Doa Apersepsi Membaca Naskah Sumpah Pemuda Soempah Pemoeda

140 | Buku Guru Kelas V SD Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan

1. Doa

Kami bersyukur kepada-Mu ya Allah, berkat karunia-Mu kami dapat kembali belajar di ruangan ini. Berkatilah kami agar apa yang kami pelajari, yakni karunia Roh yang kau berikan kepada kami masing-masing sebagaimana dinasihatkan Rasul Paulus, mampu kami sadari dan kembangkan demi kehidupan bersama. Amin.

2. Apersepsi

Guru dapat menanyakan kepada murid tentang pelajaran yang lalu, misalnya: a. Bagaimana peristiwa turunnya Roh Kudus pada para Rasul? b. Apa yang terjadi pada para Rasul setelah menerima Roh Kudus? c. Dari lambang-lambang yang dikenakan pada Roh Kudus, apa peran Roh Kudus pada murid Yesus? Berdasarkan jawaban siswa, guru menghubungkan dengan pembelajaran ini, yakni tidak hanya pada para Rasul saja Roh Kudus hadir, melainkan kepada setiap orang. Bagi orang Katolik, Roh Kudus adalah Roh kehidupan, maka siapa yang hidup ia menerima dari Roh Kudus. Pada pembelajaran ini kita akan belajar bagaimana Roh Kudus dicurahkan kepada setiap orang. Langkah Pertama: Mendalami Pengalaman Berkaitan dengan Persatuan 1. Manyanyikan Lagu “Satu Nusa Satu Bangsa”. Satu nusa satu bangsa satu bahasa kita Tanah air pasti jaya untuk selama-lamanya Indonesia pusaka, Indonesia tercinta Nusa bangsa dan bahasa kita bela bersama

2. Membaca Naskah Sumpah Pemuda Soempah Pemoeda

Pertama : - kami poetra dan poetri indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air indonesia Kedua : - kami poetra dan poetri indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa indonesia T ID A K U N T U K D IG A N D A K A N Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti | 141 Ketiga : - kami poetra dan poetri indonesia mengjoenjoeng bahasa persatoean, bahasa indonesia Djakarta, 28 Oktober 1928 Dalam Ejaan yang disempurnakan naskah tersebut ditulis demikian: Sumpah Pemuda Pertama: Kami putra dan putri indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air indonesia Kedua: Kami putra dan putri indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa indonesia Ketiga: Kami putra dan putri indonesia menjunjung bahasa persatuan, indonesia Jakarta 28 Oktober 1928

3. Tanya Jawab