Permintaan Input Produksi Penggunaan Tenaga Kerja Keluarga

Penggunaan tenaga kerja pada usaha ternak sapi merupakan curahan kerja anggota keluarga. Hal ini disebabkan karena usaha ternak sapi yang ada merupakan usaha sampingan dengan sistem pemeliharaan masih tradisional. Sedangkan penggunaan tenaga kerja pada usaha jagung merupakan curahan kerja anggota keluarga maupun penggunaan tenaga kerja sewa dan tenaga kerja ternak.

a. Permintaan Input Produksi

Input produksi yang dianalisis adalah permintaan rumput, benih, pupuk urea dan pupuk TSP. Secara fungsional jumlah permintaan rumput dipengaruhi harga rumput, produksi sapi dan harga jagung. Jumlah permintaan benih dipengaruhi harga benih, luas lahan garapan dan biaya transaksi usaha jagung. Jumlah permintaan pupuk urea merupakan fungsi harga pupuk urea, harga pupuk TSP, luas lahan garapan jagung, penerimaan usaha ternak sapi dan biaya transaksi jagung. Sedangkan jumlah permintaan pupuk TSP dipengaruhi fungsi rasio harga jagung dan harga pupuk TSP, harga pupuk urea, harga pupuk KCl, luas lahan garapan jagung dan total pengeluaran. Secara matematis jumah permintaan input dapat dilihat pada persamaan berikut. Jumlah Permintaan Rumput JRUM = e + e 1 HRUM + e 2 PROS + e 3 HJG + U 5 ……………………….[4.8] Jumlah Permintaan Benih JBJ = f + f 1 HBJ + f 2 LHNJ + f 3 BTRJ + U 6 …………………………….[4.9] Jumlah Permintaan Pupuk Urea JPUJ = g +g 1 HPUJ+ g 2 HPTJ+g 3 LHNJ+g 4 RUTS+g 5 BTRJ+U 7 ………[4.10] Jumlah Permintaan Pupuk TSP JPTJ = h +h 1 RHPTJ+h 2 HPUJ+h 3 HPKJ+h 4 LHNJ+h 5 TP+U 8 ………..[4.11] dimana : JRUM : Jumlah Rumput Kgtahun; JBJ : Jumlah benih jagung Kgtahun; JPUJ : Jumlah pupuk urea utk jagung Kgtahun; HRUM : Harga Rumput Rpkg; HJG : Harga jagung Rpkg; HBJ : Harga benih jagung Rpkg; HPUJ : Harga pupuk urea Rpkg; HPTJ : Harga pupuk TSP Rpkg; HPKJ : Harga pupuk KCl Rpkg; RHPTJ : Rasio harga jagung dan harga pupuk TSP Rptahun; RUTS : Penerimaan usaha ternak sapi Rptahun; TP : Total Pengeluaran Rptahun; Hipotesis : e 1 0, e 2 , e 3 0; f 1 , f 3 0, f 2 0; g 1 , g 5 0, g 2 , g 3 , g 4 0; dan h 1 , h 5 0, h 2 , h 3 , h 4 0.

b. Penggunaan Tenaga Kerja Keluarga

Peran rumahtangga petani peternak sapi dalam pengembangan usaha peternakan sangat ditentukan oleh bagaimana rumahtangga tersebut dapat mengambil keputusan. Pengambilan keputusan diantaranya meliputi keputusan dalam pengaturan peluang kerja dalam dan luar rumahtangga dan pengalokasian waktu kerja. Curahan kerja anggota keluarga pada usaha ternak sapi maupun usaha jagung dan curahan kerja sebagai buruh tani. Rumahtangga juga menggunakan tenaga kerja sewa dalam usaha jagung serta menggunakan tenaga kerja sapi dalam mengolah lahan usaha jagung. Secara fungsional penawaran tenaga kerja keluarga dalam usaha sapi dipengaruhi upah bayangan tenaga kerja, curahan kerja sebagai buruh tani dan biaya sarana produksi sapi. Sedangkan penawaran tenaga kerja keluarga dalam usaha jagung dipengaruhi upah bayangan tenaga kerja, penawaran tenaga kerja keluarga dalam usaha sapi, permintaan tenaga kerja sewa untuk usaha jagung, produksi jagung dan biaya sarana produksi jagung. Secara matematis bentuk persamaan tenaga kerja dapat dilihat pada : Tenaga Kerja Keluarga dalam Usaha Sapi TKDS = i + i 1 UTKB + i 2 CTDUO + i 3 BSPS + U 9 ………………………..[4.12] Tenaga Kerja Keluarga dalam Usaha Jagung TKDJ = j + j 1 UTKBJ + j 2 TKDS + j 3 TKLJ + j 4 PROJ + j 5 BSPJ + U 10 …………………………………...........[4.13] Upah Bayangan UTKB = UTK + BTRS……………………………………………………….[4.14] UTKBJ= UTK + BTRJ……………………………………………………….[4.15] dimana : TKDS : Penawaran TK kel utk usaha ternak sapi Jamtahun; CTDUO : Curahan kerja keluarga sebagai buruh tani Jamtahun; UTK : Upah tenaga kerja Rpjam UTKB : Upah bayangan tenaga kerja Rpjam; UTKBJ : Upah tenaga kerja dalam UT jagung bayangan Rpjam; PROJ : Produksi jagung Kgtahun; BSPS : Biaya sarana produksi sapi Rptahun; BSPJ : Biaya sarana produksi jagung Rptahun; BTRS : Biaya transaksi UT sapi Rptahun; Hipotesis : i 2 0, i 1 , i 3 0; dan j 2 , j 3 0, j 1 , j 4 , j 5 0.

c. Penggunaan Tenaga Kerja Luar Keluarga