Kemampuan Pemahaman Relasional Indikator Menerapkan

D. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan. Berbagai upaya telah dilakukan agar memperoleh hasil yang maksimal. Namun demikian, masih terdapat hal-hal yang tidak dapat terkontrol dan tidak dapat dikendalikan sehingga hasil dari penelitian ini pun mempunyai keterbatasan. Hal tersebut antara lain: 1. Masih ada siswa yang pasif dan ada juga siswa yang mendominasi selama pelaksanaan kegiatan kelompok 2. Pada tahap experiencing, peneliti kesulitan dalam mengontrol aktivitas yang dilakukan siswa karena kegiatan pada langkah ini dilakukan secara individu dan jumlah siswa pada kelas eksperimen cukup banyak. 3. Pembelajaran menggunakan pendekatan konstruktivisme strategi REACT membutuhkan waktu yang cukup banyak, sehingga soal yang disajikan pada langkah transferring yang seharusnya dikerjakan pada saat pembelajaran beberapa kali harus dijadikan sebagai pekerjaan rumah. 4. Pendekatan konstruktivisme strategi REACT kurang dapat mengatasi masalah pada kemampuan mengaitkan dibuktikan oleh hasil penelitian penulis. 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan mengenai pengaruh pendekatan pembelajaran konstruktivisme strategi REACT terhadap kemampuan pemahaman relasional matematik, dapat disimpulkan bahwa: 1. Pemahaman relasional matematika siswa yang diajarkan dengan pendekatan konstruktivisme strategi REACT memperoleh nilai rata-rata sebesar 65,71. Jika dilihat berdasarkan perhitungan nilai rata-rata tiap indikator pemahaman relasional, pada kelas eksperimen memperoleh pencapaian nilai rata-rata indikator pemahaman relasional yang paling tinggi adalah kemampuan menerapkan konsep yaitu sebesar 79,36, sedangkan pencapaian nilai rata-rata indikator pemahaman relasional matematika yang paling rendah adalah kemampuan mengaitkan berbagai konsep, yaitu sebesar 48,84. 2. Pemahaman relasional matematika siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran konvensional memperoleh nilai rata-rata sebesar 54,20. Jika dilihat berdasarkan perhitungan nilai rata-rata tiap indikator pemahaman, pada kelas kontrol, pencapaian nilai rata-rata indikator pemahaman relasional yang paling tinggi adalah kemampuan menerapkan konsep, yaitu sebesar 70,93, sedangkan pencapaian nilai rata-rata indikator pemahaman relasional matematika yang paling rendah adalah kemampuan mengaitkan berbagai konsep, yaitu sebesar 45,54. 3. Pemahaman relasional matematika siswa yang diajarkan dengan pendekatan konstruktivisme strategi REACT lebih tinggi daripada pemahaman relasional matematika siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji t, diperoleh nilai t hitung sebesar 4,09. Untuk mengetahui nilai t tabel dilakukan perhitungan dengan derajat kebebasan dk = 84 dan taraf signifikansi α=0,05, dari hasil perhitungan tersebut didapat t tabel = 1,66. Dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel diperoleh t hitung t tabel . Hal ini berarti H ditolak dan H 1 diterima. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan konstruktivisme strategi REACT memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pemahaman relasional matematika siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi pihak sekolah, peneliti berharap agar sekolah mampu menyediakan pelatihan untuk mengembangkan strategi pembelajaran di sekolah seperti strategi REACT guna meningkatkan kualitas pengajaran matematika di sekolah. 2. Bagi guru matematika, pembelajaran matematika menggunakan model konstruktivisme strategi REACT dapat digunakan sebagai alternatif dalam proses pembelajaran sehingga dapat menjadi salah satu solusi agar pembelajaran matematika yang berlangsung dapat lebih bermakna dan tidak membosankan untuk siswa. 3. Sebaiknya proses pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme strategi REACT lebih sering diterapkan sehingga rasa percaya diri siswa dalam pembelajaran dapat meningkat karena siswa terbiasa diberikan kesempatan untuk mengungkapkan apa yang menjadi pemikirannya dan tercipta interaksi antara guru dan sesama teman sehingga suasana pembelajaran dapat lebih bermakna. 4. Penelitian ini hanya dilakukan pada pokok bahasan relasi fungsi, sehingga untuk peneliti lain yang ingin mengembangkan penggunaan model konstruktivisme strategi REACT disarankan melakukan pada materi yang lain yang menjadikan pokok bahasan relasi fungsi sebagai konsep prasyaratnya. 78 DAFTAR PUSTAKA Agustin, Rina Triana Juli, “Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme Strategi REACT Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa ”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Jakarta, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2010. tidak dipublikasikan Anwar, Asep, dkk. “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray TSTS untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika, ” dalam Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika. Jakarta: PMTK-FITK UIN Syarif Hidayatullah 2013. Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama RI, 2012. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cet. I, 2012. Crawford, Micheal L.. Teaching Contextually: Research, Rational, and, Techniques for Improving Student Motivation and Achievment in Mathematics and Science. CORD, 2001. Hakiim, Lukmanul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima, 2009. Ibrahim, R. dan S, Nana Syaodih. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet. III, 2010. Jihad, Asep. Pengembangan Kurikulum Matematika. Yogyakarta: Multi Pressindo, Cet. I, 2008. Kadir. Statistika Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT Rosemata Sampurna, Cet. I, 2010. Killpatrick, Jeremy et at. Adding It Up: Helping Children Learn Mathematics. Washington DC: National Academy Press, 2001. Kurniawan, Rudi. Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematis. Algoritma Jurnal Pendidikan Matematika. 7, 2012. Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. I, 2013. Munir. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta, 2008.

Dokumen yang terkait

pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa (kuasa Eksperimen di SMPN 3 Tangerang selatan)

3 10 82

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Pengaruh Pendekatan Diskursif Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen Di Kelas Viii Mts Negeri 32 Jakarta)

11 52 194

Pengaruh strategi pembelajaran aktif teknik question student have terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 240

Pengaruh Pendekatan Open Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen di MTs Annajah Jakarta)

1 14 197

Pengaruh pembelajaran kooperatif type quick on the draw terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa : Penelitian quasi eksperimen di kelas VIII SMP PGRI 35 Serpong

2 7 193

Pengaruh strategi heuristik vee terhadap kemampuan penalaran induktif matematis siswa : Penelitian quasi eksperimen di kelas viii MTS Daarul Hikmah, Pamulang Barat

5 38 219

The Effectiveness of Guided Questions towards Students’ Writing Skill of Descriptive Text

0 5 86

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TAPPS STRATEGI REACT TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII MATERI LINGKARAN

11 50 293