.545 - 3.545 GBP 3.985 5.787 1.802 3.300 - 3.300 EUR 26.289 22.579 3.710 11.744 25.139 13.395 JPY 10.576 10.179 397 4.291 6.042 1.751 CAD 2.732 - 2.732 1.977 239 1.738 CHF 7.797 3.129 4.668 6.539 - 6.539 DKK 466 - 466 987 - 987 MYR 350 - 350 375 - 375 SAR 602 - 602 110 2.434 2.544 SEK 149 - 149 355 - 355 CNY 2.307 - 2.307 2.385 - 2.385 Lainnya 3.341 - 3.341 6.537 4.998 1.539 Jumlah 3.991.614 376.606 1.942.886 133.924 Jumlah modal Catatan 39 67.840.206 67.840.206 56.211.433 56.211.433 Persentase PDN terhadap modal 5,88 0,56 3,46 0,24

39. MANAJEMEN MODAL

Tujuan utama dari kebijakan Bank atas kebijakan pengelolaan modal adalah untuk memastikan bahwa Bank memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan ekspansi usaha Bank saat ini dan mempertahankan kelangsungan pengembangan di masa mendatang, dan untuk memenuhi ketentuan kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator serta memastikan agar struktur permodalan Bank telah efisien. Bank menyusun Rencana Permodalan berdasarkan penilaian dan penelaahan atas kebutuhan kecukupan permodalan yang dipersyaratkan dan mengkombinasikannya dengan tinjauan perkembangan ekonomi terkini dan hasil dari metode stress testing. Bank senantiasa akan menghubungkan tujuan keuangan dan kecukupan modal terhadap risiko melalui proses perencanaan modal dan stress testing, begitu pula dengan bisnis yang didasarkan pada permodalan dan persyaratan likuiditas Bank. Kebutuhan permodalan Bank juga direncanakan dan didiskusikan secara rutin yang didukung dengan data-data analisis. Rencana Permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian dan Rencana Bisnis Bank “RBB” dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Perencanaan ini diharapkan akan memastikan tersedianya modal yang cukup dan terciptanya struktur permodalan yang optimal. 480 480 PT Bank Central Asia Tbk PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 128

39. MANAJEMEN MODAL Lanjutan

Surat Edaran Bank Indonesia No. 113DPNP tanggal 27 Januari 2009 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan kualifikasi tertentu untuk memperhitungkan risiko operasional operational risk dalam perhitungan rasio KPMM dan wajib memenuhi rasio KPMM sebesar 8 delapan persen dengan memperhitungkan risiko operasional. PBI No. 86PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 827DPNP tanggal 27 Nopember 2006 mewajibkan bank-bank untuk memenuhi ketentuan KPMM untuk bank secara individual maupun secara konsolidasian. Perhitungan rasio KPMM secara konsolidasian dilakukan dengan menghitung modal dan Aset Tertimbang Menurut Risiko “ATMR” dari laporan keuangan konsolidasian sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan PBI yang berlaku, dimana modal yang diwajibkan regulator dianalisa dalam dua tier:  Modal tier 1, antara lain meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, cadangan umum, cadangan tujuan, saldo laba, dan laba tahun berjalan. Penyertaan saham 50 dan nilai buku goodwill dikurangkan dari modal tier 1.  Modal tier 2, antara lain meliputi revaluasi aset tetap dan cadangan umum aset keuangan yang diperbolehkan. Penyertaan saham 50 dikurangkan dari modal tier 2. Rasio KPMM pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dihitung berdasarkan PBI dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional adalah sebagai berikut: KPMM konsolidasian 31 Desember 2014 2013 Modal inti Modal disetor 1.540.938 1.540.938 Cadangan tambahan modal Tambahan modal disetor - bersih 5.711.368 5.711.368 Cadangan umum 912.850 770.311 Laba tahun-tahun lalu 50.257.392 39.636.841 Laba tahun berjalan 8.074.187 6.921.115 Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan 316.437 309.103 Penyisihan penghapusan aset non-produktif yang wajib dihitung 105.867 85.295 Dikurangi: Goodwill 93.885 93.885 Penyertaan saham 122.427 84.009 Kepentingan non-pengendali 238.628 101.076 66.729.621 54.727.563 Modal pelengkap Level atas Revaluasi aset tetap 476.958 476.958 Cadangan umum aset produktif 3.876.945 3.484.253 Dikurangi: Penyertaan saham 122.427 84.009 4.231.476 3.877.202 Jumlah modal - dipindahkan 70.961.097 58.604.765