Tindakan Pembelajaran Matematika 1. Penelitian Pendahuluan
kelompok. Siswa yang pintar berdasarkan rekomendasi guru bidang studi di undi lebih awal sehingga setiap kelompok terdapat
siswa yang pintar. Siswa yang lain diundi lagi setelahnya, dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Siswa yang telah
dikelompokkan menduduki posisi yang telah ditentukan, yakni kelompok 1-4 menempati barisan depan dan kelompok 5-8
menempati barisan belakang. Media yang digunakan adalah kubus dengan ukuran dan warna yang bervariasi untuk memudahkan
mengidentifikasi sifat-sifat kubus dan bagian-bagiannya dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran matematika berlangsung lancar, namun juga menghadapi beberapa kendala. Siswa yang belum terbiasa dengan
anggota kelompoknya dan diskusi kelompok yang berlangsung dari awal hingga akhir pembelajaran membuat siswa kurang
konsentrasi. Siswa yang belum nyaman dengan kondisi kelompoknya tampak lebih sering menanyakan materi pelajaran
dengan temannya dari kelompok lain di antaranya adalah S
9
, S
18
, S
19
, S
23
, S
24
, S
25
, S
28
, S
29
, S
33
, dan S
34
. Hal ini menyebabkan beberapa kelompok tampak tidak teratur dan masih tampak
bingung dengan metode pembelajaran yang sedang berlangsung.
Gb. 1. S
25
dikelompok 7 tampak lebih sering berdiskusi dengan temannya dari kelompok 8 S
30
,S
31
dan S
32
.
58
Setelah pemberian materi, masing-masing siswa diberikan LKS Lembar Kerja Siswa yang diselesaikan dengan cara
berdiskusi secara kelompok. Dan pada proses inilah, siswa diharapkan dapat lebih leluasa bertanya kepada teman dan guru
sehingga dapat menyelesaikan soal-soal matematika dengan baik. Pada saat peneliti mengajukan pertanyan kepada subyek, serta
menjawab pertanyaan pada LKS secara lisan, belum ada siswa yang berani maju ke depan. Sehingga peneliti menunjuk beberapa
siswa untuk menjawabnya yakni S
10,
S
11
, dan S
22
, mereka tampak ragu-ragu dan terbata-bata dalam menjawabnya.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer terdapat kekurangan pada pembelajaran yang dilakukan, yaitu
peneliti kurang memotivasi siswa pada saat awal pembelajaran dan kurangnya penjelasan tentang model Cooperative Learning tipe
Numbered Head Together NHT yang sedang digunakan. Hal ini diasumsikan oleh peneliti dan observer sebagai penyebab siswa
menjadi kurang memperhatikan pelajaran.
2 Pertemuan ke 2 - Senin, 22 Maret 2010
Pertemuan kedua berlangsung selama 2 40 menit 2 jam pelajaran. Siswa yang hadir pada pertemuan pertama ini ada 34
orang. Pada pertemuan kedua, materi yang disampaikan adalah sifat-sifat balok dan bagiannya. Saat ini siswa sudah lebih tertib
untuk duduk berdasarkan kelompoknya dan pembelajaran matematika berlangsung lancar. Untuk menarik perhatian siswa
saat proses pembelajaran berlangsung, peneliti menggunakan media balok dengan ukuran dan warna yang bervariasi untuk
memudahkan dalam proses pembelajaran. Saat memulai pembelajaran, siswa langsung duduk
menempati posisi kelompoknya masing-masing. Kelompok 1 dan 4 yang tampak sangat nyaman dengan kelompoknya, dapat
59