Doa Perkenalan Apersepsi Cerita

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti | 5 Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan

1. Doa

Guru mengajak siswa untuk membuka pelajaran dengan doa. Misalnya: Allah, Bapa yang Mahabaik, Engkau telah menciptakan kami perempuan dan laki-laki yang memiliki ciri berbeda satu sama lain. Hari ini kami akan belajar tentang keberadaan kami sebagai perempuan dan laki-laki dalam terang iman. Bantulah kami supaya dapat menemukan diri dan berkembang bersama sesuai dengan rencana-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

2. Perkenalan

Guru mengajak siswa untuk berkenalan satu dengan yang lain, sehingga guru dapat mengenal siswa. Demikian juga siswa bisa saling mengenal siswa lainnya. Kegiatan ini disesuaikan dengan situasi

3. Apersepsi

Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali atau menyegarkan ingatan mereka, mengenai materi Pelajaran Agama Katolik dan Budi Pekerti pada kelas sebelumnya, untuk menjembatani materi sebelumnya dengan materi yang baru. Langkah Pertama: Mendalami Cerita yang Menggambarkan Pandangan Masyarakat terhadap Laki-laki dan Perempuan

1. Cerita

Guru dapat memberi pengantar sebelum menceritakan kisah berikut ini kepada siswa. Hadiah dari Ibu Edo adalah anak laki-laki dari Ibu Elisabet dan Bapak Donatus. Edo kini berusia 9 tahun. Sejak kecil, jika Edo berulangtahun, ayah dan ibunya selalu memberi hadiah mainan atau keperluan sekolah. Hadiah mainan untuk Edo, di antaranya mobil-mobilan, pistol-pistolan, robot, pedang mainan, dan sepeda berwarna merah. T ID A K U N T U K D IG A N D A K A N 6 | Buku Guru Kelas V SD Edo mempunyai adik perempuan, bernama Elda. Beberapa hari yang lalu, Elda berulang tahun yang ke-3. Sebagaimana ayah ibunya selalu memberikan hadiah kepada Edo, mereka juga memberi hadiah istimewa kepada Elda adiknya. Ayah dan Ibu, menghadiahkan sebuah boneka yang cantik, berambut pirang, berpita ungu dan berbaju bunga-bunga berwarna merah jambu. Boneka untuk Elda juga bisa berkedip dan menyanyi jika disentuh. Setelah bermain bersama, Elda nampak lelah dan tertidur. Edo merapikan dan menyimpan mainan mereka ke tempatnya masing-masing. Ketika hendak menempatkan boneka Elda, Edo menimang boneka itu sambil menyanyikan lagu “Nina Bobo”. Edo membelai rambut boneka itu dan terus menimangnya. Ketika ibu melihat Edo melakukan hal itu, Ibu menegur Edo dan meminta Edo untuk tidak melakukannya lagi. Edo pun berhenti menimang boneka itu, kemudian menempatkan boneka milik Elda pada tempatnya. sumber: Marianus Didi Kasmudi, SFK

2. Pendalaman IsiPesan Cerita