272
PT Bank Central Asia Tbk • Risiko Suku Bunga yang terdiri dari
Repricing Gap dan Sensitivity Analysis, baik untuk Rupiah maupun Valas.
• Risiko Valuta Asing, mengenai
perkembangan Posisi Devisa Netto PDN dan risikonya.
• Loan Portfolio yang terdiri dari plafond dan
outstanding kredit dan golongan debitur. •
Yield dan Cost of Fund Rupiah dan Valas. • Analisis
AssetsLiabilities Management. •
Perkembangan Dana Bank terhadap Total Perbankan.
• Membahas dan memutuskan perubahan Suku Bunga Dana dan Kredit, Suku Bunga
Dasar Kredit SBDK serta limit-limit yang berkaitan dengan Asset Liability
Management ALM. • Melakukan
review terhadap hasil simulasi labarugi sesuai strategi ALM BCA.
2. Komite Manajemen Risiko
Komite Manajemen Risiko KMR dibentuk untuk memastikan bahwa kerangka kerja manajemen
risiko telah memberikan perlindungan yang memadai terhadap seluruh risiko BCA.
Fungsi Pokok KMR
• Menyusun kebijakan, strategi, dan pedoman
penerapan manajemen risiko. •
Menyempurnakan pelaksanaan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi
pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko yang efektif.
• Menetapkan hal-hal yang terkait dengan
keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal irregularities.
Wewenang KMR
KMR mempunyai wewenang untuk mengkaji dan memberikan rekomendasi mengenai hal
yang berkaitan dengan manajemen risiko untuk dimintakan keputusan dari Direksi.
Keanggotaan Komite Manajemen Risiko dan Status Hak Suara
Jabatan Diisi Oleh
Status Hak Suara
Ketua merangkap Anggota tetap
Direktur Manajemen Risiko Mempunyai hak suara
Anggota tetap
1
• Semua anggota Direksi • Kepala Satuan Kerja Kepatuhan
• Kepala Grup Analisa Risiko Kredit Anggota tidak tetap
2
• Executive Vice President Teknologi Informasi • Semua Kepala DivisiSatuan KerjaGrupUnit Bisnis, di luar
Anggota Tetap Sekretaris merangkap
Anggota tetap Kepala Satuan Kerja Manajemen RisikoPejabat Pengganti
Catatan: 1 Jika ada jabatan yang dirangkap, yang bersangkutan hanya mempunyai 1 satu suara.
2 Kehadiran sesuai topik yang dibahas.
273
Laporan Tahunan 2014
Tugas Pokok Anggota KMR
• Memberikan masukan kepada sekretaris KMR berupa topik beserta bahan rapat yang
akan dibahas dalam rapat KMR. • Memberikan masukan berupa informasi
dan analisis yang terkait dengan topik yang dibicarakan pada rapat KMR. Topik yang
dapat dibicarakan pada rapat KMR antara lain:
- Arah dan sasaran BCA dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan
pedoman penerapan manajemen risiko, serta perubahannya apabila diperlukan.
- Penilaian terhadap efektivitas
implementasi kerangka manajemen risiko.
- Perkembangan dan kecenderungan eksposur risiko total dari BCA dan
mengusulkan tingkat toleransi risiko keseluruhan yang dapat diterima risk
appetite .
- Hasil kajian mengenai total eksposur
risiko yang dihadapi BCA beserta dampaknya.
- Penilaian kecukupan modal BCA dalam
menghadapi risiko kerugian yang timbul dengan menggunakan berbagai
skenario stress testing. - Usulan pengembangan metoda
pengukuran risiko, contingency plan dalam kondisi tidak normal worst case
scenario , serta metoda lainnya yang
berkaitan dengan manajemen risiko BCA.
- Hal-hal yang memerlukan penetapan
justification terkait dengan keputusan- keputusan bisnis yang menyimpang
dari prosedur normal irregularities. - Limit wewenang, eksposur, dan
konsentrasi portofolio kredit maupun parameter lainnya yang bertujuan
untuk membatasi risiko.
Rapat KMR
Berikut beberapa ketentuan tentang rapat KMR: •
Rapat KMR dilaksanakan sesuai kebutuhan dan sedikitnya sekali dalam 3 tiga bulan
atau 4 empat kali dalam 1 satu tahun. •
Rapat KMR sah apabila sedikitnya dihadiri oleh 23 dua per tiga jumlah anggota tetap
atau ½ setengah jumlah anggota tetap namun dengan meminta persetujuan dari
semua anggota tetap.
Pengambilan Keputusan
Berikut ketentuan tentang pengambilan keputusan.
• Pengambilan keputusan dalam kaitan penggunaan wewenang KMR hanya diambil
melalui keputusan rapat KMR yang sah. •
Keputusan rapat KMR sah dan mengikat apabila disetujui oleh lebih dari setengah
jumlah anggota yang hadir.
Frekuensi Rapat KMR dan Tingkat Kehadiran Direksi dan Anggota KMR Lainnya selama tahun 2014
Jabatan Jumlah Rapat
Kehadiran Persentase
Presiden Direktur Jahja Setiaatmadja 4
4 100
Wakil Presiden Direktur Eugene Keith Galbraith 4
2 50
Direktur Dhalia M. Ariotedjo 4
1 25
Direktur Manajemen Risiko Anthony Brent Elam
1
4 4
100 Direktur Suwignyo Budiman
4 4
100 Direktur Subur Tan
4 2
50 Direktur Henry Koenaifi
4 2
50 Direktur Armand W. Hartono
4 4
100 Direktur Erwan Yuris Ang
4 3
75 Direktur Rudy Susanto
2
2 2
100 Kepala Satuan Kerja Kepatuhan
4 3
75 Kepala Grup Analisa Risiko Kredit
4 4
100
274
PT Bank Central Asia Tbk
Jabatan Jumlah Rapat
Kehadiran Persentase
EVP Group Analisa Risiko Kredit GARKKepala Grup Analisa Risiko Kredit GARK
3
4 4
100 Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko Sekretaris
4 4
100 Kepala Divisi Bisnis Komersial dan SME Anggota tidak
tetap
4
3 3
100 Kepala Satuan Kerja Enterprise Security Anggota tidak
tetap
4
1 1
100 Kepala Divisi Audit Internal Anggota tidak tetap
4
1 1
100 Kepala Divisi Tresuri Anggota tidak tetap
4
1 1
100 Kepala Sub-Divisi Perencanaan Perusahaan Anggota
tidak tetap
4
1 1
100 Kepala Divisi Keuangan dan Perencanaan Anggota tidak
tetap
4
1 1
100 Kepala Biro Penyelamatan Kredit Anggota tidak tetap
4
1 1
100
Catatan: 1
Ketua 2
Efektif tanggal 21 Juli 2014 Bapak Rudy Susanto menjadi Direktur BCA 3
Sejak tanggal 21 Juli 2014, posisi EVP GARK berakhir 4
Jumlah rapat untuk anggota tidak tetap adalah sesuai dengan undangan untuk topik pembahasan yang terkait
Pelaporan PertanggungjawabanRealisasi Kerja KMR
Pertanggungjawaban dan realisasi kerja KMR dilaporkan melalui:
• Laporan tertulis secara berkala sedikitnya
sekali dalam 1 satu tahun kepada Direksi, mengenai hasil pertemuan rutin dalam
rapat KMR. •
Laporan tertulis kepada Direksi, mengenai hasil pertemuan khusus yang diadakan
untuk membahas hal tertentu. •
Laporan khusus atau laporan kegiatan jika diperlukan.
Kegiatan KMR, Program Kerja 2014 dan Realisasinya
Sepanjang tahun 2014, KMR mengadakan rapat sebanyak 4 empat kali, dengan realisasi dari
program kerja KMR adalah sebagai berikut: •
Menginformasikan mengenai kondisi NPL regions branches dan konsep Sistem
Peringatan Dini Early warning System EWS sebagai alat monitoring kinerja kredit
di cabang. • Menginformasikan penggunaan behavior
scoring untuk perpanjangan KUK. • Menginformasikan mengenai penerapan
Basel III, seperti Liquidity Coverage Ratio LCR, Net Stable Funding Ratio NSFR dan
Leverage ratio. • Melakukan
credit risk stress test dan liquidity risk stress test.
• Melakukan review atas limit secondary reserves USD
. •
Menginformasikan mengenai perhitungan cost of loanable fund COLF dan biaya
overhead untuk funding. • Menginformasikan Peraturan OJK yang
akan berlaku mengenai Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan.
• Menginformasikan mengenai information security risk landscape.
3. Komite Kebijakan Perkreditan