116
Maksud penutur : penutur bermaksud jika di negeri ini
orangtua tidak memperlakukan anak mereka tidak dengan kekerasan pasti akan lahir generasi yang mengutamakan dialog.
Hal ini akan memberi daya efek bagi para orangtua agar dalam mendidik anak tidak dengan kekerasan.
c. Tindak Tutur Langsung
• “ Kenapa matamu jadi lebam seperti itu?” Mas Celathu benar- benar terperangah.16
Maksud penutur : penutur secara langsung menanyakan
kepada anaknya apa yang menyebabkan mata anaknya menjadi lebam.
d. Tindak Tutur Tidak Langsung
• “ Stop kekerasan. Soalnya, apa pun bentuk kekerasan itu, ia hanya akan melahirkan kekerasan baru.17
Maksud penutur : penutur secara tidak langsung mengajak
generasi muda bahwa dengan kekerasan akan melahirkan kekerasan baru.
• “ Jadi, Mas benar-benar anti kekerasan,” sergah istrinya. 18 Maksud penutur:
penutur secara tidak langsung mempertanyakan kepada mitra tutur apakah mitra tutur benar-
benar anti dengan kekerasan.
• “ Pak, sekarang saya ada di rumah sakit. Aku barusan dihajar orang.”
Pesannya singkat, tapi membawa efek
berkepanjangan.19 Maksud penutur
: penutur menginformasikan bahwa dirinya masuk rumah sakit dan barusan dihajar orang.secara tidak
langsung penutur memerintah ayahnya untuk datang ke rumah sakit.
e. Tindak Tutur Harfiah
• “ Atau untuk beberapa hari anak dipaksa bertapa, menjauhkan
diri dari televisi dan handphone, karena kedua benda ini kerap mengkhianati fungsinya dan berubah menjadi media
“kejahatan”20 Maksud penutur
: menyuruh anak-anak agar tidak menggunakan handphone dan televisi karena sering
disalahgunakan utuk hal-hal yang tidak baik. Arti handphone dan televisi dis ii merupakan alat komunikas dalam arti yang
sebenarnya.
• “ Pak, sekarang saya ada di rumah sakit. Aku barusan dihajar orang.” Pesannya singkat, tapi membawa efek
berkepanjangan.21 Maksud penutur
: kata rumah sakit adalah sejenis tempat untuk merawat orang-orang yang sakit.
117
f. Tindak Tutur Tidak Harfiah
• “ Kini ia bahagia melihat begitu banyak keluarga muda yang
rukun sentosa menemani pertumbuhan buah-buah kesayangannya
tanpa kekerasan.22 Maksud penutur:
arti buah-buah kesayangan dalam tuturan di atas adalah anak-anak mereka.
• “ Oh, nasib-nasib. Seumur-umur menolak kekerasan, eh kali ini
Mas Celathu menyaksikan efek sebuah penganiayaan di batang hidungnya.23
Maksud penutur : arti kata batang hidungnya pada tuturan di
atas adalah melihat langsung di depan matanya sendiri sebuah penganiayaan.
2. Fungsi Pragmatis Tuturan ekspresif
a. Fungsi Ekspresif Mengkritik
• “Seandainya setiap keluarga di negeri ini tidak mengajari kekerasan terhadap anak-anaknya, tidak mendidik dengan
sedikit-sedikit gebuk, pastilah kelak akan melahirkan generasi
yang mengutamakan dialog.24 Maksud penutur
: penutur mengkritik para orangtua jika dalam mendidik putra-putrinya jangan menggunakan kekerasan.
b. Fungsi Ekspresif Mengeluh
• “Tapi berhubung di negeri terkadang hukum masih bisa dikompromikan, Mas Celathu jadi khawatir
. Pastilah berbagai tawaran penyelesaian secara kekeluargaan akan
bersliweran.25 Maksud penutur
: penutur mengeluhkan system hukum di negeri ini yang masih bisa ditawar-tawar dengan
mengatasnamakan kekeluargaan. • “ Oh, nasib-nasib. Seumur-umur menolak kekerasan, eh kali ini
Mas Celathu menyaksikan efek sebuah penganiayaan di batang hidungnya.26
Maksud penutur
: penutur mengeluhkan sekali menentang kekerasan malah yang didapatkan sebuah penganiayaan di
depan matanya.
118
Fungsi Ekspresif Menyindir
• “ karena itulah, hare gene masih ada orangtua yang doyan memainkan cemeti memecut anak kandungnya hanya lantaran
anak itu rewel, bisa dipastikan mereka bukan sedang mendidik anaknya.
Melainkan sedang membudidayakan kekerasan.27
Maksud penutur :penutur menyindir orangtua yang mendidik
anaknya dengan kekerasan tangan cemeti memecut secara tidak langsung meeka telah menanamkan kekerasan dalam anak
tersebut.
3. Kemungkinan Efek yang Timbul dalam Tuturan Ekspresif
a. Efek Lega