tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh; tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan; mempunyai antusias yang
tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama pada guru; ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas; ingin identitas dirinya diakui oleh orang
lain; tindakan, kebiasaan, dan moralnya selalu dalam kontrol diri; selalu mengingat pealajaran dan mempelajarinya kembali; dan selalu terkontrol
dalam lingkungannya. Menurut Sardiman Imron, 1996:88 mengemukakan bahwa ciri-ciri
motivasi yang ada pada diri seseorang adalah: tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu lama; ulet
menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas atas prestasi yang diperoleh; menunjukkan minat yang besar terhadap
bermacam-macam masalah belajar; lebih suka bekerja sendiri dan tidak tergantung kepada orang lain; tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin;
dapat mempertahankan pendapatnya; tidak mudah melepaskan apa yang diyakini; senang mencari dan memecahkan masalah.
4. Nilai Motivasi dalam Pengajaran
Menurut Hamalik 2001:161-162 nilai motivasi adalah tanggung jawab guru agar pengajaran yang diberikannya berhasil dengan baik.
Keberhasilan ini banyak bergantung pada usaha guru membangkitkan motivasi belajar murid. Motivasi mengandung nilai-nilai sebagai berikut:
a. Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya perbuatan
belajar murid. Belajar tanpa adanya motivasi kiranya sulit untuk berhasil.
b. Pengajaran yang bermotivasi hakikatnya adalah pengajaran yang
disesuaikan dengan kebutuhan, dorongan, motif, dan minat yang ada pada murid.
c. Pengajaran yang bermotivasi menuntut kreativitas dan imajinasi
guru untuk berusaha secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan sesuai guna membangkitkan dan memelihara
motivasi belajar siswa. Guru senantiasa berusaha agar murid- murid akhirnya memiliki self motivation yang baik.
d. Berhasil atau gagalnya dalam membangkitkan dan menggunakan
motivasi dalam pengajaran erat pertaliannya dengan pengaturan disiplin kelas.
e. Asas motivasi sangat esensial dalam proses belajar mengajar.
5. Cara Menggerakkan Motivasi Belajar Siswa
Menurut Hamalik 2001:166-168 guru dapat menggunakan berbagai cara untuk menggerakkan atau membangkitkan motivasi belajar siswanya,
yaitu sebagai berikut: a.
Memberi Angka Umumnya setiap siswa ingin mengetahui hasil pekerjaannya,
yakni berupa angka yang diberikan oleh guru. Murid yang mendapat angkanya baik, akan mendorong motivasi belajarnya
menjadi lebih baik, sebaliknya murid yang mendapat angka kurang, mungkin menimbulkan frustasi atau dapat juga menjadi
pendorong agar belajar lebih baik.
b. Pujian
Pemberian pujian kepada murid atas hal-hal yang telah dilakukan dengan berhasil, besar manfaatnya sebagai pendorong belajar.
Pujian menimbulkan rasa puas dan senang.
c. Hadiah
Cara ini dapat dilakukan oleh guru dalam batas-batas tertentu, misalnya pemberian hadiah pada akhir tahun kepada para siswa
yang mendapat atau menunjukkan hasil belajar yang baik.
d. Kerja Kelompok
Dalam kerja kelompok dimana melakukan kerja sama dalam belajar, setiap anggota kelompok turutnya, kadang-kadang
perasaan untuk mempertahankan nama baik kelompok menjadi pendorong yang kuat dalam perbuatan belajar.
e. Penilaian
Penilaian secara kontinyu akan mendorong murid-murid belajar, oleh karena setiap anak
memiliki kecenderungan untuk memperoleh hasil yang baik. Di samping itu, para siswa selalu
mendapat tantangan dan masalah yang harus dihadapi dan
dipecahkan, sehingga mendorongnya belajar lebih teliti dan seksama.
F. Keterampilan Sosial