131
belum lupa. Dulu mereka kan janji “Bersama Kita Bisa”. Sana, tagih aja janjinya ke sana.”
Kalau akhirnya cuma dikasih jawaban begitu, semestinya sang penganggur itu tak perlu sowan Mas Celathu. Sejak kemarin-kemarin dia pun
sudah pasti, bahwa bersama para pemimpin, kita memang selalu bisa. Bisa menganggur, maksudnya. Amien.
Analisis
1. Tindak Tutur dalam Tuturan ekspresif a.
Tindak Tuturan ilokusi • “Para sarjana anyar yang gagal menembus lowongan kerja dan
siap-siap berpredikat pengangguran.58 Maksud penutur
: penutur mengungkapkan bahwa sarjana yang tidak memperoleh pekerjaan dan akhirnya akan
menganggur.
b. Tindak Tutur Perlokusi
• “ Nah berhubung kamu masih jadi penganggur, kusarankan kamu jangan sembunyi di dalam kegelapan,”
ujarnya
berlagak begawan ngudar sabda. 59 Maksud penutur:
penutur mendorong seseorang yaitu dengan menyarankan agar jangan berdiam diri saja tetapi harus
bergaul.
c. Tindak Tutur Langsung
• “Jadi gimana nih, kita masih boleh main gelap-gelapan nggak?60
Maksud penutur : penutur mempertanyakan boleh nggak
bermain dikegelapan.
d. Tindak Tutur Tidak Langsung
• “Jadi, supaya kamu berhenti jadi pengangguran, pergilah ke tempat terang,” ujar Mas Celathu dengan gemas.61
Maksud penutur : penutur secara tidak langsung memerintah
agar pergi ke tempat yang lebih terang.
• “ Nah berhubung kamu masih jadi pengangguran, kusarankan kamu jangan bersembunyi di dalam kegelapan.62
Maksud penutur: penutur secara tidak langsung memerintah
agar jangan bersembunyi di dalam kegelapan.
132
e. Tindak Tutur Harfiah
• “Adapun penggelapanlain yang masih tetap konsisten dilakukannya, adalah memakai kacamata gelap di bawah terik
matahari dan menggunakan baju kombor berwarna gelap.63 Maksud penutur
: arti kata kacamata merupakan arti yang sebenarnya yaitu lensa tipis untuk mata guna menormalkan dan
mempertajam penglihatan.68
f. Tindak Tidak Tutur Harfiah
• “ Dikejar pertanyaan begitu, Mas Celathu yang barusan jadi
Begawan langsung mengkeret kehabisan nasihat. Lalu seenaknya saja dia melempar tanggung jawab.64
Maksud penutur : melempar tanggung jawab dalam tuturan di
atas adalah tidak tanggungjawab atas apa yang telah dilakukannya itu. Atau mengalihkan tanggungjawabnya.
2. Fungsi Pragmatis Tuturan Ekspresif a.
Fungsi Ekspresif Mengkritik
• “Ya sana , Tanya aja sama pak SBY dan Pak JK. Kamu kan
belum lupa. Dulu mereka kan berjanji” Bersama Kita Bisa”. Sana, tagih aja janjinya ke sana.”65
Maksud penutur: penutur mengkritik janji presiden SBY yang
selalu tidak menepatinya b.
Fungsi Ekspresif Mengeluh • “Wuaalah-walah , presiden sudah ganti enam kali, caro kerja
kok seperti nyari jarum di dalam kegelapan.66 Maksud penutur
:penutur mengeluhkan tentang pergantian presiden yang sudan ganti enam kali tetapi
sistempemerintahannya seperti perumpamaan” seperti nyari jarum dikegelapan.
• “Jadi saya musti gimana lagi?kaki sudah sengkleh, muter- muter keluyuran di tempat terang, tapi nasib ya tetep gini
aja?”67 Maksud penutur
: penutur mengeluhkan nasib yang gak mujur,walaupun sudah berjuang
c. Fungsi Ekspresif Menyindir