REKLASIFIKASI AKUN Perubahan nilai wajar aset program untuk program pasca kerja
44. PERATURAN-PERATURAN BARU YANG TELAH DITERBITKAN Lanjutan
PBI No. 1512PBI2013 tanggal 12 Desember 2013 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum lanjutan. 2019 ‐ Rasio modal inti utama paling rendah sebesar 4,50 dari ATMR baik secara individual maupun secara konsolidasi. ‐ Rasio modal inti paling rendah sebesar 6,00 dari ATMR baik secara individual maupun secara konsolidasi. ‐ Rasio Capital Conservation Buffer sebesar 2,50 dari ATMR. ‐ Rasio Countercyclical Buffer ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam kisaran 0 - 2,50 dari ATMR . ‐ Rasio Capital Surcharge untuk Domestic Systematically Important Bank D-SIB ditetapkan oleh otoritas yang berwenang dalam kisaran 1 - 2,50 dari ATMR bagi bank yang ditetapkan berdampak sistemik . PBI No. 1512PBI2013 tanggal 12 Desember 2013 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum lanjutan. Penyediaan modal minimum diatas adalah sesuai dengan profil risiko, yaitu ditetapkan paling rendah sebagai berikut: ‐ 8 dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 1 satu. ‐ 9 sampai dengan kurang dari 10 dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 2 dua. ‐ 10 sampai dengan kurang dari 11 dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 3 tiga. ‐ 11 - 14 dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 4 empat atau peringkat 5 lima. POJK No. 16POJK.032014 tanggal 18 Nopember 2014 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. ‐ Bank wajib menghitung dan membentuk Penyisihan Penghapusan Aset “PPA” terhadap Aset Produktif dan Aset Non-Produktif. PPA tersebut berupa cadangan umum dan cadangan khusus untuk Aset Produktif dan cadangan khusus untuk Aset Non-Produktif. Dalam perhitungannya, agunan dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam perhitungan PPA. Agunan yang akan digunakan sebagai faktor pengurang PPA paling kurang harus dinilai oleh penilai independen atau penilai internal bank. Nilai agunan tersebut dilarang melebihi nilai pengikatan agunan. ‐ Bank wajib menghitung dan membentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai “CKPN” sesuai standar akuntansi keuangan yang berlaku. Berdasarkan perkembangan kondisi makroekonomi Indonesia dan penilaian Bank Indonesia terhadap kondisi tersebut, Bank Indonesia dapat menetapkan: 1. besarnya kisaran persentase Countercyclical Buffer yang berbeda dari kisaran 0 - 2,5; 2. pemberlakuan Countercyclical Buffer lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Otoritas yang berwenang dapat menetapkan persentase Capital Surcharge untuk Domestic Systematically Important Bank D- SIB yang lebih besar dari kisaran 1 - 2,5. 490 490 PT Bank Central Asia Tbk PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain44. PERATURAN-PERATURAN BARU YANG TELAH DITERBITKAN Lanjutan
POJK No. 16POJK.032014 tanggal 18 Nopember 2014 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah lanjutan. ‐ Dalam menghitung rasio KPMM, Bank wajib memperhitungkan PPA atas Aset Produktif dan CKPN yang dibentuk. Dalam hal hasil perhitungan PPA wajib dibentuk atas Aset Produktif lebih besar dari CKPN yang telah dibentuk, Bank wajib memperhitungkan selisih perhitungan PPA dengan CKPN sebagai pengurang modal dalam perhitungan rasio KPMM. Dalam hal hasil perhitungan PPA wajib dibentuk terhadap Aset Produktif sama dengan atau lebih kecil dari CKPN yang telah dibentuk, Bank tidak perlu memperhitungkan selisih lebih PPA dalam perhitungan rasio KPMM. ‐ Bank wajib menerapkan perlakuan akuntansi Restrukturisasi Pembiayaan sesuai dengan ketentuan standar akuntansi keuangan yang berlaku. ‐ POJK ini mulai berlaku pada tangga 1 Januari 2015. POJK No. 17POJK.032014 tanggal 18 Nopember 2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan. ‐ Konglomerasi Keuangan terdiri dari Lembaga Jasa Keuangan “LJK” yang berada dalam satu grup atau kelompok karena keterkaitan kepemilikan danatau pengendali, wajib menerapkan Manajemen Risiko Terintegrasi secara komprehensif dan efektif. Dalam rangka menerapkan Manajemen Risiko Terintegrasi, Konglomerasi Keuangan memiliki struktur yang terdiri dari Entitas Utama dan perusahaan anak danatau perusahaan terelasi beserta perusahaan anaknya. ‐ Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi mencakup paling sedikit: a. Pengawasan Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama; b. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit Manajemen Risiko Terintegrasi; c. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian risiko secara terintegrasi, dan sistem informasi Manajemen Risiko Terintegrasi; dan d. Sistem pengendalian internal yang menyeluruh terhadap penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi. ‐ Entitas utama wajib membentuk Komite Manajemen Risiko Terintegrasi dan Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi dan menyusun laporan profil risiko terintegrasi setiap semester untuk posisi akhir bulan Juni dan Desember. Laporan tersebut disampaikan kepada OJK paling lambat pada tanggal 15 lima belas bulan kedua setelah berakhirnya bulan laporan yang bersangkutan. ‐ Kewajiban penyampaian laporan profil risiko terintegrasi pertama kali dilakukan untuk posisi laporan sebagai berikut : a. Juni 2015, untuk Entitas Utama yang merupakan Bank Umum Berdasarkan Kegiatan Usaha “BUKU” 4; b. Desember 2015, untuk Entitas Utama berupa bank selain BUKU 4 dan bukan bank.Parts
» Permodalan BCA Bank Central Asia Tbk 2014
» Pengungkapan Eksposur Risiko dan
» Penerapan Manajemen Risiko Konsolidasi Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi
» NERACA REKENING ADMINISTRATIF Bank Central Asia Tbk 2014
» NERACA REKENING ADMINISTRATIF NERACA
» NERACA Bank Central Asia Tbk 2014
» REKENING ADMINISTRATIF NERACA Bank Central Asia Tbk 2014
» Penilaian Sendiri Self Assessment Pelaksanaan GCG
» Rapat Umum Pemegang Saham Tata Cara Penyelenggaraan RUPS Tahunan 2014
» Penyelenggaraan RUPS Tahunan 2014 Kehadiran Pengurus dan Pemegang Saham
» Pimpinan RUPS Tahunan 2014 Agenda RUPS Tahunan 2014 Mekanisme Penghitungan Suara RUPS Tahunan 2014
» Pernyataan Terkait Keputusan RUPS yang Belum Terealisasi Acuan Hukum
» Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
» Kewenangan Dewan Komisaris Agenda Keenam
» Struktur Remunerasi Dewan Komisaris Program Orientasi bagi Anggota Dewan
» Program Pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi anggota Dewan Komisaris
» Acuan Hukum Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
» Kewenangan Direksi Pembidangan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
» Jumlah, Komposisi dan Kriteria Anggota Direksi Susunan Anggota Direksi BCA per 31 Desember 2014
» Tugas Pokok Acuan Hukum Piagam Komite Audit Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
» Rapat Komite Audit Laporan Pelaksanaan Program Kerja Komite Audit selama tahun 2014
» Asset Liability Committee ALCO
» Komite Manajemen Risiko Risiko Stratejik
» Komite Kebijakan Perkreditan Risiko Stratejik
» Komite Kredit Risiko Stratejik
» Komite Pengarah Teknologi Informasi KPTI
» Komite Pertimbangan Kasus Kepegawaian KPKK
» Risiko Kredit Risiko Stratejik
» Risiko Pasar Risiko Likuiditas
» Risiko Operasional Risiko Hukum
» Risiko Reputasi Risiko Stratejik Risiko Kepatuhan
» TV Plasma Email Microsoft Lync Event Internal
» Corporate Identity Manual Facebook Semua Beres HaloSDM
» Integritas Integrity Kerja Sama Tim Team Work Berusaha Mencapai yang Terbaik Continous
» LINGKUNGAN Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
» PERLINDUNGAN TERHADAP KARYAWAN Lain-lain: melalui program Bakti BCA, BCA juga
» Wayang Masuk Mal: sebagai kesinambungan
» Operasi Katarak Layanan Kesehatan Klinik Duri Utara
» UMUM Lanjutan Pendirian dan informasi umum Bank
» Desa Bleberan: Desa wisata ini dikenal juga dengan Desa Wukirsari Rekapitalisasi
» UMUM Lanjutan Penawaran umum saham Bank
» UMUM Lanjutan Penawaran umum saham Bank lanjutan
» UMUM Lanjutan Entitas Anak lanjutan PT Asuransi Umum BCA
» UMUM Lanjutan Entitas Anak lanjutan PT Central Santosa Finance
» UMUM Lanjutan Dewan Komisaris dan Direksi
» Penawaran umum saham Bank lanjutan Komite Audit
» Perubahan pengaturan dan pengawasan perbankan
» IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
» IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Lanjutan
» Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian lanjutan
» Penggunaan pertimbangan, estimasi, dan asumsi
» Perubahan kebijakan akuntansi lanjutan
» Prinsip konsolidasi lanjutan NERACA
» Kombinasi bisnis lanjutan NERACA
» Kombinasi bisnis entitas sepengendali
» Penjabaran transaksi dalam valuta asing lanjutan Aset dan liabilitas keuangan lanjutan
» Aset dan liabilitas keuangan lanjutan
» 3. Penghentian pengakuan lanjutan NERACA
» 5. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
» Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
» Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
» Aset dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
» Kredit yang diberikan NERACA
» Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
» Pembiayaan konsumen lanjutan NERACA
» Efek-efek untuk tujuan investasi lanjutan
» 1. Dimiliki hingga jatuh tempo
» 2. Tersedia untuk dijual NERACA
» Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai aset lanjutan
» 1. Aset keuangan lanjutan NERACA
» Simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain
» Dana simpanan syariah dan dana syirkah temporer lanjutan
» Kerangka manajemen risiko NERACA
» MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Lanjutan
» Manajemen risiko kredit lanjutan Manajemen risiko kredit lanjutan
» Manajemen risiko kredit lanjutan
» Manajemen risiko pasar NERACA
» Manajemen risiko pasar lanjutan
» PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN Lanjutan
» KAS Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank dan
» GIRO PADA BANK INDONESIA Lanjutan GIRO PADA BANK-BANK LAIN
» GIRO PADA BANK-BANK LAIN Lanjutan PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK-BANK LAIN
» PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK-BANK LAIN Lanjutan
» TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI Lanjutan EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI
» EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI Lanjutan
» KREDIT YANG DIBERIKAN Lanjutan
» PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Lanjutan EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI
» EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI Lanjutan EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI Lanjutan
» ASET TETAP Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank dan
» SIMPANAN DARI NASABAH DAN BANK-BANK LAIN
» SIMPANAN DARI NASABAH DAN BANK-BANK LAIN Lanjutan PAJAK PENGHASILAN
» EFEK-EFEK UTANG YANG DITERBITKAN Lanjutan
» Manajemen risiko operasional lanjutan Utang obligasi lanjutan
» PINJAMAN YANG DITERIMA Wesel bayar jangka menengah Medium-Term Notes
» PINJAMAN YANG DITERIMA Lanjutan
» PINJAMAN YANG DITERIMA Lanjutan MODAL SAHAM
» MODAL SAHAM Lanjutan Wesel bayar jangka menengah Medium-Term Notes
» TAMBAHAN MODAL DISETOR KOMITMEN DAN KONTINJENSI
» KOMITMEN DAN KONTINJENSI Lanjutan
» PENDAPATAN BUNGA DAN SYARIAH
» PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI - BERSIH
» PENDAPATAN TRANSAKSI PERDAGANGAN - BERSIH
» LABA BERSIH PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN
» PENGGUNAAN LABA BERSIH Wesel bayar jangka menengah Medium-Term Notes
» PENGGUNAAN LABA BERSIH Lanjutan
» ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
» LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA Wesel bayar jangka menengah Medium-Term Notes
» LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA Lanjutan
» Beban imbalan pasca-kerja NERACA
» JASA KUSTODIAN Perubahan nilai wajar aset program untuk program pasca kerja
» ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM VALUTA ASING
» ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM VALUTA ASING Lanjutan
» SEGMEN OPERASI Perubahan nilai wajar aset program untuk program pasca kerja
» SEGMEN OPERASI Lanjutan Perubahan nilai wajar aset program untuk program pasca kerja
» JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
» JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Lanjutan
» JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Lanjutan POSISI DEVISA NETO
» MANAJEMEN MODAL Perubahan nilai wajar aset program untuk program pasca kerja
» MANAJEMEN MODAL Lanjutan Perubahan nilai wajar aset program untuk program pasca kerja
» KEPENTINGAN NON-PENGENDALI TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI
» TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI Lanjutan
» REKLASIFIKASI AKUN Perubahan nilai wajar aset program untuk program pasca kerja
» PERATURAN-PERATURAN BARU YANG TELAH DITERBITKAN Lanjutan
» 3. 7. Perubahan nilai wajar aset program untuk program pasca kerja
» 10. Perubahan nilai wajar aset program untuk program pasca kerja
» 17. Perubahan nilai wajar aset program untuk program pasca kerja
» 19. Perubahan nilai wajar aset program untuk program pasca kerja
» 26. 27. Perubahan nilai wajar aset program untuk program pasca kerja
Show more