Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian

mengukur validitas butir soal atau validitas item tes dalam penelitian ini yaitu korelasi product moment dengan angka kasar. 5 √{ }{ } Keterangan: = Koefisien korelasi antara variable X dan Y X = Skor butir soal Y = Skor total N = banyaknya subjek skor X dan skor Y Setelah diperoleh harga , dilakukan pengujian validitas dengan membandingkan harga dengan . Harga dapat diperoleh dengan terlebih dahulu menetapkan derajat kebebasannya menggunakan rumus df = n – 2 pada taraf signifikansi α = 0.05 Kriteria Pengujiannya: Jika ≥ , maka soal tersebut valid Jika , maka soal tersebut tidak valid Uji validasi instrumen dilakukan pada siswa kelas IX SMPN 18 Kota Tangerang Selatan. Setelah dilakukan uji validitas instrumen dengan membandingkan hasil perhitungan di atas dengan pada taraf signifikan 5 dengan ketentuan jika ≥ maka butir soal dinyatakan valid, sedangkan maka butir soal dinyatakan tidak valid, diperoleh hasil bahwa dari 10 soal yang diujikan, terdapat 2 soal yang dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. 6 Uji reliabilitas yang digunakan untuk alternatif jawaban yang lebih 5 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, Cetakan Pertama, h. 87 6 Arifin, op.cit., h.258 dari dua uraian adalah menggunakan uji Cronbach’s Alpha. Rumus Cronbach Alpha sebagai berikut: 7 dengan Keterangan: = Nilai reliabilitas instrumen n = Banyak item pertanyaan ∑ = Jumlah varians butir = Varians total = Skor tiap soal = Banyaknya siswa Adapun kriteria koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut: ≤ 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah 0,20 ≤ 0,40 Derajat reliabilitas rendah 0,40 ≤ 0,70 Derajat reliabilitas sedang 0,70 ≤ 0,90 Derajat reliabilitas tinggi 0,90 ≤ 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas instrumen, diperoleh nilai 0,7317. Jika dilihat dari kriteria reliabilitas, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian memiliki reliabilitas yang tinggi.

3. Uji Taraf Kesukaran

Untuk mengetahui apakah soal test yang diberikan tergolong mudah, sedang, atau sukar, maka dilakukan uji taraf kesukaran dengan menggunakan rumus : 8 dengan 7 Arikunto, op.cit., h. 122 8 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama RI, 2012, h. 147 rata-rata = Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut: 1 Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar 2 Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang 3 Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran, dari 10 butir soal yang diujikan, 2 soal dikategorikan soal sulit atau sukar, 7 soal dikategorikan soal sedang, dan 1 soal dikategorikan soal mudah.

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Adapun rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah: 9 ̅ ̅ Keterangan: D = Daya pembeda butir ̅ = Rata-rata kelompok atas ̅ = Rata-rata kelompok bawah Skor Maks = Banyaknya kelompok atas yang menjawab benar Klasifikasi daya pembeda: 10 D : 0,4 ke atas = sangat baik D : 0,30 – 0, 39 = baik D : 0,20 – 0,29 = cukup, soal perlu perbaikan D : 0,19 ke bawah = kurang baik, soal harus dibuang 9 Ibid., h. 146 10 Ibid

Dokumen yang terkait

pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa (kuasa Eksperimen di SMPN 3 Tangerang selatan)

3 10 82

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Pengaruh Pendekatan Diskursif Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen Di Kelas Viii Mts Negeri 32 Jakarta)

11 52 194

Pengaruh strategi pembelajaran aktif teknik question student have terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 240

Pengaruh Pendekatan Open Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen di MTs Annajah Jakarta)

1 14 197

Pengaruh pembelajaran kooperatif type quick on the draw terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa : Penelitian quasi eksperimen di kelas VIII SMP PGRI 35 Serpong

2 7 193

Pengaruh strategi heuristik vee terhadap kemampuan penalaran induktif matematis siswa : Penelitian quasi eksperimen di kelas viii MTS Daarul Hikmah, Pamulang Barat

5 38 219

The Effectiveness of Guided Questions towards Students’ Writing Skill of Descriptive Text

0 5 86

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TAPPS STRATEGI REACT TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII MATERI LINGKARAN

11 50 293