Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan

pengembangan keahllian mengajar, dan sebagainya. 47 PTK terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua siklus, tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu :

1. Perencanaan Planning

Peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan penelitian. Peneliti menyiapkan skenario pembelajaran dan instrumen penelitian yang terdiri atas lembar kerja siswa, lembar observasi, skala kepercayaan diri siswa dan lembar wawancara.

2. Tindakan Acting

Tahap ke-2 dari penelitian ini adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau isi rancangan, yaitu mengenai tindakan di kelas.

3. Pengamatan Observation

Tahap ke-3, yaitu selama tahap pelaksanaan peneliti mengobservasi keaktifan dan respon siswa terhadap skenario pembelajaran yang telah dibuat peneliti dengan menggunakan lembar observasi dan skala kepercayaan diri.

4. Refleksi Reflecting

Pada tahap ini, hasil yang didapat dari observasi dikumpulkan dan dianalisis bersama oleh peneliti dan guru, sehingga dapat diketahui apakah kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Hasil analisis tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk merencanakan tindakan selanjutnya. Adapun desain penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan, sebagai berikut : h.102 35 Gambar II.1 Bagan Desain Penelitian Observasi Pendahuluan 1. Wawancara dengan guru dan siswa 2. Observasi pembelajaran siswa Tahap Persiapan Persiapan RPP Pembelajaran berdasarkan refleksi pada siklus I Tahap Persiapan Persiapan RPP Pembelajaran Analisis penyebab masalah Siklus I Siklus II Tahap Pelaksanaa Tindakan Proses pembelajaran dengan menggunakan NHT I Tahap Pelaksanaa Tindakan Proses pembelajaran dengan menggunakan NHT II Tahap Analisis dan Evaluasi · Penyebaran skala kepercayaan diri dan wawancara · Analisis hasil skala kepercayaan diri dan wawancara Tahap Refleksi · Analisis kekurangan yang ada pada siklus I · Pengecekan kriteria keberhasilan Tahap Refleksi · Analisis kekurangan pada siklus II dan faktor penyebabnya · Analisis keberhasilan penelitian dan faktor yang mempengaruhinya Tahap Analisis dan Evaluasi · Penyebaran skala kepercayaan diri dan wawancara · Analisis hasil skala kepercayaan diri dan wawancara Tahap Pembuatan Laporan Penelitian 36

C. Subyek dan Pihak yang Terkait dalam Penelitian

Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 4 Kota Tangerang Selatan kelas VIII-2 yang berjumlah 34 siswa. Alasan dipilihnya kelas VIII sebagai subyek karena karakteristik subyek cocok dengan judul penelitian dan subyek juga telah belajar dua semester di SMP. Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah guru matematika. Dalam penelitian ini guru bidang studi terlibat sebagai kolaborator dan pengamat observer yang mengamati dan mencatat sikap detail aktivitas guru peneliti dan siswa di kelas pada lembar observasi.

D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian

Pada penelitian ini peneliti berperan sebagai guru yang melakukan proses pembelajaran yaitu mengajarkan materi dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe Numbered Head Together NHT.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Prosedur penelitian ini berlangsung dua siklus, dimana tiap siklus terdiri dari empat kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, analisis dan refleksi. Adapun Cooperative Learning tipe NHT dalam pelaksanaannya menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: e. Fase-1 : Penomoran Pada fase ini guru membagi siswa ke dalam kelompok dengan anggota empat sampai lima orang dan kepada setiap angggota kelompok diberi nomor 1 sampai 4 atau 5. f. Fase-2 : Mengajukan Pertanyaan Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi dan dapat spesifik dalam bentuk kalimat tanya. g. Fase-3 : Berpikir Bersama Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tersebut. 37

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Efektifitas pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar pendidikan Agama Islam di SMP Islam al-Fajar Kedaung Pamulang

0 10 20

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8