Kriteria Kenaikan Kelas Kriteria Penjurusan

12. TIK 80 80 Baik 80 80 Baik 13. Keterampilan: Bahasa Jepang - 75 Baik - 75 Baik B Muatan Lokal: - Bahasa Jawa 75 75 Baik 75 75 Baik C Pengembangan Diri - - - - Mapel yang tidak ada komponen nilai praktik

3. Kriteria Kenaikan Kelas

Dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau setiap akhir semester genap. a. Kenaikan kelas memperhitungkan hasil belajar peserta didik selama satu tahun pembelajaran. b. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas XI, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal lebih dari tiga mata pelajaran. c. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas XII, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan minimal lebih dari tiga mata pelajaran yang bukan mata pelajaran ciri khas program, atau yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal pada salah satu atau lebih mata pelajaran ciri khas program, yaitu: 1 Program IPA, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran: Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi. 2 Program IPS, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran: Geografi, Ekonomi, Sejarah, dan Sosiologi. 3 Program Bahasa, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran: Antropologi, Sastra Indonesia, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Jepang. d. Peserta didik dapat tidak naik kelas dikarenakan: 1 Ketidakhadiran tanpa keterangan alpha peserta didik lebih dari 10 dari jumlah hari efektif sekolah. 2 Peserta didik memiliki nilai afektif Cukup C atau Kurang D. 3 Memiliki nilai di bawah KKM yang selisihnya lebih dari 10.

4. Kriteria Penjurusan

Penentuan program penjurusan dilakukan dengan mempertimbangkan potensi, minat, dan kebutuhan peserta didik yang harus dibuktikan dengan hasil prestasi akademik yang sesuai dengan kriteria nilai yang ditetapkan oleh satuan pendidik. a. Nilai Akademik Peserta didik yang naik ke kelas XI dan yang bersangkutan mendapat nilai tidak tuntas tiga mata pelajaran, maka nilai tersebut harus dijadikan dasar untuk menentukan program yang dapat diikuti oleh peserta didik, contoh: 1 Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Kimia, dan Geografi dua mata pelajaran ciri khas program IPA dan satu ciri khas program IPS, maka siswa tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program Bahasa. 2 Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan Fisika dua mata pelajaran ciri khas Bahasa dan satu ciri khas IPA, maka siswa tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program IPS. 3 Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Ekonomi, Sosiologi, dan Bahasa Inggris dua mata pelajaran ciri khas program IPS dan satu ciri khas program Bahasa, maka peserta didik tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program IPA. 4 Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Sejarah, dan Bahasa Indonesia mencakup semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas program maka peserta didik tersebut: • Perlu diperhatikan prestasi pengetahuan, psikomotorik, dan afektif pada mata pelajaran ciri khas program IPA, dibandingkan dengan mata pelajaran yang menjadi ciri khas program IPS dan dibandingkan dengan mata pelajaran yang menjadi ciri khas program Bahasa. • Apabila nilai dari setiap mata pelajaran yang menjadi ciri khas program tertentu terdapat nilai prestasi yang lebih unggul dari pada program lainnya, maka siswa tersebut dapat dijuruskan ke program yang nilai prestasi mata pelajarannya lebih unggul tersebut. Catatan: Khusus syarat masuk program IPA, nilai tiap mata pelajaran ciri khas harus di atas tuntas. b. Bakat dan Minat Peserta Didik Untuk mengetahui bakat dan minat peserta didik dilakukan melalui: 1 Tes psikologi IQ, bakat, dan minat yang dilaksanakan pada awal semester gasal. 2 Mengisi blanko pilihan jurusan yang diisi oleh peserta didik dan diketahui oleh orang tua atau wali peserta didik menjelang akhir semester gasal dan genap dua kali. Bagi peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk masuk ke semua program, diberi kesempatan untuk pindah jurusan apabila ia tidak cocok pada program semula atau tidak sesuai dengan kemampuan dan kemajuan belajarnya. Batas waktu untuk pindah program paling lambat dua minggu setelah proses KBM berjalan. Ekstrakurikuler pilihan di bawah koordinasi Kurikulum: 1. EED English Experience Day 2. KIR 3. Robotik 4. Club Fisika 5. Club Kimia 6. Club Matematika 7. Club Biologi 8. Club EkonomiAkuntansi 9. Club Kebumian 10. Club Astonomi

D. Organisasi Sekolah SMA BOPKRI 1 Yogyakarta

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi dan keterampilan sosial siswa kelas XI IPS 2 SMA N 1 Kalasan pada materi jurnal penyesuaian.

0 0 322

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan sosial siswa pada materi jurnal penyesuaian

0 2 332

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA KELAS XI IPS 2 SMA N 1 KALASAN PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN SKRIPSI

0 4 320

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN

0 8 321

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES-TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI PEMBELAJARAN JURNAL UMUM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 3 289