Peneliti kurang mengoptimalkan waktu selama pembelajaran.
mereka. Peneliti memberikan reward berupa coklat Toblerone yang juga serupa prisma alas segitiga kepada kelompok 4 yang
membawa benda-benda serupa prisma dengan benar dan lebih variatif dibandingkan dengan teman-temannya. Saat ini siswa
mulai banyak bertanya selama penyampaian materi pelajaran, diantaranya S
26
dari kelompok 7 yang membawa tempat pensil berbentuk tabung bertanya “Bu, kenapa tempat pensil saya bukan
termasuk prisma ? Tabung juga punya sisi alas dan sisi atas, Bu S
33
di kelompok 8 yang membawa cup ice cream Cornetto juga bertanya “Apa cup Cornetto yang mirip kerucut termasuk bangun
ruang, Bu? Sedang S
8
di kelompok 2 bertanya ”Bu, kenapa file foldernya S
7
termasuk bentuk prisma ? Pertanyaan yang diajukan siswa dalam proses pembelajaran
memotivasi siswa lainnya untuk membanding-bandingkan benda yang di bawa dari rumah dengan milik teman-temannya. Kondisi
kelas menjadi lebih aktif dan siswa lebih solid berkerja sama dengan anggota kelompoknya.
Setelah pemberian materi, masing-masing siswa diberikan LKS yang diselesaikan dengan secara kelompok. Menjelang akhir
pembelajaran sesuai pelaksanaan Cooperative Learning tipe NHT, siswa perwakilan kelompoknya yakni nomor anggota 4 S
4
, S
8
, S
12
, S
16
, S
20
, S
24
, S
28
dan S
33
menjelaskan jawaban secara lisan dan nomor anggota 5 S
9
dan S
34
mengerjakannya di papan tulis. Cara penyampaian jawaban LKS dilaksanakan lebih bervariasi untuk
mengurangi kejenuhan siswa dan untuk meningkatkan kepercayaan dirinya dalam menjawab soal secara lisan. Gambar 7 menunjukkan
munculnya indikator menggunakan kualitas suara yang disesuaikan dengan situasi, mengekspresikan pendapat, menjaga kontak mata
selama perbincangan berlangsung dan berbicara dengan lancar, hanya mengalami sedikit keraguan.
2 Pertemuan ke 2 - Senin, 3 Mei 2010
Pertemuan kedua berlangsung selama 2 40 menit 2 jam pelajaran. Siswa yang hadir pada pertemuan kedua ini ada 34
orang. Materi yang disampaikan adalah luas permukaan prisma. Pembelajaran
matematika berlangsung
lancar, peneliti
menggunakan media prisma dengan ukuran dan warna yang bervariasi dan benda dalam kehidupan sehari-hari berbentuk balok
dan prisma yang mereka bawa sendiri untuk memudahkan penyampaian materi, seperti kemasan coklat, pasta gigi, dan snack.
Peneliti juga
menggunakan jaring-jaring
prisma untuk
memudahkan mencari luas permukaan prisma. Pembelajaran matematika berlangsung lancar, siswa sudah
mengkondisikan diri dalam letak tempat duduknya secara berkelompok dengan tertib dan adanya peningkatan antusias siswa
dalam menyimak materi yang diberikan. Ditandai dengan adanya beberapa siswa yang tadinya enggan bertanya kepada guru, mulai
bertanya saat guru sedang menjelaskan materi diantaranya S
3
, S
5
, S
6
, S
13
, S
21
, S
31
dan S
32
. Sedangkan S
24
yang awalnya selalu memeriksakan jawaban LKSnya kepada guru peneliti sudah
Gb.7. Tampak S
12
dengan percaya diri sedang mempresentasikan jawaban LKS secara lisan beserta S
16
dan S
24
.