D. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu pemahaman relasional matematika siswa yang diajarkan dengan pendekatan konstruktivisme strategi
REACT lebih tinggi dari pemahaman relasional matematika siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.
38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 18 Kota Tangerang Selatan yang beralamat di Jl. Benda Barat 14 Pamulang - Tangerang Selatan. Penelitian
ini akan dilaksanakan pada tahun kelas VIII semester ganjil tahun ajaran 20142015, yaitu pada bulan September atau bergantung pada kalender akademik
yang telah dibuat oleh SMP Negeri 18 Kota Tangerang Selatan
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperimen dengan desain penelitian berbentuk Posttest Only Control
Design. Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random. Kelompok pertama diberi perlakuan X dan kelompok yang lain
tidak.
1
Pada pelaksanaannya, peneliti menggunakan dua kelas untuk mengajar, yaitu kelas eksperimen dengan memberi perlakuan melalui penggunaan
pendekatan konstruktivisme strategi REACT dan kelompok kelas kontrol sebagai pembandingnya.
Setelah penelitian selesai dilaksanakan, diadakan tes akhir dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang disampaikan telah
dapat dikuasi dengan baik oleh siswa. Hasilnya diambil dari hasil tes akhir siswa baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
Adapun desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut.
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010, Cet ke-11, h.112
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Treatmen
Post Test
R Eksperimen X
O R Kontrol
- O
Keterangan: X = Perlakuan pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme
strategi REACT R = Pemilihan sampel secara acak
O = Tes akhir pada kelompok eksperimen dan kontrol. Langkah yang dilakukan sebelum memberikan tes pemahaman
relasional terlebih dahulu dilakukan pembelajaran pada kedua kelas tersebut. Adapun perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu dengan
memberikan pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme strategi REACT variabel bebas dengan tujuan untuk melihat pengaruhnya terhadap pemahaman
relasional matematika siswa variabel terikat.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
2
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 18 Kota Tangerang Selatan. Teknik pengambilan sampel yaitu Cluster Random Sampling,
yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan dengan merandom kelas. Teknik ini mengambil dua kelas dari enam kelas yang tersedia
2
Ibid., h. 117-118
yaitu VIII A, VIII B, VIII C, VIII E, VIII F, VIII G, VIII H. Kemudian dari kedua kelas tersebut diundi untuk menentukan kelas yang akan dijadikan sebagai kelas
eksperimen dan kontrol, maka terpilih kelas VIII E dengan jumlah 43 orang sebagai kelas kontrol yaitu siswa yang belajar menggunakan strategi pembelajaran
konvensional, sedangkan VIII F dengan jumlah siswa 43 orang sebagai kelas eksperimen yang belajar menggunakan model pembelajaran konstruktivisme
strategi REACT.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah skor pemahaman relasional matematika siswa. Data tersebut diperoleh dari hasil tes pemahaman
relasional berbentuk uraian yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes ini diberikan pada kelas eksperimen yang dalam penerapan
pembelajarannya menggunakan pendekatan konstruktivisme strategi REACT dan kelas kontrol menggunakan strategi pembelajaran konvensional.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur pemahaman relasional matematika siswa. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini berupa tes dalam bentuk uraian yang diberikan dalam bentuk post test. Instrumen tes ini diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada
pokok bahasan relasi dan fungsi, dimana tes yang diberikan kepada kedua kelas tersebut adalah sama.
Jumlah soal yang diberikan pada tes tersebut sebelum dilakukan uji validitas instrumen sebanyak 10 butir soal. Akan tetapi setelah dilakukan uji
validitas instrumen diperoleh bahwa terdapat 2 soal yang tidak valid, sehingga soal yang digunakan dalam uji posttest hanya berjumlah 8 soal.
Adapun indikator yang akan diukur melalui tes uraian tersebut akan dijelaskan dalam tabel di bawah ini: