Penilaian Pengayaan Remedial Yesus Memanggil Orang Berdosa

114 | Buku Guru Kelas V SD Penutup 1. Doa Salah satu siswa membacakan hasil refleksinya sebagai doa penutup kegiatan pembelajaran.

2. Penilaian

a. Ceritakan secara singkat kisah Yesus mengunjugi Zakheus b. Jelaskan mengapa Yesus mengunjungi Zakheus c. Bagaimana tanggapan Zakheus terhadap kehadiran Yesus di rumahnya? d. Jelaskan makna kisah Yesus mengunjungi Zakheus bagi para murid Yesus

3. Pengayaan

a. Membaca Luk 15:1-7 b. Menjawab pertanyaan: 1 Apa artinya meninggalkan 99 domba dan mencari 1 domba yang hilang? 2 Bagaimana tanggapanmu terhadap perumpamaan Yesus tersebut?

4. Remedial

Guru memberi tugas untuk membantu siswa yang dipandang belum menguasai tujuan kegiatan pembelajaran, yaitu: a. Membaca Luk 15:8-10 b. Menjawab pertanyaan: 1 Apa artinya menyalakan pelita dan menyapu rumah? 2 Bagaimana tanggapanmu terhadap perumpamaan Yesus tersebut? T ID A K U N T U K D IG A N D A K A N Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti | 115

I. Yesus Menderita, Wafat, dan Bangkit

Kompetensi Dasar 1.4 Beriman kepada Allah melalui karya keselamatan-Nya dalam peristiwa sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus 2.4 Percaya diri dalam mengungkapkan imannya akan Yesus Kristus yang sengsara, wafat, dan bangkit. 3.4 Memahami sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus sebagai puncak karya keselamatan Allah 4.4 Melakukan aktivas misalnya membuat gambar salib dari biji-bijian melukis wajah Yesus , melukiskan salah satu kisah jalan salib , menuliskan refeleksi puisi, dan sebagainya yang bertemakan sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus sebagai puncak karya selamatan Allah Indikator Siswa dapat: 1. Menceritakan pokok-pokok kisah sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus sebagaimana dikisahkan dalam Injil Matius 27:1-28:10 2. Menjelaskan makna wafat Yesus sebagaimana digambarkan dalam perjamuan malam terakhir dalam Mat 26:26-29 3. Menjelaskan makna kebangkitan Yesus 4. Menjelaskan makna sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus bagi hidupnya Bahan Kajian 1. Kisah hidup salah seorang pahlawan 2. Kisah Mat 26:26-29 3. Kisah Mat 27:1- 28:10 4. Pengalaman hidup siswa dan guru berkaitan dengan pengorbanan Sumber Belajar 1. Kitab Suci Mat 26:26- 29 2. Kitab Suci Mat 27:1- 28:10 3. Doa Bapa Kami 4. Komkat KWI. Menjadi Sahabat Yesus. Pendidikan Agama Katolik untuk SD kelas V. Yogyakarta: Kanisius, 2010. 5. Komkat KWI. Seri Murid-Murid Yesus. Pendidikan Agama Katolik untuk SD kelas V. Yogyakarta: Kanisius, 2006. 6. Konferensi Waligereja Indonesia KWI. Iman Katolik, Buku Informasi dan Referensi. Yogyakarta: Kanisius, 1996. T ID A K U N T U K D IG A N D A K A N 116 | Buku Guru Kelas V SD 7. Embuiru, Herman SVD penerjemah dan disyahkan oleh Propinsi Gerejani Ende. Katekismus Gereja Katolik. Ende: Propinsi Gerejani Ende, 1995. 8. Achmad Effendi. Teuku Umar. Tanpa data penerbitan. Uraian bersumber dari buku “Pahlawan Perjuangan Kemerdekaan”, oleh Badan Pembina Pahlawan Pusat, 1972. Pendekatan Kateketis dan saintifik Metode Observasi, diskusi, cerita, informasi, refleksi Waktu 4 jam pelajaran 4 x 35 menit Pemikiran Dasar Di tengah masyarakat dikenal banyak orang-orang yang disebut pahlawan. Para pahlawan adalah orang-orang yang gigih berjuang, rela berkorban demi masyarakat, bangsa, dan tanah airnya. Mereka melawan para penjajah, penindas, dan pembuat tidak adil. Mereka rela mati demi kemerdekaan, demi keadilan, dan demi martabat kemanusiaan. Demikian pula Yesus. Yesus menentang segala ketidakadilan dan segala kebobrokan di masyarakatnya. Tidak hanya itu, Yesus banyak berbuat baik bagi orang-orang miskin, menderita, dan tersingkir di masyarakat-Nya. Bagi masyarakat Yahudi, segala hal yang tidak baik, penyakit, penderitaan, dan kemiskinan dipercaya sebagai akibat dosa. Maka tindakan-tindakan Yesus bagi orang-orang miskin, menderita dan tersingkir dipahami sebagai tindakan pengampunan dosa atau penyelamatan. Namun demikian, tindakan Yesus itu oleh para pemimpin agama dianggap sebagai menghujat Allah. Sebuah tindakan yang tidak terampuni. Maka para pemimpin bangsa Israel sepakat untuk membunuh Yesus. Bangsa Yahudi dibawah penjajahan Romawi. Oleh karena itu, bangsa Yahudi tidak boleh memberikan hukuman mati. Yang boleh menghukum mati adalah pemerintahan Romawi. Maka pemimpin bangsa Yahudi membawa Yesus ke Pontius Pilatus untuk dimintakan hukuman mati. Meskipun pada awalnya Pontius Pilatus tidak setuju dengan hukuman itu, akhirnya memberikan juga. Yesus disiksa, dipaksa memanggul salib hingga akhirnya mati disalib. Bagi masyarakat Yahudi, mati muda dianggap sebagai kutukan dari Allah. Maka yang dapat menghilangkan kutukan hanya Allah. Yesus pada hari ketiga bangkit, hidup kembali dengan mulia. Kebangkitan Yesus berarti menolak T ID A K U N T U K D IG A N D A K A N Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti | 117 kutukan Allah. Itu berarti segala ucapan dan tindakan Yesus dibenarkan oleh Allah. Sengsara dan wafat Yesus merupakan pengorbanan yang membuahkan pengampunan dan penyelamatan bagi manusia. Sebagaimana Ia nyatakan dalam perjamuan terakhir. Yesus wafat untuk keselamatan manusia. Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan

1. Doa