Menanya Wawancara Pleno Peneguhan dan Informasi

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti | 179 Kelebihan : • Melatih kejujuran dari para pembeli menjadi tujuan yang paling menonjol. Sekarang ini menemukan orang-orang jujur mulai susah. Memprihatinkan. • Kreatif. Kantin kejujuran adalah kantin yang menawarkan cara yang kreatif untuk menarik minat pembeli agar si pembeli membeli produk yang di tawarkan. Kekurangan : • Kerugian. Penjual bisa saja mengalami kerugian dan tidak dapat mengembalikan modal alias bangkrut atau gulung tikar. Misalnya, pembeli hanya mengambil produk penjual tanpa memasukkan uang bayaran ke dalam tempat yang disediakan. • Pencurian. Sangat mungkin hal ini terjadi, karena uang hasil penjualan tidak ada yang menjaga, bisa hilang diambil maling. Sesudah shalat duha, perut saya mulai demo. Iseng-iseng saya mencoba membeli satu buah arem-arem untuk mengisi perut yang kosong. Nyamiii juga rasanya. Sumber : http:www.kompasiana.commythakaruniauniknya-kantin-keju juran_552a6cfa6ea834f559552d4d

2. Menanya

Setelah membaca berita tersebut, siswa diajak untuk merumuskan pertanyaan- pertanyaan yang terkait, misalnya: a. Apa yang dimaksud kantin kejujuran? b. Apakah kantin kejujuran dapat berjalan dengan baik? c. Mengapa diadakan kantin kejujuran? d. Bagaimana tanggapan orang-orang? e. ………………………………………………………………………… Pertanyaan dari siswa diplenokan dan dirangkum, kemudian dipilih yang relevan berkaitan dengan kejujuran dan keadilan, untuk selanjutnya didalami.

3. Wawancara

dapat membaca referensi tentang kejujuran dan keadilan Dalam kelompok atau sendiri, siswa diberi tugas mewawancarai orang-orang yang terlibat dalam kantin kejujuran yang ada di sekitarnya atau melakukan wawancara terhadap orang-orang di sekitar sekolah tentang bagaimana tanggapan mereka terhadap kantin kejujuran. T ID A K U N T U K D IG A N D A K A N 180 | Buku Guru Kelas V SD

4. Pleno

Informasi dari hasil wawancara selanjutnya di laporkan dalam pleno di kelas.

5. Peneguhan dan Informasi

• Melihat keprihatinan dalam masyarakat yang banyak bertindak tidak jujur dan tidak adil, berbagai lembaga pendidikan membangun sarana untuk mengembangkan perilaku jujur dan adil, yakni kantin kejujuran. Dalam kantin itu tidak ada penunggunya, orang yang membeli mengambil barang dan menaruh uang di tempat yang disediakan. Bagi yang menyadari dan berniat baik, hal itu dapat berjalan dan menjadi kesempatan menguji komitmen terhadap kejujuran dan keadilan. • Tindakan jujur dan adil punya makna penting dalam kehidupan bersama. Kehidupan bersama akan berlangsung dengan aman dan baik jika kejujuran dan keadilan dijunjung tinggi. Masyarakat akan hancur jika nilai kejujuran dan keadilan tidak diindahkan. Langkah Kedua : Mendalami Kisah Para Rasul 5:1-10 1. Membaca Kisah Para Rasul 5:1-10 Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta istrinya Safira, menjual sebidang tanah. Dengan setahu istrinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul. Tetapi Petrus berkata: “Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah.” Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu. Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengafani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya. Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi. Kata Petrus kepadanya: “Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?” Jawab perempuan itu: “Betul sekian.” Kata Petrus: “Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar.” Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika T ID A K U N T U K D IG A N D A K A N Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti | 181 orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya.

2. Diskusi