4.
D.
1. 2.
3.
4. 5.
6.
E. 1.
2. F.
1. 2.
3. 4.
G.
1. 2.
3.
IV A.
1. 2.
efisien. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media. Pembelajaran yang memicu dan
memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran. Merespons positif partisipasi siswa.
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru- siswa dan siswa-siswa.
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa.
Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif.
Menunjukkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar.
Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi
Menumbuhkan sikap ekonomis. Menumbuhkan sikap produktif.
Penilaian proses dan hasil belajar Melakukan penilaian awal.
Memantau kemajuan belajar. Memberikan tugas sesuai kompetensi.
Melakukan penilaian akhir sesuai kompetensi.
Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan
lancar. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan
benar. Menyampaikan pesan dengan gaya yang
sesuai.
PENUTUP Refleksi dan rangkuman pembelajaran
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa.
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa.
√ √
√
√ √
√
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
√
b. Observasi Aktivitas Siswa
Pada saat pembelajaran akan dimulai, siswa masih sibuk sendiri dengan kegiatannya. Bahkan ada siswa yang masih berada di luar
kelas. Guru kemudian menyapa siswa dan menegur dengan tegas terhadap siswa yang belum siap mengikuti proses pembelajaran.
Secara perlahan kelas pun mulai kondusif dan siswa mulai memperhatikan
penjelasan guru.
Proses pembelajaran
yang berlangsung saat itu yaitu guru mencatatkan mengenai pencatatan
jurnal penyesuaian dan memberikan contoh soal. Ketika guru memberikan pertanyaan dan meminta siswa untuk
memberikan contoh, hanya sebagaian kecil siswa yang aktif menjawab sedangkan yang lain hanya menunggu guru menunjuk
mereka. Pada saat guru keluar kelas dan meminta siswa mencatat, suasana kelas menjadi gaduh kembali. Sebagian besar siswa
mengobrol hal yang tidak penting dalam pembelajaran. Mendengar kegaduhan kelas, guru kemudian masuk kelas dan memarahi
siswanya. Berdasarkan keadaan siswa yang demikian, peneliti menyimpulkan bahwa kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Selain itu juga siswa tidak dapat mengembangkan keterampilan sosialnya dengan teman yang lain. Hal ini disebabkan
B
1. 2.
Pelaksanaan tindak lanjut Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas
sebagai bagian remidi. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas
sebagai bagian pengayaan. √
√
karena metode dan model yang digunakan dalam pembelajaran kurang bervariasi dan tidak menuntut siswa saling untuk bekerja sama satu
sama lain dalam mengatasi kesulitan belajar. Maka dari itu sangat diperlukan metode dan model pembelajaran
yang mampu meningkatkan motivasi belajar serta keterampilan sosial siswa.
Keadaan siswa selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal hasil observasi aktivitas siswa tersedia di lampiran 7a
halaman 251. Rangkaian kegiatan siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas Sebelum TGT
No Deskripsi
Ya Tidak
1. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran
√ 2.
Siswa memperhatikan penjelasan guru √
3. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran
√ 4.
Siswa mencatat hal-hal penting √
5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik
√ 6.
Siswa aktif berpendapat √
7. Siswa menanyakan materi yang belum
dipahami √
8. Siswa bersama-sama dengan guru membuat
rangkuman √
Berikut ini disertakan hasil nilai pre test siswa kelas XI IPS 4 sebelum penerapan TGT, dimana tingkat ketuntasan yang diharapkan
adalah 75:
Tabel 5.4 Hasil Pre Test Sebelum TGT
No Nama Siswa
Nilai Keterangan
1. Nadya Tessa Inggrida
58 Tidak tuntas
2. Tegar Hendra Pradana
50 Tidak tuntas
3. Abilio Jonathan
33 Tidak tuntas
4. Alberto Diego
33 Tidak tuntas
5. Delila Ekaratnaningrum
42 Tidak tuntas
6. Dionisius Sank Krisna
25 Tidak tuntas
7. Immanuel Putra Perdana
25 Tidak tuntas
8. Leonardus Nove Nugraha
33 Tidak tuntas
9. Leonardus Reynaldo
42 Tidak tuntas
10. Linda Kusumawardani
42 Tidak tuntas
11. Nesalopita Wuri Pradiva
58 Tidak tuntas
12. Nanda Ridzki Gumelar
50 Tidak tuntas
13. Nathaniel Christian Ivan
33 Tidak tuntas
14. Prajwalita Pitaloka
- -
15. Putri Surya Jaya
67 Tidak tuntas
16. Raden Alexander Johan
42 Tidak tuntas
17. Ragel Sumawijaya
33 Tidak tuntas
18. Raka Pranadipta
58 Tidak tuntas
19. Ricky Yantaras Ginting
25 Tidak tuntas
20. Simon Budi Hermanto
25 Tidak tuntas
21. Steven Adammas
- -
22. Tamara Irwanto
42 Tidak tuntas
23. Tio Bella Lestari
33 Tidak tuntas
24. Verena Netta Claresta
42 Tidak tuntas
25. Yan Wijayanti
58 Tidak tuntas
26. Yehezkiel Haryapradana
17 Tidak tuntas
27. Yosua Adestya Mezango
33 Tidak tuntas
28. Yudhis Rizky Hudarani
42 Tidak tuntas
29. Yuvina Djaja
42 Tidak tuntas
Jumlah 1083
Rata-rata 40,11
Tidak tuntas Dari hasil tabel 5.4 dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar
yang dicapai siswa masih sangat rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari tidak ada siswa yang mampu mencapai nilai ketuntasan minimal.
c. Observasi Aktivitas Kelas
Secara fisik ruang kelas XI IPS 3 dan XI IPS 4 cukup memadai untuk proses belajar mengajar. Fasilitas yang terdapat di setiap kelas
cukup lengkap. Fasilitas tersebut antara lain papan tulis berupa whiteboard
yang dilengkapi dengan spidol dan penghapus untuk whiteboard
, meja siswa, kursi siswa, meja dan kursi guru, proyektor, buku kemajuan kelas, buku presensi, papan pengumuman, loker siswa,
dan kipas angin. Ruang kelas yang bersih ditambah dengan ventilasi yang memadai membuat suasana pembelajaran di dalam kelas menjadi
nyaman. Lingkungan kelas sudah cukup kondusif untuk pembelajaran. Suara bising dari kendaraan bermotor tidak terdengar dari kelas
karena tidak dekat dengan jalan raya utama. Pada awal pembelajaran kelas terlihat kurang kondusif. Hal ini
terlihat dari sikap siswa yang belum siap mengikuti pembelajaran. Ketidaksiapan siswa ditunjukkan dari sikapnya yang mengobrol
sendiri dengan teman lain sehingga kelas menjadi gaduh. Keadaan kelas selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal
hasil observasi aktivitas kelas tersedia di lampiran 8a halaman 252. Rangkaian keadaan kelas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.5 Hasil Observasi Aktivitas Kelas Sebelum TGT
No Deskripsi
Ya Tidak
1. Kelas terdiri dari dari banyak siswa yang
memiliki kemampuan belajar yang berbeda- beda
√
2. Terdapat aturan-aturan yang harus ditaati di
kelas √
3. Buku-buku dan fasilitas pembelajaran
mudah ditemukan di kelas √
4. Siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan √
5. Para siswa berperan aktif dalam
pembelajaran √
6. Para siswa antusias mengikuti proses
pembelajaran √
7. Banyak siswa yang bertanya kepada guru
jika menghadapi kesulitan dalam pembelajaran
√
8. Siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
√ 9.
Sebagian besar siswa memiliki sumber referensi yang digunakan
√ 10.
Tujuan pembelajaran di dalam kelas dapat dipahami dengan jelas
√ 11.
Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit
√ 12.
Keadaan kelas kondusif dan terorganisir dengan baik
√
Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru, aktivitas siswa, dan aktivitas kelas serta wawancara dengan guru dan siswa dapat disimpulkan
bahwa guru hanya menggunakan metode ceramah dan latihan soal. Metode tersebut memang sangat mudah diterapkan oleh guru dalam pembelajaran
dan dapat menghemat waktu. Akan tetapi, metode pembelajaran tersebut menyebabkan siswa cenderung pasif ketika mengikuti proses pembelajaran
di kelas. Pembelajaran yang monoton membuat siswa merasa bosan dan tidak fokus. Tentu saja hal ini mengakibatkan siswa mencari kesibukan
sendiri yang dirasanya dapat menghilangkan kebosanan seperti mengobrol sendiri, keluar-masuk kelas, dan bermain handphone HP. Dampaknya
tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai. Berdasarkan keadaan pembelajaran di atas, permasalahan yang
muncul adalah rendahnya motivasi belajar dan keterampilan sosial siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Rendahnya motivasi belajar siswa
akan mengakibatkan siswa tidak tertarik untuk belajar dan merasa jenuh ketika mengikuti proses pembelajaran, sedangkan rendahnya keterampilan
sosial siswa akan mengakibatkan siswa tidak dapat saling bekerja sama secara positif dalam sebuah team. Hal ini tentu berdampak besar pada hasil
pembelajaran yang kurang maksimal. Oleh sebab itu, guru diharapkan mampu menerapkan metode dan model pembelajaran yang bervariasi
untuk mengatasi permasalahan tersebut guna menciptakan proses
pembelajaran yang kondusif. Dari keadaan tersebut, selanjutnya peneliti dan guru berkolaborasi
untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Model pembelajaran TGT membutuhkan kerja sama antar siswa dalam kelompok
untuk mencapai tujuan kelompok. Adanya unsur permainan game dan turnamen akan membuat siswa merasa senang dan dapat bersaing secara
sehat. Siswa secara individu memiliki tanggung jawab untuk mengumpulkan poin bagi kelompoknya.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut diharapkan agar siswa lebih termotivasi dalam mengikuti proses
pembelajaran dan dapat meningkatkan aspek keterampilan sosialnya. Dengan demikian, implementasi model pembelajaran ini dapat merubah
suasana pembelajaran di kelas yang semula kurang kondusif dan kurang kerja sama menjadi suasana pembelajaran yang lebih hidup sehingga siswa
tertarik dalam belajar dan dapat mengembangkan keterampilan sosialnya.
2. Siklus Pertama Siklus pertama dilaksanakan mulai dari 19 Januari 2013 dan untuk
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT berlangsung pada hari Sabtu tanggal 2 Februari 2013. Sebelum penerapan TGT, guru
mengadakan proses pembelajaran secara konvensional selama 3 kali pertemuan dengan materi pembelajaran jurnal penyesuaian. Tujuannya
menyiapkan siswa sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Pada saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
ada 3 siswa yang tidak hadir. Berikut ini diuraikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus pertama:
a. Perencanaan
Dalam tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT. Berikut ini langkah-langkah perencanaan yang diterapkan: 1
Peneliti dan guru menggali data awal tentang karakteristik siswa untuk memetakan siswa berdasarkan jenis kelamin dan
kemampuan akademiknya. Pemetaan tersebut menjadi dasar untuk membagi siswa ke dalam kelompok yang bersifat
heterogen. Cara pembentukan kelompok yaitu dengan melihat hasil pre test siswa serta pengamatan guru selama proses
pembelajaran. Ada 5 kelompok yang terbentuk diantaranya kelompok aktiva, utang, modal, pendapatan, dan beban. Setiap
kelompok beranggotakan 5 – 6 orang. Daftar nama kelompok dan anggotanya dapat dilihat pada lampiran 16 halaman 212.
2 Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan
digunakan. Perangkat pembelajaran tersebut antara lain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, materi pembelajaran, Lembar
Kerja Siswa LKS, media pembelajaran, dan hadiah. Berikut diuraikan masing-masing perangkat pembelajaran:
a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Peneliti membuat RPP tersedia lampiran 15 halaman 182
berisi tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode
pembelajaran, sumber belajar, penilaian hasil belajar, dan evaluasi. RPP ini dibuat untuk dua kali pertemuan. Langkah-
langkah pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran juga diuraikan secara rinci dalam RPP. Hal ini
akan membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
b Materi Pembelajaran Materi pembelajaran tersedia di dalam RPP lampiran 15
halaman 184 yang dibahas yaitu mengenai jurnal
penyesuaian dengan pendekatan neraca. Materi yang
disampaikan berupa garis besar tentang akun-akun yang di
debet dan di kredit serta pencatatan ke dalam jurnal penyesuaian berdasarkan pendekatan neraca.
c Lembar Kerja Siswa LKS LKS tersedia di dalam RPP lampiran 15 halaman 194 berisi
materi jurnal penyesuaian secara garis besar dan soal-soal yang harus dikerjakan dalam kelompok. Hal ini dimaksudkan
agar siswa dapat belajar, berdiskusi, dan berbagi pengetahuan di dalam team untuk menyiapkan siswa dalam menghadapi
kompetisi. d Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Media yang digunakan yaitu power
point dan papan yang digunakan untuk game.
e Hadiah Hadiah dimaksudkan sebagai penghargaan bagi kelompok
yang mendapatkan skor tertinggi. Skor tertinggi yang diperoleh kelompok merupakan akumulasi skor pada saat
game dan turnamen. Hadiah yang diberikan berupa alat tulis.
3 Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan
data. Instrumen pengumpulan data terdiri dari: a Lembar Observasi Aktivitas Guru
Lembar observasi aktivitas guru tersedia di lampiran 1 halaman 151 dan lampiran 2 halaman 152 digunakan untuk
mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung.
b Lembar Observasi Aktivitas Siswa Lembar observasi aktivitas siswa tersedia di lampiran 3
halaman 155 digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung. c Lembar Observasi Aktivitas Kelas
Lembar observasi aktivitas kelas tersedia di lampiran 4 halaman 156 digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan
yang terjadi di kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung.
d Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok Lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok
tersedia di lampiran 5 halaman 157 digunakan untuk mengetahui
kegiatan-kegiatan yang
dilakukan dalam
kelompok selama proses pembelajaran berlangsung. e Kuesioner Motivasi Belajar dan Keterampilan Sosial
Kuesioner tersedia di lampiran 13b halaman 171 dan lampiran 14b halaman 179 ini digunakan untuk mengetahui
tingkat motivasi belajar dan keterampilan sosial siswa selama mengikuti proses pembelajaran saat diterapkan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT.
f Lembar Penilaian Kelompok Lembar penilaian kelompok tersedia di lampiran 22 halaman
242 digunakan untuk mencatat perolehan skor kelompok saat mengikuti game dan turnamen.
b. Tindakan
Pada tahap
tindakan peneliti
mengimplementasikan pembelajaraan kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan.
Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut: 1
Presentasi Kelas Pada awal pembelajaran guru melakukan apersepsi mengenai
materi yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya dan mengingatkan kembali dalam pencatatan jurnal penyesuaian
dengan menggunakan pendekatan neraca serta mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru
menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu TGT. Guru
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam menjelaskan materi.
2 Tim
Pembentukan kelompok sudah dilakukan oleh guru dan peneliti pada awal perencanaan pembelajaran. Pada tahap ini guru
meminta anggota kelompok untuk memakai call card yang telah disediakan oleh peneliti. Tahap selanjutnya yaitu belajar dalam
tim dimana siswa belajar dalam kelompok dan mengerjakan soal-soal yang terdapat di LKS. Setiap siswa dalam kelompok
mendapatkan LKS. Metode yang digunakan pada tahap ini yaitu diskusi. Melalui diskusi dapat dilihat aspek keterampilan
sosialnya yaitu mengenai keterlibatan, kerja sama, dan tanggung jawabnya dalam kelompok.
3 Permainan Game
Guru membacakan prosedur dan peraturan yang harus ditaati oleh masing-masing siswa sebelum dilaksanakan game. Game
pada siklus pertama yaitu make a match. Siswa mengerjakan soal secara individu sesuai dengan urutan nomor pada call card
yang dipakai. Urutan nomor pada call card disesuaikan pada kemampuan siswa. Apabila dalam anggota kelompok ada siswa
yang tidak hadir maka siswa dengan nomor call card selanjutnya menggantikan. Soal game berjumlah 6 soal. Setiap
soal dikerjakan dalam waktu maksimal 2 menit. Soal dan jawaban tersedia di meja depan papan tulis whiteboard, jadi
siswa tidak
dapat meminta
bantuan kepada
anggota kelompoknya. Meskipun dalam mengerjakan soal secara
individu, namun skor tetap menjadi skor kelompok. Pada saat game
sangat dibutuhkan tanggung jawab dari masing-masing siswa terhadap kelompoknya.
4 Turnamen
Turnamen dilaksanakan
setelah game
selesai. Guru
membacakan peraturan yang harus ditaati oleh kelompok. Siswa diberi uang investasi sebesar Rp 120.000,00 masing-masing Rp
10.000,00 sebanyak 3 lembar; Rp 20.000,00 sebanyak 2 lembar; dan Rp 50.000,00 sebanyak 1 lembar. Soal saat turnamen yaitu 6
soal, jadi kelompok hanya boleh menginvestasikan satu lembar uang untuk satu soal. Turnamen di mulai dengan kelompok
menginvestasikan uangnya terlebih dahulu selanjutnya guru membacakan soal. Soal dikerjakan dalam kelompok selama 2
menit. Kelompok akan mendapatkan skor sesuai jumlah investasinya apabila menjawab pertanyaan dengan benar, namun
apabila menjawab salah maka tidak akan berpengaruh pada skor kelompok.
5 Rekognisi Tim Penghargaan Kelompok
Skor yang diperoleh masing-masing kelompok pada saat game dan turnamen dicatat dalam lembar penilaian kelompok.
Perhitungan total skor setelah turnamen selesai dilaksanakan. Skor tertinggi dan meraih juara I pada siklus pertama ini diraih
oleh kelompok utang dengan total skor 94.000 selanjutnya juara II diraih oleh kelompok beban dengan total skor 92.000. Juara I
mendapatkan hadiah tipex, stabilo, dan penggaris sedangkan juara II mendapatkan penghapus, pensil, dan penggaris.
c. Pengamatan
Hasil pengamatan observasi dalam penelitian tindakan kelas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1 Pengamatan terhadap Guru
Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan tindakan pada siklus pertama. Hasil observasi aktivitas guru tampak dalam
catatan anekdotal tersedia di lampiran 6b halaman 261. Aktivitas
guru selama
proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.6 Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas Secara Umum
Siklus I No
Deskripsi Ya
Tidak
1. Guru membuka pelajaran
√ 2.
Guru mengabsenmenyebut nama √
3. Suara guru jelas
√ 4.
Guru memakai media √
5. Guru memakai alat peraga
√ 6.
Guru sering bertanya kepada siswa √
7. Pertanyaan guru diajukan ke
perorangan √
8. Pertanyaan guru diajukan kepada kelas
√ 9.
Guru memanfaatkan penguatan √
10. Guru memberi tugas rumah
√ 11.
Sikap guru serius √
12. Sikap guru santai
√ 13.
Guru menulis di papan tulis √
14. Guru umumnya duduk di kursi
√ 15.
Guru sering berjalan ke belakang, ke samping, dan ke tengah
√ 16.
Guru membuat rangkuman pelajaran √
17. Evaluasi diberikan kepada hal-hal
berikut: a. Setiap indikatortujuan pembelajaran
√ b. Sekelompok indikatortujuan
pembelajaran √
Tabel 5.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas Siklus I
No ASPEK YANG DIAMATI
Ya Tidak
I
1. 2.
II 1.
2.
III A.
1. 2.
3. 4.
B.
1. 2.
3. 4.
PRAPEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat
pembelajaran, dan media. Memeriksa kesiapan siswa.
MEMBUKA PEMBELAJARAN Melakukan kegiatan apersepsi.
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatan.
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
Penguasaan materi pembelajaran Menunjukkan penguasaan materi mata
pelajaran. Mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan. Menyampaikan materi sesuai dengan
hierarki belajar. Mengaitkan materi dengan realitas
kehidupan. Pendekatanstrategi pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan siswa. Melaksanakan pembelajaran secara
runtut. Melaksanakan pembelajaran yang
terkoordinasi. √
√
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
5. 6.
7.
8.
C.
1. 2.