62
2006:4. Pendekatan ini tidak berupa angka-angka, tetapi berupa tuturan- tuturan yang terdapat dalam wacana humor politik “ Presiden Guyonan”. Sedangkan
pendekatan deskriptif adalah pendekatan penelitian yang semata-mata hanya memberikan gambaran yang tepat dari suatu gejala tertentu atau lebih langsung
terikat dalam suatu kelompok tertentu. Herber dalam Koentjaraningrat 1983: 30- 31. Sudaryanto 1990:62 mengatakan bahwa pendekatan deskriptif adalah
pendekatan penelitian yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan fakta yang ada atau fenomena yang secara empiris hidup pada penutur-penuturnya sehingga
yang dihasilkan berupa perian bahasa seperti adanya. Pendekatan ini digunakan karena data yang diperoleh berupa tuturan yang tidak dapat dianalisis secara
statistik. Pendekatan deskriptif ini digunakan untuk mengungkapkan jenis tindak tutur lain yang terdapat pada tuturan ekspresif, fungsi tindak tutur ekspresif, serta
efek yang ditimbulkannya oleh tuturan ekspresif tersebut.
3.2 Data dan Sumber data
Data dalam penelitian ini berupa penggalan wacana humor politik “ Presiden Guyonan” yang mengandung tuturan ekspresif yang digunakan penutur
untuk mengekspresikan hal-hal yang dimaksudkan untuk disampaikan kepada mitra tutur dalam hal ini pembaca. Jadi yang menjadi objek penelitian ini adalah
tindak tutur ekspresif pada wacana humor politik” Presiden Guyonan” dan data yang ditampilkan berupa penggalan wacana.
Sumber data penelitian ini adalah wacana humor politik dalam buku “Presiden Guyonan” yang merupakan kumpulan tulisan Butet dalam rubrik
63
khusus bernama Celathu yang dimuat di harian Suara Merdeka. Buku ini berisi 54 judul karangan Butet Kartaredjasa dari edisi September 2007-September 2008.
Dari 54 judul, peneliti mengambil secara acak yaitu 20 judul, sebab dari 20 judul tersebut dipandang sudah dapat menjelaskan permasalahan yang ada. Artinya
wacana humor sejumlah 20 judul tersebut sudah mengandung jenis dan fungsi pragmatis yang beragam.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak dan metode catat. Metode simak dalam penelitian ini yaitu dengan menyimak
penggunaan bahasa pada wacana humor politik tersebut Sudaryanto 1993:133. Teknik ini bekerja dengan cara menyimak membaca tindak tutur ekspresif yang
digunakan oleh penutur dalam wacana humor politik” Presiden Guyonan”. Metode simak ini tidak melibatkan peneliti dalam proses penuturan. Setelah
melakukan metode simak kemudian melakukan pencatatan atau penggunaan metode pencatatan.
Metode catat yang dilakukan yaitu dengan pencatatan pada kartu data yang berupa penggalan tuturan humor kemudian dilanjutkan dengan klasifikasi
atau pengelompokan data dengan menggunakan alat tulis tertentu. Hasil pencatatan yang berupa data penelitian selanjutnya disimpan di dalam satu media
yang dinamakan kartu data.
64
Langkah-langkah dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1.
Mambaca teks yang ada pada wacana humor politik” Presiden Guyonan”.
2. Mendata tuturan yang mengandung tuturan ekspresif dalam wacana
humor politik. 3.
Memberi tanda pada data dan sumber data. 4.
Mengklasifikasikan data yang sudah diberi tanda sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan.
Contoh kartu data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: No. Data
Sumber Data
Tuturan
Analisis 1.
Jenis tindak tutur lain dalam tuturan ekspresif : 2.
Fungsi tindak tutur ekspresif : 3.
Efek yang dituturkan oleh tindak tutur ekspresif :
Keterangan: Kartu data terdiri atas tiga bagian yang diuraikan sebagai berikut.
a. Bagian pertama terdiri dari tiga kolom:
1. Kolom kesatu berisi nomor data.
2. Kolom kedua berisi sumber data.
65
b. Bagian kedua berisi tuturan.
c. Bagian ketiga berisi analisis data, analisis dijabarkan menjadi:
1. Jenis tindak tutur lain dalam tuturan ekspresif.
2. Fungsi tindak tutur ekspresif.
3. Efek yang ditimbulkan tindak tutur ekspresif.
3.4 Metode Analisis Data