158 | Buku Guru Kelas V SD
Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan
Doa
Allah Bapa di surga, puji dan syukur kami haturkan ke hadirat-Mu karena pada hari ini kami dapat berkumpul untuk belajar bersama. Kami ingin belajar
bagaimana menjadi terang dan garam dunia. Kami menyadari hal itu tidak mudah bagi kami, untuk itu kami mohon Roh Kudus-Mu agar menguatkan kami
untuk dapat menjadi terang dan garam dunia. Amin.
Langkah Pertama: Mendalami Pengalaman Hidup Berkaitan dengan Kerukunan dalam Masyarakat
1. Membaca Narasi atau Menonton Video tentang Desa Linggoasri, Kajen, Pekalongan dan atau Silaturahmi di Desa Mega, Kecamatan Moraid,
Kabupaten Sorong video bisa diunduh dari Youtube Di desa Linggoasri, Kajen, Pekalongan terdapat tiga kelompok agama, yakni
Islam, Hindu, dan Buddha. Kelompok agama Buddha jumlahnya sedikit dan tinggal di perbukitan. Mereka semua bersahabat satu dengan yang lain. Seperti
terlihat dalam video mereka sangat akrab. Kerukunan dan kebersamaan itu tampak ketika mereka mengakan kerja bakti untuk membangun jalan. Menurut
kepala desa, tidak ada perlakuan khusus terhadap pemeluk satu agama. Mereka diperlakukan sama.
Demikian juga di desa Mega, Moraid, Sorong. Pada kesempatan setelah lebaran, mereka mengadakan silaturahmi untuk seluruh masyarakat yang
terdiri dari umat Kristiani dan Islam. Dalam silaturahmi itu, ada acara bersalam- salaman sebagai tanda maaf-memaafkan, bernyanyi, dan berjoget bersama,
serta makan. Mereka tampak rukun dan bersaudara.
2. Tanya Jawab
Setelah membaca narasi atau menonton video, siswa diminta menyusun pertanyaan, misalnya:
a. Bagaimana situasi di Desa Mega atau Desa Linggoasri?
b. Agama apa saja yang dianut oleh masyarakat di sana?
c. Mengapa mereka tidak mempermasalahkan agama dalam bergaul, bertetangga, dan kerja bakti?
d. Mengapa mereka mengadakan silaturahmi bersama?
T ID
A K
U N
T U
K D
IG A
N D
A K
A N
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti | 159
e. Bagaimana ajaran agama mereka mengenai kerukunan?
f. Bagaimana usaha mereka untuk menjaga kerukunan?
g. …………………………………………………………………………… Setelah siswa menyusun pertanyaan secara pribadi, kemudian pertanyaan
diungkapkan dalam pleno, lalu dirangkum oleh guru dan siswa diminta memilih pertanyaan yang akan di dalami.
3. Wawancara
Dapat juga membaca referensi yang disediakan atau mencari informasi di internet
Siswa diberi tugas menemukan jawaban dari berbagai pertanyaan yang diajukan dengan melakukan wawancara kepada:
a. Beberapa anggota dan tokoh masyarakat di sekitar tempat tinggal mereka tentang kerukunan.
b. Tokoh-tokoh agama tentang kerukunan menurut ajaran agamanya serta
usaha-usaha yang perlu dilakukan
4. Pleno
Informasi yang didapat dari bertanya kepada masyarakat dan tokoh agama diplenokan.
5. Peneguhan dan informasi
• Semua orang dalam kebersamaan dengan orang lain selalu mengharapkan adanya suasana rukun dan damai. Namun, apa yang diharapkan tersebut
tidak selalu dapat terjadi. Dalam hidup bersama kadang terjadi salah paham, cek-cok, perkelahian, dan sebagainya.
• Di tengah suasana perselisihan atau bahkan perang, selalu saja ada orang- orang yang mengusahakan penyelesaian dengan jalan damai. Tokoh-tokoh
dan anggota masyarakat selalu berupaya untuk membangun kehidupan yang rukun dan damai.
Suatu kehidupan bersama yang tidak memandang dan membeda-bedakan golongan, agama, suku, pekerjaan, dan sebagainya. Seperti kehidupan
bersama yang terjadi di Desa Linggoasri, Kajen, Pemalang, maupun Desa Mega, Moraid, Sorong. Tokoh-tokoh agama pun tentu menegaskan hal itu.
Semua agama mengajarkan hidup rukun dan damai.
T ID
A K
U N
T U
K D
IG A
N D
A K
A N
160 | Buku Guru Kelas V SD
Langkah Kedua: Mendalami Kitab Suci Matius 5:13-16 juga Lukas 23:33- 40
1. Membaca Kitab Suci Matius 5:13-16 dan Lukas 23:33-40 Matius 5:13-16