1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan sosial siswa pada materi jurnal penyesuaian.

4. D. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

E. 1.

2. F. 1. 2. 3. 4. G. 1. 2. 3. IV A. 1. 2. efisien. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Merespons positif partisipasi siswa. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru- siswa dan siswa-siswa. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa. Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif. Menunjukkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar. Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi Menumbuhkan sikap ekonomis. Menumbuhkan sikap produktif. Penilaian proses dan hasil belajar Melakukan penilaian awal. Memantau kemajuan belajar. Memberikan tugas sesuai kompetensi. Melakukan penilaian akhir sesuai kompetensi. Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai. PENUTUP Refleksi dan rangkuman pembelajaran Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ b. Observasi Aktivitas Siswa Pada saat pembelajaran akan dimulai, siswa masih sibuk sendiri dengan kegiatannya. Bahkan ada siswa yang masih berada di luar kelas. Guru kemudian menyapa siswa dan menegur dengan tegas terhadap siswa yang belum siap mengikuti proses pembelajaran. Secara perlahan kelas pun mulai kondusif dan siswa mulai memperhatikan penjelasan guru. Proses pembelajaran yang berlangsung saat itu yaitu guru mencatatkan mengenai pencatatan jurnal penyesuaian dan memberikan contoh soal. Ketika guru memberikan pertanyaan dan meminta siswa untuk memberikan contoh, hanya sebagaian kecil siswa yang aktif menjawab sedangkan yang lain hanya menunggu guru menunjuk mereka. Pada saat guru keluar kelas dan meminta siswa mencatat, suasana kelas menjadi gaduh kembali. Sebagian besar siswa mengobrol hal yang tidak penting dalam pembelajaran. Mendengar kegaduhan kelas, guru kemudian masuk kelas dan memarahi siswanya. Berdasarkan keadaan siswa yang demikian, peneliti menyimpulkan bahwa kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu juga siswa tidak dapat mengembangkan keterampilan sosialnya dengan teman yang lain. Hal ini disebabkan B 1. 2. Pelaksanaan tindak lanjut Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian pengayaan. √ √ karena metode dan model yang digunakan dalam pembelajaran kurang bervariasi dan tidak menuntut siswa saling untuk bekerja sama satu sama lain dalam mengatasi kesulitan belajar. Maka dari itu sangat diperlukan metode dan model pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar serta keterampilan sosial siswa. Keadaan siswa selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal hasil observasi aktivitas siswa tersedia di lampiran 7a halaman 251. Rangkaian kegiatan siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas Sebelum TGT No Deskripsi Ya Tidak 1. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran √ 2. Siswa memperhatikan penjelasan guru √ 3. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran √ 4. Siswa mencatat hal-hal penting √ 5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik √ 6. Siswa aktif berpendapat √ 7. Siswa menanyakan materi yang belum dipahami √ 8. Siswa bersama-sama dengan guru membuat rangkuman √ Berikut ini disertakan hasil nilai pre test siswa kelas XI IPS 4 sebelum penerapan TGT, dimana tingkat ketuntasan yang diharapkan adalah 75: Tabel 5.4 Hasil Pre Test Sebelum TGT No Nama Siswa Nilai Keterangan 1. Nadya Tessa Inggrida 58 Tidak tuntas 2. Tegar Hendra Pradana 50 Tidak tuntas 3. Abilio Jonathan 33 Tidak tuntas 4. Alberto Diego 33 Tidak tuntas 5. Delila Ekaratnaningrum 42 Tidak tuntas 6. Dionisius Sank Krisna 25 Tidak tuntas 7. Immanuel Putra Perdana 25 Tidak tuntas 8. Leonardus Nove Nugraha 33 Tidak tuntas 9. Leonardus Reynaldo 42 Tidak tuntas 10. Linda Kusumawardani 42 Tidak tuntas 11. Nesalopita Wuri Pradiva 58 Tidak tuntas 12. Nanda Ridzki Gumelar 50 Tidak tuntas 13. Nathaniel Christian Ivan 33 Tidak tuntas 14. Prajwalita Pitaloka - - 15. Putri Surya Jaya 67 Tidak tuntas 16. Raden Alexander Johan 42 Tidak tuntas 17. Ragel Sumawijaya 33 Tidak tuntas 18. Raka Pranadipta 58 Tidak tuntas 19. Ricky Yantaras Ginting 25 Tidak tuntas 20. Simon Budi Hermanto 25 Tidak tuntas 21. Steven Adammas - - 22. Tamara Irwanto 42 Tidak tuntas 23. Tio Bella Lestari 33 Tidak tuntas 24. Verena Netta Claresta 42 Tidak tuntas 25. Yan Wijayanti 58 Tidak tuntas 26. Yehezkiel Haryapradana 17 Tidak tuntas 27. Yosua Adestya Mezango 33 Tidak tuntas 28. Yudhis Rizky Hudarani 42 Tidak tuntas 29. Yuvina Djaja 42 Tidak tuntas Jumlah 1083 Rata-rata 40,11 Tidak tuntas Dari hasil tabel 5.4 dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar yang dicapai siswa masih sangat rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari tidak ada siswa yang mampu mencapai nilai ketuntasan minimal. c. Observasi Aktivitas Kelas Secara fisik ruang kelas XI IPS 3 dan XI IPS 4 cukup memadai untuk proses belajar mengajar. Fasilitas yang terdapat di setiap kelas cukup lengkap. Fasilitas tersebut antara lain papan tulis berupa whiteboard yang dilengkapi dengan spidol dan penghapus untuk whiteboard , meja siswa, kursi siswa, meja dan kursi guru, proyektor, buku kemajuan kelas, buku presensi, papan pengumuman, loker siswa, dan kipas angin. Ruang kelas yang bersih ditambah dengan ventilasi yang memadai membuat suasana pembelajaran di dalam kelas menjadi nyaman. Lingkungan kelas sudah cukup kondusif untuk pembelajaran. Suara bising dari kendaraan bermotor tidak terdengar dari kelas karena tidak dekat dengan jalan raya utama. Pada awal pembelajaran kelas terlihat kurang kondusif. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang belum siap mengikuti pembelajaran. Ketidaksiapan siswa ditunjukkan dari sikapnya yang mengobrol sendiri dengan teman lain sehingga kelas menjadi gaduh. Keadaan kelas selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal hasil observasi aktivitas kelas tersedia di lampiran 8a halaman 252. Rangkaian keadaan kelas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.5 Hasil Observasi Aktivitas Kelas Sebelum TGT No Deskripsi Ya Tidak 1. Kelas terdiri dari dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar yang berbeda- beda √ 2. Terdapat aturan-aturan yang harus ditaati di kelas √ 3. Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan di kelas √ 4. Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan √ 5. Para siswa berperan aktif dalam pembelajaran √ 6. Para siswa antusias mengikuti proses pembelajaran √ 7. Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan dalam pembelajaran √ 8. Siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi √ 9. Sebagian besar siswa memiliki sumber referensi yang digunakan √ 10. Tujuan pembelajaran di dalam kelas dapat dipahami dengan jelas √ 11. Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit √ 12. Keadaan kelas kondusif dan terorganisir dengan baik √ Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru, aktivitas siswa, dan aktivitas kelas serta wawancara dengan guru dan siswa dapat disimpulkan bahwa guru hanya menggunakan metode ceramah dan latihan soal. Metode tersebut memang sangat mudah diterapkan oleh guru dalam pembelajaran dan dapat menghemat waktu. Akan tetapi, metode pembelajaran tersebut menyebabkan siswa cenderung pasif ketika mengikuti proses pembelajaran di kelas. Pembelajaran yang monoton membuat siswa merasa bosan dan tidak fokus. Tentu saja hal ini mengakibatkan siswa mencari kesibukan sendiri yang dirasanya dapat menghilangkan kebosanan seperti mengobrol sendiri, keluar-masuk kelas, dan bermain handphone HP. Dampaknya tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai. Berdasarkan keadaan pembelajaran di atas, permasalahan yang muncul adalah rendahnya motivasi belajar dan keterampilan sosial siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Rendahnya motivasi belajar siswa akan mengakibatkan siswa tidak tertarik untuk belajar dan merasa jenuh ketika mengikuti proses pembelajaran, sedangkan rendahnya keterampilan sosial siswa akan mengakibatkan siswa tidak dapat saling bekerja sama secara positif dalam sebuah team. Hal ini tentu berdampak besar pada hasil pembelajaran yang kurang maksimal. Oleh sebab itu, guru diharapkan mampu menerapkan metode dan model pembelajaran yang bervariasi untuk mengatasi permasalahan tersebut guna menciptakan proses pembelajaran yang kondusif. Dari keadaan tersebut, selanjutnya peneliti dan guru berkolaborasi untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Model pembelajaran TGT membutuhkan kerja sama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan kelompok. Adanya unsur permainan game dan turnamen akan membuat siswa merasa senang dan dapat bersaing secara sehat. Siswa secara individu memiliki tanggung jawab untuk mengumpulkan poin bagi kelompoknya. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut diharapkan agar siswa lebih termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran dan dapat meningkatkan aspek keterampilan sosialnya. Dengan demikian, implementasi model pembelajaran ini dapat merubah suasana pembelajaran di kelas yang semula kurang kondusif dan kurang kerja sama menjadi suasana pembelajaran yang lebih hidup sehingga siswa tertarik dalam belajar dan dapat mengembangkan keterampilan sosialnya. 2. Siklus Pertama Siklus pertama dilaksanakan mulai dari 19 Januari 2013 dan untuk penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT berlangsung pada hari Sabtu tanggal 2 Februari 2013. Sebelum penerapan TGT, guru mengadakan proses pembelajaran secara konvensional selama 3 kali pertemuan dengan materi pembelajaran jurnal penyesuaian. Tujuannya menyiapkan siswa sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Pada saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ada 3 siswa yang tidak hadir. Berikut ini diuraikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus pertama: a. Perencanaan Dalam tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut ini langkah-langkah perencanaan yang diterapkan: 1 Peneliti dan guru menggali data awal tentang karakteristik siswa untuk memetakan siswa berdasarkan jenis kelamin dan kemampuan akademiknya. Pemetaan tersebut menjadi dasar untuk membagi siswa ke dalam kelompok yang bersifat heterogen. Cara pembentukan kelompok yaitu dengan melihat hasil pre test siswa serta pengamatan guru selama proses pembelajaran. Ada 5 kelompok yang terbentuk diantaranya kelompok aktiva, utang, modal, pendapatan, dan beban. Setiap kelompok beranggotakan 5 – 6 orang. Daftar nama kelompok dan anggotanya dapat dilihat pada lampiran 16 halaman 212. 2 Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran tersebut antara lain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, materi pembelajaran, Lembar Kerja Siswa LKS, media pembelajaran, dan hadiah. Berikut diuraikan masing-masing perangkat pembelajaran: a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Peneliti membuat RPP tersedia lampiran 15 halaman 182 berisi tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, penilaian hasil belajar, dan evaluasi. RPP ini dibuat untuk dua kali pertemuan. Langkah- langkah pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran juga diuraikan secara rinci dalam RPP. Hal ini akan membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. b Materi Pembelajaran Materi pembelajaran tersedia di dalam RPP lampiran 15 halaman 184 yang dibahas yaitu mengenai jurnal penyesuaian dengan pendekatan neraca. Materi yang disampaikan berupa garis besar tentang akun-akun yang di debet dan di kredit serta pencatatan ke dalam jurnal penyesuaian berdasarkan pendekatan neraca. c Lembar Kerja Siswa LKS LKS tersedia di dalam RPP lampiran 15 halaman 194 berisi materi jurnal penyesuaian secara garis besar dan soal-soal yang harus dikerjakan dalam kelompok. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat belajar, berdiskusi, dan berbagi pengetahuan di dalam team untuk menyiapkan siswa dalam menghadapi kompetisi. d Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Media yang digunakan yaitu power point dan papan yang digunakan untuk game. e Hadiah Hadiah dimaksudkan sebagai penghargaan bagi kelompok yang mendapatkan skor tertinggi. Skor tertinggi yang diperoleh kelompok merupakan akumulasi skor pada saat game dan turnamen. Hadiah yang diberikan berupa alat tulis. 3 Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data terdiri dari: a Lembar Observasi Aktivitas Guru Lembar observasi aktivitas guru tersedia di lampiran 1 halaman 151 dan lampiran 2 halaman 152 digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. b Lembar Observasi Aktivitas Siswa Lembar observasi aktivitas siswa tersedia di lampiran 3 halaman 155 digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. c Lembar Observasi Aktivitas Kelas Lembar observasi aktivitas kelas tersedia di lampiran 4 halaman 156 digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang terjadi di kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung. d Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok Lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok tersedia di lampiran 5 halaman 157 digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam kelompok selama proses pembelajaran berlangsung. e Kuesioner Motivasi Belajar dan Keterampilan Sosial Kuesioner tersedia di lampiran 13b halaman 171 dan lampiran 14b halaman 179 ini digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar dan keterampilan sosial siswa selama mengikuti proses pembelajaran saat diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. f Lembar Penilaian Kelompok Lembar penilaian kelompok tersedia di lampiran 22 halaman 242 digunakan untuk mencatat perolehan skor kelompok saat mengikuti game dan turnamen. b. Tindakan Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan pembelajaraan kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut: 1 Presentasi Kelas Pada awal pembelajaran guru melakukan apersepsi mengenai materi yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya dan mengingatkan kembali dalam pencatatan jurnal penyesuaian dengan menggunakan pendekatan neraca serta mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu TGT. Guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam menjelaskan materi. 2 Tim Pembentukan kelompok sudah dilakukan oleh guru dan peneliti pada awal perencanaan pembelajaran. Pada tahap ini guru meminta anggota kelompok untuk memakai call card yang telah disediakan oleh peneliti. Tahap selanjutnya yaitu belajar dalam tim dimana siswa belajar dalam kelompok dan mengerjakan soal-soal yang terdapat di LKS. Setiap siswa dalam kelompok mendapatkan LKS. Metode yang digunakan pada tahap ini yaitu diskusi. Melalui diskusi dapat dilihat aspek keterampilan sosialnya yaitu mengenai keterlibatan, kerja sama, dan tanggung jawabnya dalam kelompok. 3 Permainan Game Guru membacakan prosedur dan peraturan yang harus ditaati oleh masing-masing siswa sebelum dilaksanakan game. Game pada siklus pertama yaitu make a match. Siswa mengerjakan soal secara individu sesuai dengan urutan nomor pada call card yang dipakai. Urutan nomor pada call card disesuaikan pada kemampuan siswa. Apabila dalam anggota kelompok ada siswa yang tidak hadir maka siswa dengan nomor call card selanjutnya menggantikan. Soal game berjumlah 6 soal. Setiap soal dikerjakan dalam waktu maksimal 2 menit. Soal dan jawaban tersedia di meja depan papan tulis whiteboard, jadi siswa tidak dapat meminta bantuan kepada anggota kelompoknya. Meskipun dalam mengerjakan soal secara individu, namun skor tetap menjadi skor kelompok. Pada saat game sangat dibutuhkan tanggung jawab dari masing-masing siswa terhadap kelompoknya. 4 Turnamen Turnamen dilaksanakan setelah game selesai. Guru membacakan peraturan yang harus ditaati oleh kelompok. Siswa diberi uang investasi sebesar Rp 120.000,00 masing-masing Rp 10.000,00 sebanyak 3 lembar; Rp 20.000,00 sebanyak 2 lembar; dan Rp 50.000,00 sebanyak 1 lembar. Soal saat turnamen yaitu 6 soal, jadi kelompok hanya boleh menginvestasikan satu lembar uang untuk satu soal. Turnamen di mulai dengan kelompok menginvestasikan uangnya terlebih dahulu selanjutnya guru membacakan soal. Soal dikerjakan dalam kelompok selama 2 menit. Kelompok akan mendapatkan skor sesuai jumlah investasinya apabila menjawab pertanyaan dengan benar, namun apabila menjawab salah maka tidak akan berpengaruh pada skor kelompok. 5 Rekognisi Tim Penghargaan Kelompok Skor yang diperoleh masing-masing kelompok pada saat game dan turnamen dicatat dalam lembar penilaian kelompok. Perhitungan total skor setelah turnamen selesai dilaksanakan. Skor tertinggi dan meraih juara I pada siklus pertama ini diraih oleh kelompok utang dengan total skor 94.000 selanjutnya juara II diraih oleh kelompok beban dengan total skor 92.000. Juara I mendapatkan hadiah tipex, stabilo, dan penggaris sedangkan juara II mendapatkan penghapus, pensil, dan penggaris. c. Pengamatan Hasil pengamatan observasi dalam penelitian tindakan kelas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Pengamatan terhadap Guru Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan tindakan pada siklus pertama. Hasil observasi aktivitas guru tampak dalam catatan anekdotal tersedia di lampiran 6b halaman 261. Aktivitas guru selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 5.6 Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas Secara Umum Siklus I No Deskripsi Ya Tidak 1. Guru membuka pelajaran √ 2. Guru mengabsenmenyebut nama √ 3. Suara guru jelas √ 4. Guru memakai media √ 5. Guru memakai alat peraga √ 6. Guru sering bertanya kepada siswa √ 7. Pertanyaan guru diajukan ke perorangan √ 8. Pertanyaan guru diajukan kepada kelas √ 9. Guru memanfaatkan penguatan √ 10. Guru memberi tugas rumah √ 11. Sikap guru serius √ 12. Sikap guru santai √ 13. Guru menulis di papan tulis √ 14. Guru umumnya duduk di kursi √ 15. Guru sering berjalan ke belakang, ke samping, dan ke tengah √ 16. Guru membuat rangkuman pelajaran √ 17. Evaluasi diberikan kepada hal-hal berikut: a. Setiap indikatortujuan pembelajaran √ b. Sekelompok indikatortujuan pembelajaran √ Tabel 5.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas Siklus I No ASPEK YANG DIAMATI Ya Tidak I 1. 2. II 1. 2. III A. 1. 2. 3. 4. B. 1. 2. 3. 4. PRAPEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media. Memeriksa kesiapan siswa. MEMBUKA PEMBELAJARAN Melakukan kegiatan apersepsi. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatan. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pembelajaran Menunjukkan penguasaan materi mata pelajaran. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan. Pendekatanstrategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa. Melaksanakan pembelajaran secara runtut. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 5. 6. 7. 8. C. 1. 2.

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi dan keterampilan sosial siswa kelas XI IPS 2 SMA N 1 Kalasan pada materi jurnal penyesuaian.

0 0 322

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan sosial siswa pada materi jurnal penyesuaian

0 2 332

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA KELAS XI IPS 2 SMA N 1 KALASAN PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN SKRIPSI

0 4 320

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN

0 8 321

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES-TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI PEMBELAJARAN JURNAL UMUM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 3 289