89
18 TANGIS INDEPENDEN
..Nyatanya, meski sudah diguyur air mata, kehidupan rakyat kecil belum berubah menjadi
lebih baik. Nasib mereka masih terombang-ambing, dipermainkan harga kebutuhan pokok yang
gampang melejit. Dan masih kerap dikerjani oleh ketidakpastian memperoleh jminan social: sandang,
pangan, kesehatan, pendidikan dan papan.
Kalau toh rakyat diperhatikan dan diakui eksistensinya, itu hanya
terjadi saat menjelang pemilu saja. Keberadaan rakyat selalu dihitung, dikalkulasi,dirayu dan disembah dan
setelah coblosan berlalu sang rakyat kecil akan kembali dilupakan.
Data 148
Tuturan Nyatanya, meski sudah diguyur air mata, kehidupan rakyat kecil
belum berubah menjadi lebih baik. Nasib mereka masih terombang-ambing, dipermainkan harga kebutuhan pokok yang gampang melejit. Dan masih kerap
dikerjani oleh ketidakpastian memperoleh jaminan social: sandang, pangan, kesehatan, pendidikan dan papan.
Penutur menuturkan demikian dapat diartikan sebagai evaluasi mengenai kehidupan rakyat kecil yang selalu dipermainkan oleh
para petinggi negara. Penutur mengeluhkan pemerintah yang hanya memanfaatkan rakyat kecil sebagai alat untuk kepentingan negara, setelah itu
keinginannya tercapai rakyat dilupakan.
4.3.4 Fungsi Ekspresif Menyanjung
Fungsi ekspresif menyanjung merupakan tuturan yang mengikat penuturnya untuk mengekspresikan sikap psikologis yang dimaksudkan agar
90
ujarannya diartikan sebagai evaluasi dengan tuturan sanjungan. Berikut dijabarkan mengenai hasil analisis tindak tutur ekspresif fungsi menyanjung.
Tuturan ekspresif yang berfungsi menyanjung terdapat pada hasil analisis berikut.
19 RISIKO PEMIMPIN
“ Makanya, kalau sudah jasi pemimpin jangan salin sarengat. Jangan mengubah kebiasaan. Nggak usah
sok feudal. Rileks sajalah, supaya Tetep jadi manusia biasa. Dan bisa nonton film tanpa bikin perkara,” kata
Mas Celathu masih sinis.
“ Ya nggak bisa. Aturan protokoler itu kewajiban yang harus diterima. Nggak boleh
seenaknya,” tukas mbakyu Celathu.
“ Mbelgedhes. Lha wong nyatanya Gus Dur bisa. Sewaktu jadi presiden, aturan protokoler yang
feodalistik dia babat. Saya merasakan dialah pemimpin yang bukan setengah dewa. Tapi benar-
benar manusia.”
Data 193
Tuturan Lha wong nyatanya Gus Dur bisa. Sewaktu jadi presiden, aturan protokoler yang feodalistik dia babat. Saya merasakan dialah pemimpin yang
bukan setengah dewa. Tapi benar-benar manusia.” Merupakan tuturan yang
dituturkan sebagai evaluasi mengenai hal yang disebutkan itu yaitu sanjungan untuk Gus Dur yang berhasil menata pemerintahannya. Penutur memberi
sanjungan terhadap Gus Dur karena di nilai dia telah berhasil dalam menata sistem pemerintahan yang cenderung protokoler.
Berikut ini juga akan dikemukakan hasil analisis mengenai tindak tutur ekspresif fungsi menyanjung.
91
20 PENYELENGGARA KEMISKINAN
Mas Celathu njegeges. Seluruh urat di raut wajahnya ketarik ke atas secara over, dan matanya
melotot seperti mau lompat dari kelopaknya. Dengan gaya sok serius laksana intelektual anyaran, dia bicara
dengan rada ngotot,“ Wooouuww, saya itu betul-betul kagum sama pemerintah sekarang. Nekaaat banget
. Cobaa, kalau bukan karena keberaniannya menaikkan
harga BBM, saya kan tidak bisa memperoleh bukti kalau pemerintah berbohong. Inilah yang membikin
saya harus bersyukur. Ini peristiwa langka lho. Pemerintah berani terang-terangan ngibuli rakyatnya.
Apa nggak hebat itu?”
Data 222
Tuturan “ Wooouuww, saya itu betul-betul kagum sama pemerintah sekarang. Nekaaat banget,
yaitu merupakan tuturan yang dituturkan sebagai evaluasi mengenai hal yang disebutkannya itu mengenai sanjungan untuk
pemerintah yang berupa kritikan. Sanjungan tersebut berupa kritikan kepada pemerintah atas keberhasilannya menaikkan harga BBM yang benar-benar
menyengsarakan rakyat kecil.
4.3.5 Fungsi Ekspresif Menyalahkan