Data Observasi Kemampuan Kerja Sama pada Pembelajaran IPS

Berdasarkan Tabel 12, nilai terendah observasi 1 kemampuan kerja sama pada pembelajaran IPS kelas eksperimen 1 berada pada interval 2,0 – 3,2 yaitu sebanyak 1 siswa atau 3,13, sedangkan interval 3,3 – 4,5 yaitu sebanyak 3 siswa atau 9,38, interval 4,6 – 5,8 sebanyak 5 siswa atau 15,62, interval 5,9 - 7,1 sebanyak 19 siswa atau 59,37, sedangkan interval 7,2 – 8,4 sebanyak 2 siswa atau 6,25, interval 8,5 – 9,7 sebanyak 2 siswa atau 6,25. Distribusi frekuensi observasi 1 kemampuan kerja sama pada pembelajaran IPS kelas eksperimen 1 tersebut dapat dilihat dalam diagram batang yang digambarkan pada Gambar 2. Gambar 2. Diagram Observasi 1 Kemampuan Kerja Sama pada Pembelajaran IPS Kelas Eksperimen 1. Hasil observasi 2 kemampuan kerja sama pada pembelajaran IPS kelas eksperimen 1 disajikan dalam tabel distribusi dan frekuensi dan digunakan dalam diagram batang. Hasil observasi 2 kemampuan kerja sama pada pembelajaran IPS kelas eksperimen 1 dapat dilihat pada Tabel 13. 1 3 5 19 2 2 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 2,0 - 3,2 3,3 - 4,5 4,6 - 5,8 5,9 - 7,1 7,2 - 8,4 8,5 - 9,7 F re k u e n si Interval Tabel 13. Distribusi Frekuensi Observasi 2 Kemampuan Kerja Sama pada Pembelajaran IPS kelas Eksperimen 1. No Interval Frekuensi Persentase 1 10,5 – 11,7 1 3,13 2 9,2 – 10,4 1 3,13 3 7,9 – 9,1 15 46,88 4 6,6 - 7,8 5 15,62 5 5,3 – 6,5 5 15,62 6 4,0 – 5,2 5 15,62 Jumlah 32 100 Berdasarkan Tabel 13, nilai terendah observasi 2 kemampuan kerja sama pada pembelajaran IPS kelas eksperimen 1 berada pada interval 4,0 – 5,2 yaitu sebanyak 5 siswa atau 15,62, sedangkan interval 5,3 – 6,5 yaitu sebanyak 5 siswa atau 15,62, interval 6,6 – 7,8 sebanyak 5 siswa atau 15,62, interval 7,9 - 9,1 sebanyak 15 siswa atau 46,88, sedangkan interval 9,2 – 10,4 sebanyak 1 siswa atau 3,13, interval 10,5 – 11,7 sebanyak 1 siswa atau 3,13. Distribusi frekuensi observasi 2 kemampuan kerja sama pada pembelajaran IPS kelas eksperimen 1 tersebut dapat dilihat dalam diagram batang yang digambarkan pada Gambar 3. Gambar 3. Diagram Observasi 2 Kemampuan Kerja Sama pada Pembelajaran IPS Kelas Eksperimen 1. 5 5 5 15 1 1 5 10 15 20 4,0 - 5,2 5,3 - 6,5 6,6 - 7,8 7,9 - 9,1 9,2 - 10,4 10,5 - 11,5 F re k u e n si Interval Observasi 2 Kelas Eksperimen 1 Hasil observasi 1 kemampuan kerja sama pada pembelajaran IPS kelas eksperimen 2 disajikan dalam tabel distribusi dan frekuensi dan digunakan dalam diagram batang. Hasil observasi 1 kemampuan kerja sama pada pembelajaran IPS kelas eksperimen 2 dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Distribusi Frekuensi Observasi 1 Kemampuan Kerja Sama pada Pembelajaran IPS kelas Eksperimen 2. No Interval Frekuensi Persentase 1 9,5 – 10,7 1 3,13 2 8,2 – 9,4 1 3,13 3 6,9 – 8,1 13 40,62 4 5,6 - 6,8 9 28,12 5 4,3 – 5,5 7 21,87 6 3,0 – 4,2 1 3,13 Jumlah 32 100 Berdasarkan Tabel 14, nilai terendah observasi 1 kemampuan kerja sama pada pembelajaran IPS kelas eksperimen 2 berada pada interval 3,0 – 4,2 yaitu sebanyak 1 siswa atau 3,13, sedangkan interval 4,3 – 5,5 yaitu sebanyak 7 siswa atau 21,87, interval 5,6 – 6,8 sebanyak 9 siswa atau 28,12, interval 6,9 - 8,1 sebanyak 13 siswa atau 40,66, sedangkan interval 8,2 – 9,4 sebanyak 1 siswa atau 3,13, interval 9,5 – 10,7 sebanyak 1 siswa atau 3,13. Distribusi frekuensi observasi 1 kemampuan kerja sama pada pembelajaran IPS kelas eksperimen 2 tersebut dapat dilihat dalam diagram batang yang digambarkan pada Gambar 4. Gambar 4. Diagram Observasi 1 Kemampuan Kerja Sama pada Pembelajaran IPS Kelas Eksperimen 2. Hasil observasi 2 kemampuan kerja sama pada pembelajaran IPS kelas eksperimen 2 disajikan dalam tabel distribusi dan frekuensi dan digunakan dalam diagram batang. Hasil observasi 2 kemampuan kerja sama pada pembelajaran IPS kelas eksperimen 2 dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Distribusi Frekuensi Observasi 2 Kemampuan Kerja Sama pada Pembelajaran IPS kelas Eksperimen 2. No Interval Frekuensi Persentase 1 11,5 – 12,7 1 3,13 2 10,2 – 11,4 3 8,9 – 10,1 15 46,88 4 7,6 - 8,8 7 21,87 5 6,3 – 7,5 5 15,62 6 5,0 – 6,2 4 12,50 Jumlah 32 100 Berdasarkan Tabel 15, nilai terendah observasi 2 kemampuan kerja sama pada pembelajaran IPS kelas eksperimen 2 berada pada interval 5,0 – 6,2 yaitu sebanyak 1 siswa atau 3,13, sedangkan interval 6,3 – 7,5 yaitu sebanyak 5 siswa atau 15,62, interval 7,6 – 8,8 sebanyak 1 7 9 13 1 1 2 4 6 8 10 12 14 3,0 - 4,2 4,3 - 5,5 5,6 - 6,8 6,9 - 8,1 8,2 - 9,4 9,5 - 10,7 F t e ku e n s i Observasi 1 Kelas Eksperimen 2 Interval 7 siswa atau 21,87, interval 8,9 - 10,1 sebanyak 15 siswa atau 46,88, sedangkan interval 10,2 – 11,4 sebanyak 0 siswa atau 0, interval 11,5 – 12,7 sebanyak 1 siswa atau 3,13. Distribusi frekuensi observasi 2 kemampuan kerja sama pada pembelajaran IPS kelas eksperimen 2 tersebut dapat dilihat dalam diagram batang yang digambarkan pada Gambar 5. Gambar 5. Diagram Observasi 2 Kemampuan Kerja Sama pada Pembelajaran IPS Kelas Eksperimen 2.

b. Data Hasil Angket Kemampuan Kerja Sama

Tabel 16. Data Hasil Angket Kemampuan Kerja Sama Kriteria Data KE 1 Angket Awal STAD KE 1 Angket Akhir STAD KE 2 Angket Awal CIRC KE 2 Angket Akhir CIRC Max 40,00 44,00 39,00 47,00 Min 28,00 32,00 28,00 36,00 Mean 32,37 38,31 32,12 42,25 Selisih Rata-rata 5,94 10,13 Berdasarkan Tabel 16, dapat diketahui bahwa nilai angket awal kemampuan kerja sama tertinggi kelas eksperimen 1 STAD = 40,00; nilai 4 5 7 15 1 5 10 15 20 5,0 - 6,2 6,3 - 7,5 7,6 - 8,8 8,9 - 10,1 10,2 - 11,4 11,5 - 12,7 F r e ku e n s i Interval Observasi 2 Kelas Eksperimen 2 terendah = 28,00; rata-rata = 32,37, sedangkan pada kelas eksperimen 2 CIRC, nilai tertinggi pada angket awal kemampuan kerja sama = 39,00; nilai terendah = 28,00; rata-rata = 32,12. Kemudian pada angket akhir diketahui nilai kemampuan kerja sama tertinggi kelas eksperimen 1 STAD = 44,00; nilai terendah = 32,00; rata-rata = 38,1, sedangkan pada kelas eksperimen 2 CIRC, nilai tertinggi pada angket awal kemampuan kerja sama = 47,00; nilai terendah = 36,00; rata-rata = 42,25. Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa nilai angket kemampuan kerja sama pada kedua kelas tersebut mengalami peningkatan, namun peningkatan kemampuan kerja sama pada kelas eksperimen 1 STAD lebih rendah daripada kelas eksperimen 2 CIRC, dilihat dari selisih nilai rata-rata angket awal dan angket akhir, pada kelas eksperimen 1 STAD sebesar 5,94 sedangkan kelas kelas eksperimen 2 CIRC sebesar 10,13. Hasil angket kemampuan kerja sama disajikan dalam distribusi frekuensi. Berikut adalah distribusi frekuensi nilai angket kemampuan kerja sama kelas eksperimen 1 STAD dan kelas eksperimen 2 CIRC. Hasil angket kemampuan kerja sama pada pembelajaran IPS kelas eksperimen 1 disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan digambarkan dalam diagram batang. Hasil angket awal kemampuan kerja sama siswa pada pembelajaran IPS kelas eksperimen 1dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Distribusi Frekuensi Angket Awal Kemampuan Kerja Sama Kelas Eksperimen 1 STAD No. Interval f 1 38,5 - 40,5 3 9,4 2 36,4 - 38,4 3 9,4 3 34,3 - 36,3 4 12,5 4 32,2 - 34,2 3 9,4 5 30,1 - 32,1 5 15,6 6 28,0 - 30,0 14 43,8 Jumlah 32 100,0 Berdasarkan Tabel 17, nilai angket awal kemampuan kerja sama kelas eksperimen 1 STAD terendah pada interval 28,0 – 30,0 yaitu sebanyak 14 siswa atau 43,8. Pada interval 30,1 – 32,1 yaitu sebanyak 5 siswa atau 15,6 , interval 32,2 – 34,2 yaitu sebanyak 3 siswa atau 9,4, interval 34,3 - 36,3 yaitu sebanyak 4 siswa atau 12,5, interval 36,4 – 38,4 yaitu sebanyak 3 atau 9,4, interval 38,5 – 40,5 yaitu sebanyak 3 siswa atau 9,4. Distribusi frekuensi angket awal kemampuan kerja sama pada pembelajaran IPS kelas eksperimen 1 tersebut dapat dilihat dalam diagram batang yang digambarkan pada Gambar 6. Gambar 6. Diagram Angket Awal kemampuan Kerja Sama Siswa Kelas Eksperimen 1 14 5 3 4 3 3 2 4 6 8 10 12 14 16 28-30 30,1-32,1 32,2-34,2 34,3-36,3 36,4-38,4 38,5-40,5 F re k u e n si Interval Angket Awal Kelas Eksperimen 1 STAD

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI KELAS VIII SMP NEGERI 28 MEDAN T.A. 2013/2014.

0 2 19

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar IPS Dengan Metode Student Teams Achievement Division Bagi Siswa Kelas V SD Negeri 1 Tegalgondo Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 0 13

PERBEDAAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI EKOSISTEMDI SMA NEGERI 11 MEDAN.

0 1 19