Fungsi Ekspresif Mengeluh Jenis Tindak Tutur dalam Tuturan Ekspresif pada Wacana Humor

87 16 BELAJAR MENDENGAR “ Saya akan minta dokter mengoperasi kuping saya. Supaya daun telinga saya lebih lebar dari yang sekarang,” kata Mas Celathu sambil menjumput jadah bakar, dan langsung mengunyahnya. “maksudnya?” “ ya biar pendengaran lebih peka. Kalau perlu, sebelumnya saya akan mengikuti kursus, belajar menjadi seorang pendengar yang baik.” Ngomong begitu bukan lantaran Mas Celathu ingin menyindir. Tapi semata-mata karena gemas, sering sejumlah orang berstatus atasan, tapi begonia nggak ketulungan. Pastilah ini sejenis atasan yang tidak bekenan mendengar, tetapi terlalu rajin bicara. Data 135 Tuturan “ ya biar pendengaran lebih peka. Kalau perlu, sebelumnya saya akan mengikuti kursus, belajar menjadi seorang pendengar yang baik.” pemimpin, kita memang selalu bisa. Bisa menganggur maksudnya. Amien. Penutur menuturkan demikian dapat diartikan sebagai evaluasi mengenai penilaian terhadap aparat negara yang kurang peka terhadap kritikan bawahannya. Merupakan sindiran terhadap sejumlah orang yang berstatus atasan, tetapi tidak mendengarkan kritikan bawahannya, malahan rajin berbicara sendiri.

4.3.3 Fungsi Ekspresif Mengeluh

Fungsi ekspresif mengeluh merupkan tuturan yang mengikat penuturnya untuk mengekspresikan sikap psikologis yang dimaksudkan agar ujarannya diartikan sebagai evaluasi yang diujarkan dengan tuturan keluhan. Hasil analisis tindak tutur ekspresif fungsi mengeluh dikemukakan berikut ini. 88 17 NASIB WISUDAWAN Rupanya keprihatinan itulah yang membuat dadanya seseg. Lebih terasa menyesakkan lagi, karena dan diantara ribuan, juga mungkin jutaan sarjana itu, adalah anak sulungnya. Arus calon pengangguran yang menggelombang itu, seperti berbaris slow motion sambil tangan kirinya mengepit ijazah, dan tangan satunya lagi meminta jatah pekerjaan. Oalaaah pemerintah-pemerintah, sampeyan kok tega-teganya membudidayakan pengangguran? Terus, apa guna pendidikan jika setelah berani memalak bayaran tinggi, ternyata pendidikan tidak bisa menjadikan orang siap tarung kedunia kerja?” Data 123 Pada penggalan wacana diatas terkandung tuturan jenis tuturan ekspresif mengeluh, Terus, apa guna pendidikan jika setelah berani memalak bayaran tinggi, ternyata pendidikan tidak bisa menjadikan orang siap tarung kedunia kerja?”, penutur menuturkan demikian dapat diartikan sebagai evaluasi mengenai para lulusan sarjana yang sekarang banyak menjadi penggangguran. Penutur mengeluhkan nasib para wisudawan yang nantinya akan banyak yang jadi pengangguran, pemerintah berani memalak bayaran yang tinggi untuk biaya pendidikan tetapi apakah pemerintah dapat menjamin kepastian atas ketersediaan lowongan kerja, sehingga arus gelombang sarjana-sarjana baru bisa mempunyai masa depan yang aman dan penuh kepastian. Berikut ini juga akan dikemukakan hasil analisis mengenai tindak tutur ekspresif fungsi mengeluh. 89 18 TANGIS INDEPENDEN ..Nyatanya, meski sudah diguyur air mata, kehidupan rakyat kecil belum berubah menjadi lebih baik. Nasib mereka masih terombang-ambing, dipermainkan harga kebutuhan pokok yang gampang melejit. Dan masih kerap dikerjani oleh ketidakpastian memperoleh jminan social: sandang, pangan, kesehatan, pendidikan dan papan. Kalau toh rakyat diperhatikan dan diakui eksistensinya, itu hanya terjadi saat menjelang pemilu saja. Keberadaan rakyat selalu dihitung, dikalkulasi,dirayu dan disembah dan setelah coblosan berlalu sang rakyat kecil akan kembali dilupakan. Data 148 Tuturan Nyatanya, meski sudah diguyur air mata, kehidupan rakyat kecil belum berubah menjadi lebih baik. Nasib mereka masih terombang-ambing, dipermainkan harga kebutuhan pokok yang gampang melejit. Dan masih kerap dikerjani oleh ketidakpastian memperoleh jaminan social: sandang, pangan, kesehatan, pendidikan dan papan. Penutur menuturkan demikian dapat diartikan sebagai evaluasi mengenai kehidupan rakyat kecil yang selalu dipermainkan oleh para petinggi negara. Penutur mengeluhkan pemerintah yang hanya memanfaatkan rakyat kecil sebagai alat untuk kepentingan negara, setelah itu keinginannya tercapai rakyat dilupakan.

4.3.4 Fungsi Ekspresif Menyanjung

Dokumen yang terkait

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA RUBRIK KRIIING SURAT KABAR SOLOPOS Tindak Tutur Direktif Dan Ekspresif Pada Wacana Rubrik Kriiing Surat Kabar Solopos Edisi April 2015.

0 4 29

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA RUBRIK KRIIING SURAT KABAR SOLOPOS Tindak Tutur Direktif Dan Ekspresif Pada Wacana Rubrik Kriiing Surat Kabar Solopos Edisi April 2015.

1 3 15

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA Tindak Tutur Ekspresif Dalam Slogan Di Wilayah Kota Surakarta.

0 2 16

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA Tindak Tutur Ekspresif Dalam Slogan Di Wilayah Kota Surakarta.

0 0 14

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA DIALOG FILM GIE TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA DIALOG FILM GIE SUTRADARA RIRI REZA.

0 2 13

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MASA JABATAN 2004-2009.

1 2 7

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM WACANA NONRESMI DI KALANGAN GURU SD KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN Tindak Tutur Ekspresif Dalam Wacana Nonresmi Di Kalangan Guru SD Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

0 0 14

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM WACANA NONRESMI DI KALANGAN GURU SD KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN Tindak Tutur Ekspresif Dalam Wacana Nonresmi Di Kalangan Guru SD Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

0 1 15

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DAN STRATEGI KESANTUNAN DALAM RUBRIK “SORAK SUPORTER DAN UMPAN BALIK”.

0 0 16

Analisis Humor dalam Tindak Tutur di Ser

0 0 6