bagian dari masyarakat dan dihadapkan pada berbagai permasalahan di lingkungan sekitarnya.
Sapriya 2009: 20 merumuskan pengertian IPS di tingkat sekolah mempunyai arti atau perbedaan makna, disesuaikan dengan karakteristik
dan kebutuhan peserta didik khususnya antara IPS untuk Sekolah Dasar SD dengan IPS untuk Sekolah Menengah Pertama SMP dan IPS
untuk Sekolah Menengah Atas SMA. Pengertian IPS di sekolah pada umumnya merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri, ada yang
berarti gabungan
integrated
dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu, dan ada yang berarti program pengajaran. Perbedaaan ini dapat
pula diidentifikasi dari perbedaan pendekatan yang diterapkan pada masing-masing jenjang persekolahan tersebut.
Pendidikan IPS pada tingkat sekolah pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan para siswa dalam mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan nilai Sapriya, 2011: 12. Pembelajaran IPS khusunya di SMP lebih menekankan pada keterampilan siswa dalam
memecahkan masalah mulai dari lingkup diri sampai pada masalah komplek. Siswa diharapkan berpikir kritis terhadap suatu permasalahan
agar dapat menentukan sikap yang sesuai dalam memecahkan suatu masalah.
Peneliti menggunakan pendapat Daldjoeni untuk digunakan dalam penelitian ini, karena IPS itu sendiri bersumber kepada pusat kegiatan
hidup manusia seperti manusia dengan kelompoknya, manusia dengan
manusia lainnya dalam usaha mencari nafkah, usaha mencari kegiatan agama dan usaha dalam hal lainnya.
B. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan diantaranya:
1. Yusuf Beni Prastawa 2014 dengan judul Perbedaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe
Student Teams-Achievement Division
dan
Numbered Heads Together
dalam Meningkatkan Kemampuan Kerja Sama dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII SMP Negeri 14 Yogyakarta, vol III, edisi 10
tahun 2014. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Yusuf Beni Prastawa
yaitu menggunakan metode penelitian eksperimen semu, metode pembelajaran yang digunakan yaitu
Student Teams-Achievement Division
, variabel yang diteliti yaitu kerja sama dan hasil belajar. Perbedaan dalam
penelitian ini terletak pada metode pembelajaran pembanding dan lokasi penelitian.
Hasil penelitian yang dilakukan Yusuf Beni Prastawa menunjukkan bahwa rerata persentase kemampuan kerja sama kelas eksperimen 1 lebih
besar dari rerata persentase kelas eksperimen 2 75,1371,95, sementara pada hasil belajar tidak terdapat pebedaan yang signifikan
terhadap kedua metode tersebut. Kemampuan kerja sama terdapat peningkatan yang signifikan, dibuktikan dengan nilai t
hitung
t
tabel
5,5541,994. Akan tetapi tidak terdapat perbedaan yang signifikan
dalam hal belajar, dibuktikan dengan nilai probabilitas sig0,05 0,6920,05. Dapat dikatakan terdapat yang signifikan kemampuan
kerja sama IPS siswa dengan menggunakan metode
Student Teams- Achievement Division
dan metode
Numbered Heads Together
. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa metode
Student Teams- Achievement Division
lebih meningkatkan kemampuan kerja sama dibandingkan metode
Numbered Heads Together
. Penelitian yang dilakukan oleh Yusuf Beni Prastawa diaktakan relevan karena
kesimpulan dari penelitian tersebut adalah metode
Student Teams- Achievement Division
meningkatkan kemampuan kerja sama. 2.
Ida Puspitasari 2013 dengan judul Peningkatan Hasil belajar PKN Metode CIRC
Cooperative Integrated Reading and Composition
siswa kelas V SD Negeri Ngargosari Loano Purworejo, vol II, edisi 11 tahun
2013. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Ida Puspitasari yaitu
menggunakan metode pembelajaran
Cooperative Integrated Reading and Composition
dan variabel yang diteliti adalah hasil belajar. Perbedaan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian, lokasi penelitian, dan dalam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode
Cooperative Integrated Reading and Composition
dapat meningkatkan hasil belajar. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan
persentase hasil belajar pada setiap siklusnya. Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 3,59 dengan kondisi awal 66,13
meningkat menjadi 69,65 dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 9,57 dar siklus I 69,65 meningkat menjadi 79,22. Selain itu, dari
hasil observasi keaktifan siswa juga memiliki peningkatan yaitu pada siklus I sebesar 51,56 meningkat pada siklus II sebesar 84,38.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut penelitian Ida Puspitasari dapat mendukung penelitian yang akan dilakukan karena kesimpulan dari
penelitian tersebut adalah metode
Cooperative Integrated Reading and Composition
dapat meningkatkan hasil belajar.
C. Kerangka Pikir
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mata pelajaran yang tidak hanya menuntut siswanya mampu memiliki kemampuan kognitif saja akan tetapi
IPS itu sendiri mendorong siswanya memiliki kemampuan atau keterampilan sosial, salah satunya adalah kerja sama antar siswa. Akan tetapi, ranah
kognitif masih menjadi tujuan utama siswa, yang berakibat nilai menjadi sasaran utama siswa dalam pembelajaran individual sangat menonjol.
Pembelajaran IPS di SMP Negeri 2 Sleman mengalami beberapa kendala yang juga menghambat upaya dalam optimalisasi kerja sama siswa
dan hasil belajar siswa. Siswa masing sering terlihat gaduh dan kurang memperhatikan guru saat pembelajaran berlangsung. Kerja sama antar
siswapun terlihat belum maksimal karena sebagian siswa terkesan pilih-pilih dalam menentukan kelompok dan terdapat kecenderungan siswa yang lebih
pandai mendominasi jalannya aktivitas-aktivitas di dalam diskusi kelompok, presentasi dan bertanya. Guru juga belum menggunakan metode yang