Tindak Tutur Perlokusi Jenis Tindak Tutur dalam Tuturan Ekspresif pada Wacana Humor

71 disebutkan di dalam tuturannya yaitu sebuah eksperimen yang telah disetujui, gagal dalam pelaksanaannya. Dalam tuturan tersebut juga terdapat jenis tindak tutur lain yakni tuturan ilokusi, karena tuturan tersebut dituturkan dengan maksud menyindir Presiden yang terlalu serius merespons prakarsa rakyatnya, sehingga meskipun sebuah eksperimen yang tak masuk akal, dan dipaksakan juga untuk bisa diterima oleh akal sehat. Akibat dari itu proyek tersebut gagal.

4.2.2 Tindak Tutur Perlokusi

Tuturan yang diucapkan seorang penutur sering memiliki efek atau daya pengaruh. Tindak tutur perlokusi yaitu mengujarkan sesuatu atau tindak tutur yang pengujarannya dimaksudkan untuk memengaruhi mitra tutur. Dalam penelitian ini dikemukakan pula tindak tutur perlokusi dalam tuturan ekspresif. 3 KAPOK LIBUR Mas Celathu yang bukan orang kantoran, yang jam kerjanya sesukanya tergantung kebutuhan, sama sekali tidak bisa menikmati apa yang disebut cuti bersama itu. Dia tekadang malah merasa dirugikan. Misalnya, dalam hal keinginan mendapatkan informasi yang memang merupakan hak dasar setiap orang. “ aneh, lha kok media masa terkadang ikut libur saat ada cuti bersama . Bahkan semestinya, saat ada libur resmipun, Koran ya tetep terbit. Bukankah peristiwa yang harus dikabarkan, tidak bisa ditunda kehadirannya?” keluh Mas Celathu sambil memuji tayangan berita di televisi dan jagat maya yang memang tak kenal hari libur. Data 152 72 Tuturan “ aneh, lha kok media masa terkadang ikut libur saat ada cuti bersama.Bahkan semestinya, saat ada libur resmipun, Koran ya tetep terbit. Bukankah peristiwa yang harus dikabarkan, tidak bisa ditunda kehadirannya?” termasuk jenis tuturan ekspresif karena yang dimaksudkan agar tuturannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan di dalam tuturannya yaitu keikuitsertaan media masa yang terkadang ikut libur pada saat cuti bersama. Dalam tuturan tersebut juga terdapat jenis tindak tutur yakni tuturan perlokusi. Tuturan tersebut menimbulkan efek bagi mitra tutur yaitu membuat kecewa karena koran terkadang ikut libur saat cuti bersama. Seharusnya pers menjadi tauladan pelaksanaan sebuah profesionalisme. Jurnalis memanglah dunia yang keras dan hanya membutuhkan pekerja keras. Bukan mereka yang doyan liburan dan bermanja-manja. Pada tuturan tersebut penutur mengeluhkan bahwa media masa menyuguhkan fakta sebagai sajian berita di koran, tidak ada kaitannya dengan liburan. Pada saat liburan, tetaplah ada peristiwa yang perlu dikabarkan. Jika Koran bermanja-manja dengan kebiasaan liburan, kelak kepercayaan publik akan luntur. Berikut ini juga akan dikemukakan pula jenis tindak tutur perlokusi yang terdapat dalam tuturan ekspresif. 4 MBAKYU LIBERAL “ Coba lihat, kemarin orang-orang di Tangerang pada ketiban besi baja dari pesawat Batavia. Untung Cuma jatuh di ladang dan kebun. Kalau jatuhnya nancep di kepala orang gimana? Lha wong motor mabur kok bisa-bisanya pada mrotoli di udara. apa itu namanya kalau bukan pesawat bobrok? 73 Kok dibiarkan terbang? Hayo bilang kalau nggak ada sogok-sogokan” tantang Mas Celathu, kali ini nafasnya megap-megap kayak ikan koi menyedot udara. Data 84 Tuturan Lha wong motor mabur kok bisa-bisanya pada mrotoli di udara. apa itu namanya kalau bukan pesawat bobrok? Kok dibiarkan terbang? Hayo bilang kalau nggak ada sogok-sogokan” termasuk jenis tuturan ekspresif karena yang dimaksudkan agar tuturannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan di dalam tuturannya yaitu sebuah pesawat yang dinilai kurang layak pakai dalam penerbangannya sehingga menyebabkan banyak korban tewas. media masa yang terkadang ikut libur pada saat cuti bersama. Dalam tuturan tersebut juga terdapat jenis tindak tutur yakni tuturan perlokusi.Tuturan tersebut mempunyai kemungkinan efek bagi mitra tutur dalam hal ini pembaca yakni timbulnya rasa jengkel atau membuat jengkel karena adanya transportasi yang sudah rusak tetapi masih saja digunakan, sehingga rakyatlah yang jadi korbannya.Pada tuturan tersebut penutur menyalahkan pelaksanaan peraturan pemerintah yang kurang maksimal dalam hal perhubungan. Pelaksanaan peraturan yang kurang maksimal itulah yang menyebabkan banyaknya korban tewas dari sistem transportasi yang kurang sempurna. 74

4.2.3 Tindak Tutur Langsung

Dokumen yang terkait

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA RUBRIK KRIIING SURAT KABAR SOLOPOS Tindak Tutur Direktif Dan Ekspresif Pada Wacana Rubrik Kriiing Surat Kabar Solopos Edisi April 2015.

0 4 29

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA RUBRIK KRIIING SURAT KABAR SOLOPOS Tindak Tutur Direktif Dan Ekspresif Pada Wacana Rubrik Kriiing Surat Kabar Solopos Edisi April 2015.

1 3 15

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA Tindak Tutur Ekspresif Dalam Slogan Di Wilayah Kota Surakarta.

0 2 16

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA Tindak Tutur Ekspresif Dalam Slogan Di Wilayah Kota Surakarta.

0 0 14

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA DIALOG FILM GIE TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA DIALOG FILM GIE SUTRADARA RIRI REZA.

0 2 13

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MASA JABATAN 2004-2009.

1 2 7

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM WACANA NONRESMI DI KALANGAN GURU SD KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN Tindak Tutur Ekspresif Dalam Wacana Nonresmi Di Kalangan Guru SD Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

0 0 14

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM WACANA NONRESMI DI KALANGAN GURU SD KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN Tindak Tutur Ekspresif Dalam Wacana Nonresmi Di Kalangan Guru SD Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

0 1 15

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DAN STRATEGI KESANTUNAN DALAM RUBRIK “SORAK SUPORTER DAN UMPAN BALIK”.

0 0 16

Analisis Humor dalam Tindak Tutur di Ser

0 0 6