Penelitian ini mengacu pada pendapat yang dirumuskan oleh Ngalimun 2014: 168 yaitu metode STAD adalah suatu model
pembelajaran kooperatif dengan sintaks pengarahan dari guru, kelompok yang heterogen, diskusi dengan bahan LKS secara
kolaboratif, presentasi kelompok sehingga terjadi diskusi kelas, individual dan skor perkembangan tiap siswa. Metode STAD dirasa
cocok untuk menumbuhkan tanggung jawab individual, mempererat interaksi dan kerja sama antar siswanya.
b. Langkah-Langkah Metode
Student Teams-Achievement Division
STAD
Metode STAD memerlukan beberapa langkah-langkah atau tahapan tertentu dalam praktik pelaksanaannya. Slavin 2009: 149
mengemukakan, terdapat beberapa tahapan atau langkah-langkah dalam melaksanakan metode STAD, yaitu:
1 Membagi siswa ke dalam tim
Dalam tahap ini, siswa dibagi menjadi beberapa tim yang dilakukan secara heterogen oleh guru dengan mempertimbangkan
berbagai perbedaan seperti prestasi belajar, gender dan jenis kelamin. Jangan biarkan siswa memilih sendiri anggota
kelompoknya, karena mereka cenderung akan memilih siswa lain yang setara dengan mereka.
2 Menentukan skor awal pertama
Pada tahap ini skor awal pertama adalah rata-rata siswa pada kuis-kuis sebelumnya. Apabila guru memulai STAD setelah
memberikan tiga kali atau lebih kuis, guru menggunakan rata-rata skor kuis siswa sebagai skor awal. Atau jika tidak, gunakan hasil
nilai terakhir siswa dari tahun lalu. 3
Pengajaran Tahap pengajaran adalah tahap di mana guru melakukan
presentasi materi yang akan menjadi bahan utama dalam kegiatan-kegiatan selanjutnya seperti diskusi dan kuis individual.
Presentasi tersebut
haruslah mencakup
pembukaan, pengembangan, dan pengarahan-praktis tiap komponen dari
keseluruhan pelajaran dari materi yang akan dipelajari saat itu. 4
Belajar tim Dengan bantuan belajar tim, siswa akan terdorong untuk
bekerja sama dengan siswa lainnya. Lembar kegiatan dari guru membuat para anggota tim berusaha menguasai materi yang
disampaikan di dalam kelas dan membantu rekan timnya untuk menguasai materi tersebut. Setiap tim haruslah bertanggung
jawab agar semua anggotanya dapat memahami materi yang dipelajari dengan baik.
5 Tes kuis individual
Guru membagikan kuis berdasarkan materi yang telah dipelajari siswa. Jangan biarkan para siswa bekerja sama
mengerjakan kuis tersebut. Biarkan siswa saling bertukar kertas dengan anggota tim lain ataupun mengumpulkan kuisnya untuk
dinilai setelah kelas selesai. 6
Rekognisi tim Sesegera mungkin setelah melakukan tiap kuis, hitunglah
skor kemajuan individual dan skor tim, dan berikanlah sertifikat atau bentuk penghargaan lainnya kepada tim dengan skor
tertinggi. Jika memungkinkan, guru membacakan hasil dari skor tim pada periode pertama setelah mengerjakan kuis.
Slavin 2009: 159 merumuskan untuk menghitung poin kemajuan dan penghargaan tim, dipakailah kriteria sebagaimana
yang disajikan dalam Tabel 3 dan 4 berikut ini. Tabel 2. Pedoman Perhitungan Skor Kemajuan Siswa Metode
STAD Skor Tes
Poin Kemajuan a.
Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 5
b. 1-10 poin dibawah skor awal
10 c.
Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal
20 d.
Lebih dari 10 poin di atas skor awal 30
e. Kertas jawaban sempurna terlepas dari
skor awal 30
Tabel 3. Kriteria Penghargaan Tim Metode STAD Skor Rata-rata Tim
Pengahargaan 15
16 17
TIM BAIK TIM SANGAT BAIK
TIM SUPER
Berbeda dengan
Slavin, langkah-langkah
dalam pelaksanaan STAD menurut Jacobsen 2009: 235 meliputi: