Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini peneliti akan menguraikan tentang 1 latar belakang masalah, 2 rumusan masalah, 3 tujuan penelitian, 4 manfaat penelitian, 5 definisi operasional dan 6 spesifikasi produk yang diharapkan.

A. Latar Belakang Masalah

Kurniawan 2014: 28 mendefinisikan pembelajaran sebagai upaya yang dilakukan oleh gurudosen untuk menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif bagi terjadinya proses belajar di dalam diri peserta didik. Pengertian tersebut sejalan dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru kepada para peserta didik di sekolah. Pada umumnya, pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di sekolah mempunyai tujuan untuk menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, tujuan pembelajaran dan indikator kepada peserta didik. Hal tersebut nantinya akan menimbulkan terjadinya proses belajar pada diri peserta didik. Pernyataan tersebut juga sesuai dengan pengertian yang dikemukakan oleh Siregar 2010: 13 yang mengatakan bahwa pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan secara sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar pada diri seseorang. Pembelajaran yang dilakukan secara sengaja, terarah, terencana dan memiliki tujuan akan menghasilkan pembelajaran yang baik bagi peserta didik. Suatu pembelajaran yang baik harus dilakukan sesuai dengan ciri-ciri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 pembelajaran yang semestinya. H.J. Gino dalam Putra, 2013: 26-29 menyebutkan ciri-ciri pembelajaran yaitu adanya suasana belajar yang menyenangkan, motivasi belajar, kondisi peserta didik yang belajar, bahan belajar, dan alat bantumedia pembelajaran yang digunakan pada saat pembelajaran. Pernyataan tersebut sesuai dengan ciri-ciri pembelajaran pada umumnya. Kurniawan 2014: 28 mengemukakan bahwa tujuan dari pembelajaran itu intinya adalah terjadinya proses belajar pada diri peserta belajar peserta didikmahapeserta didik. Hal tersebut bertujuan agar peserta didik aktif ketika mengikuti pembelajaran. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Carin Sund dalam Putra, 2013: 61 menuturkan bahwa dalam pembelajaran IPA para peserta didik juga dituntut untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Jika peserta didik mampu terlibat aktif dalam pembelajaran maka tujuan dari pembelajaran IPA juga akan tercapai. Pembelajaran IPA yang ideal yaitu mencakup 3 hakikat antara lain IPA sebagai produk, IPA sebagai proses dan IPA sebagai sikap. IPA sebagai produk yaitu kumpulan hasil penelitian para ilmuwan yang berupa fakta-fakta, konsep, prinsip-prinsip, teori dan hukum. IPA sebagai proses yaitu sekumpulan fakta-fakta dan konsep IPA yang dgunakan untuk menggali dan memahami pengetahuan. Sedangkan, IPA sebagai sikap yaitu sikap ilmiah yang dimiliki peserta didik untuk melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran IPA. Iskandar 2001:2 mendefinisikan IPA sebagai terjemahan dari bahasa Inggris Natural Science. Natural memiliki arti alamiah, berhubungan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 alam. Sedangkan science berarti ilmu pengetahuan. Secara harfiah , Ilmu Pengetahuan Alam IPA dapat diartikan sebagai ilmu tentang alam, atau ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Jadi, segala sesuatu yang ada di alam bisa dipelajari dalam pembelajaran IPA. Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA, guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran untuk membantu mendapatkan feedback dari peserta didik. Mudlofir 2016: 124 mengatakan bahwa media pembelajaran adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima agar penerima mempunyai motivasi untuk belajar sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil belajar yang lebih memuaskan. Jika dikaitkan dengan pembelajaran, media pembelajaran mempunyai peran untuk membantu guru dalam menjelaskan materi pembelajaran kepada peserta didik. Hal tersebut akan mengakibatkan terjadinya interaksi antara guru dengan peserta didik pada saat proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan pernyataan sebelumnya, media pembelajaran juga memiliki fungsi antara lain a fungsi atensi, b fungsi afektif, c fungsi kognitif dan d fungsi kompensatoris. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengembangkan media pembelajaran untuk peserta didik kelas V sekolah dasar. Piaget dalam Suyono dan Hariyanto, 2011: 82-84 mengungkapkan peserta didik dalam penelitian ini termasuk dalam tahap operasional konkret 7-11 tahun. Peserta didik dalam tahapan ini mulai mengerti tentang lingkungan sekitarnya dan tidak terlalu mengandalkan pada informasi yang diperoleh dari pancaindera. Peserta didik juga mulai menguasai pembelajaran penting. Namun, peserta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 didik belum sepenuhnya menyadarinya sehingga peserta didik masih membutuhkan alat bantu berupa media pembelajaran untuk menyadari konsep-konsep tersebut. Dalam penelitian ini, media pembelajaran digunakan sebagai alat bantu peserta didik dalam memahami lingkungan sekitarnya sehingga peserta didik tidak menggantungkan diri dari pancaindera ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Berdasarkan pernyataan tersebut, pembelajaran yang baik akan terjadi apabila guru mampu memotivasi peserta didik menggunakan bahan belajar yang dikemas dengan baik dan alat bantumedia pembelajaran yang menarik. Oleh karena itu diperlukan adanya media pembelajaran sebagai alat perantara menyampaikan pesan dari guru sebagai pengirim pesan kepada peserta didik sebagai penerima pesan agar penerima pesan memiliki motivasi untuk belajar sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan di SD Negeri Deresan pada hari Selasa, tanggal 21 Juni 2016 pukul 11.00 dengan guru S yang mengampu mata pelajaran IPA di kelas V. Beliau mengatakan bahwa pada saat proses pembelajaran, metode yang sudah digunakan yaitu metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab, dan diskusi kelompok. Selain itu, strategi yang sudah dilakukan antara lain menjelaskan materi pelajaran berulang- ulang dan melakukan percobaan. Beliau juga memaparkan bahwa metode dan strategi yang digunakan harus menyesuaikan dengan materi pelajaran yang dipelajari. 5 Beliau mengatakan bahwa pada mata pelajaran IPA, beberapa materi sudah menggunakan media pembelajaran. Namun, penggunaan media pembelajaran tersebut juga harus menyesuaikan dengan materi pelajaran yang dipelajari. Beliau menggunakan media pembelajaran pada materi pelajaran tertentu saja karena keterbatasan waktu. Hal tersebut dikarenakan Ibu S tidak mempunyai banyak waktu untuk mempersiapkan membuat media pembelajaran pada setiap materi pelajaran. Media pembelajaran yang sudah digunakan oleh Beliau yaitu gambar-gambar yang berhubungan dengan materi-materi pelajaran yang sedang diajarkan, benda-benda konkret, dan melakukan praktek langsung di ruang laboratorium. Menurut Ibu S, media pembelajaran sangat diperlukan untuk mendukung semua materi dalam pembelajaran mata pelajaran IPA. Beliau mengatakan bahwa pada materi sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda, Beliau belum menggunakan media yang mendukung materi pelajaran. Beliau menyarankan kepada peneliti untuk mengembangkan media pembelajaran pada materi tersebut karena materi tersebut merupakan materi terakhir pada semester 1. Oleh sebab itu, peneliti memiliki waktu yang banyak untuk merancang desain media dan membuat media pembelajaran. Selain itu, Beliau hanya menggunakan metode ceramah sehingga peserta didik hanya mendengarkan penjelasan materi pelajaran dan mengerjakan latihan soal saja. Beliau juga memaparkan bahwa peserta didik lebih tertarik mengikuti kegiatan belajar mengajar menggunakan media pembelajaran. Beliau memaparkan beberapa fungsi dari penggunaan media PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 pembelajaran yaitu sebagai penghubung dalam menyampaikan materi pembelajaran, membantu guru untuk menjelaskan materi pelajaran kepada peserta didik agar lebih jelas daripada sekedar menghafal dan memudahkan peserta didik dalam memahami materi pelajaran agar memperoleh nilai yang memuaskan. Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran sebaiknya digunakan pada setiap materi pelajaran. Beliau mengatakan bahwa media kartu domino modifikasi belum pernah digunakan pada kegiatan pembelajaran di kelas. Hal tersebut disebabkan karena Beliau belum mengenal dan belum pernah mengembangkan media kartu domino modifikasi dalam pembelajaran. Beliau juga memaparkan bahwa media kartu domino modifikasi perlu digunakan pada saat pembelajaran karena penggunaan media kartu domino modifikasi merupakan hal baru bagi peserta didik. Menurut Ibu S, penggunaan media kartu domino modifikasi dapat digunakan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik perhatian peserta didik agar peserta didik lebih menyerap materi pelajaran. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan tersebut diketahui bahwa penggunaan media kartu domino modifikasi dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran di SD Negeri Deresan. Melihat adanya kebutuhan tersebut maka peneliti mencoba memberikan solusi untuk mengatasi kebutuhan tersebut dengan menghadirkan media kartu domino modifikasi dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan media “Kartu Domino Modifikasi” untuk peserta didik kelas V sekolah dasar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 Berdasarkan bentuk dan ciri fisiknya, media kartu domino modifikasi tersebut termasuk ke dalam jenis media visual. Media kartu domino modifikasi ini dikembangkan pada materi Sifat Bahan dengan Bahan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda. Materi tersebut merupakan salah satu materi pada kompetensi dasar kelas V semester 1 di bawah standar kompetensi 4 y aitu “Memahami Hubungan Antara Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda”.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan media modifikasi kartu domino terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem sirkulasi darah: kuasi eksperimen di MTS Nurul Huda Jakarta

5 19 227

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng.

0 5 288

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi Pencernaan Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng.

1 4 255

Pengembangan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi organ pernapasan pada manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran.

0 1 319

Pengembangan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi alat peredaran darah pada manusia kelas V SD Negeri Condongcatur.

0 0 2

Pengembangan media kartu domino modifikasi IPA materi sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda untuk siswa kelas VB di SDN Deresan.

1 14 331

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng

0 1 286

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi Pencernaan Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng

0 3 253

Pengembangan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi organ pernapasan pada manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran

7 33 317

Pengembangan media kartu domino modifikasi IPA materi sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda untuk siswa kelas VB di SDN Deresan

0 0 329