Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti | 141
Ketiga : - kami poetra dan poetri indonesia mengjoenjoeng bahasa persatoean, bahasa indonesia
Djakarta, 28 Oktober 1928 Dalam Ejaan yang disempurnakan naskah tersebut ditulis demikian:
Sumpah Pemuda Pertama:
Kami putra dan putri indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air indonesia
Kedua: Kami putra dan putri indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa indonesia
Ketiga: Kami putra dan putri indonesia menjunjung bahasa persatuan, indonesia
Jakarta 28 Oktober 1928
3. Tanya Jawab
Setelah membaca berita tersebut, siswa diajak untuk merumuskan pertanyaan terkait dengan naskah dan situasi yang melatari Sumpah Pemuda, misalnya:
a. Bagaimana situasi masyarakat ketika terjadi Sumpah Pemuda?
b. Apa arti Sumpah Pemuda?
c. Mengapa mereka mengikrarkan Sumpah Pemuda?
d. Apa dampak Sumpah Pemuda bagi kehidupan bersama?
e. …………………………………………………………………………… Siswa diminta mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang disusun, kemudian
dirangkum atau dipilih yang relevan untuk dipelajari pada langkah berikutnya.
4. Wawancara
Siswa, secara pribadi atau kelompok diberi tugas untuk mewawancarai guru IPS atau PPKn sehubungan dengan pertanyaan sekitar Sumpah Pemuda yang
dipilih untuk dipelajari. Hasil wawancara disusun dalam bentuk laporan deskriptif
5. Pleno Hasil Wawancara
Informasi yang didapat dari bertanya kepada guru IPS atau PPKn diplenokan.
T ID
A K
U N
T U
K D
IG A
N D
A K
A N
142 | Buku Guru Kelas V SD
6. Peneguhan dan Informasi
• Situasi kesukuan dan penjajahan
Pada masa menjelang Sumpah Pemuda, situasi suku-suku bangsa belum terhubung satu sama lain. Kalaupun terhubung mereka masih berpikir
mengenai keadaan diri mereka sendiri. Setiap suku menghadapi permasalahan mendasarkan pada kekuatan diri sendiri.
Di samping itu suku-suku mengalami situasi penjajahan oleh Belanda. Dalam penjajahannya Belanda menerapkan prinsip memecah belah. Sedapat
mungkin setiap suku diisolasi dari suku lain, agar mudah dikuasai. Kalaupun ada pergerakan perlawanan karena kekuatannya kecil maka mudah dipatahkan.
• Membangun persatuan untuk melawan penjajahan
Setiap kali melawan penjajah mereka selalu kalah. Mereka menyadari bahwa dengan kekuatan suku sendiri mereka sulit melawan penjajah. Sehubungan
dengan situasi kesenasiban itu mereka berkomunikasi, menjalin persatuan agar dapat melawan penjajah. Dengan bersatu kekuatan mereka menjadi besar.
Dengan bersatu mereka yakin dapat melawan penjajah.
• Sumpah Pemuda
Maka lahirlah Sumpah Pemuda. Sumpah adalah ikrar atau perjanjian. Para pemuda sebagai wakil dari suku bangsa menyatakan diri sebagai kesatuan.
Dengan Sumpah Pemuda mereka terikat dan tersatukan menjadi satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa. Dengan Sumpah Pemuda suku mereka mendapat
identitas baru yakni sebagai bangsa Indonesia.
• Karunia-karunia
Jika direnungkan lebih lanjut tentu keinginan bersatu, berkomunikasi, dan membangun kebersamaan itu, tidak serta merta muncul. Setiap orang secara
mendasar punya kebutuhan bersama dengan orang lain. Bagi orang beriman hal itu diyakini merupakan karunia Tuhan. Mereka menyadari bahwa kekuatan
yang muncul untuk bersatu dan dengan gigih memperjuangkan kesatuan itu merupakan karunia dari Tuhan.
7. Manyanyikan kembali lagu “Satu Nusa Satu Bangsa”.