Pengamatan Observation Refleksi Reflecting

h. Fase-4 : Menjawab Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengangkat tangannya dan mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. Penelitian tindakan kelas ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana kepercayaan diri siswa pada setiap siklus pembelajaran setelah diberikan tindakan. Jika pada penelitian siklus I terdapat kekurangan maka penelitian pada siklus II lebih diarahkan pada perbaikan dan jika pada siklus I terdapat keberhasilan maka pada siklus II lebih diarahkan pada pengembangan.

1. Penelitian Pendahuluan a. Observasi kegiatan belajar dan pembelajaran

· Pada observasi kegiatan belajar dan pembelajaran, peneliti mengamati kondisi pembelajaran matematika pada kelas VIII-2 SMP Negeri 4 Kota Tangerang Selatan.

b. Wawancara dengan guru dan siswa

· Sebelum melakukan tindakan pada siklus I, peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui kondisi pembelajaran matematika di kelas VIII-2 SMP Negeri 4 Kota Tangerang Selatan. · Wawancara tersebut bertujuan untuk mengetahui kondisi kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran matematika.

2. Siklus I a. Tahap Perencanaan

· Rencana Pembelajaran RPP siklus I dengan model Cooperative Learning tipe NHT, digunakan peneliti dalam proses pembelajaran. · Materi yang dibahas dalam siklus ini adalah Bangun Ruang Sisi Datar yakni Kubus dan Balok. · Peneliti mendiskusikan pembuatan RPP dengan guru kolaboratorobserver. 38

b. Tahap Tindakan

· Model Cooperative Learning tipe NHT I digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. · Pembelajaran pada siklus I ini terdiri dari 6 pertemuan. · Pada pertemuan pertama siswa mulai melakukan belajar kelompok sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru secara heterogen dan guru membimbing siswa dalam melakukan model Cooperative Learning tipe NHT I dalam bentuk diskusi kelompok. · Pertemuan kedua materi disampaikan guru dengan model Cooperative Learning tipe NHT. · Pertemuan selanjutnya siswa mulai terbiasa mendapat kesempatan mengerjakan tugas di depan kelas sesuai dengan pengundian nomor anggota yang terpilih. · Pada setiap pertemuan observer melakukan pengamatan dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan sebelumnya.

c. Analisis dan Evaluasi

· Peneliti menyebarkan skala kepercayaan diri dan melakukan wawancara dengan siswa. · Wawancara dilakukan kepada guru matematika kelas VIII-2 untuk mengetahui tanggapan guru mengenai Cooperative Learning tipe NHT pada siklus I. · Penyebaran skala kepercayaan diri dan wawancara dilakukan setelah siklus I selesai dilaksanakan. · Penyebaran skala kepercayaan diri dan wawancara bertujuan untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri siswa setelah belajar dengan menggunakan Cooperative Learning tipe NHT. · Analisis hasil skala kepercayaan diri dilakukan dengan mengkategorisasikan hasil skala kepercayaan diri siswa ke dalam kategori rendah, sedang, dan tinggi. 39

d. Tahap Refleksi

· Menganalisis kekurangan yang ada pada siklus I. · Peneliti mendiskusikan hasil analisis dengan observer, kemudian dibuat perbaikan berdasarkan kekurangan yang ada. · Hasil dari analisis tersebut akan menjadi pertimbangan dalam menyusun RPP pada siklus II.

3. Siklus II a. Tahap Tindakan

· Pembuatan RPP siklus II berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. · Peneliti mendiskusikan dengan observer dalam pembuatan RPP. · Materi pada siklus II terdiri dari Prisma dan Limas.

b. Tahap Tindakan

· Model Cooperative Learning tipe NHT II digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. · Tindakan pada siklus II ditambahkan dengan perbaikan dari kekurangan pada tindakan siklus I yang telah disusun sebelumnya.

c. Tahap Analisis dan Evaluasi

· Penyebaran skala kepercayaan diri dan melakukan wawancara untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada siswa dengan membandingkan hasil skala kepercayaan diri dan wawancara pada siklus I. · Hasil skala kepercayaan diri dianalisis dengan menggunakan mengkategorikan hasil skala kepercayaan diri siswa ke dalam kategori rendah, sedang dan tinggi. · Menganalisis hasil lembar observasi dan membandingkannya dengan siklus I.

d. Tahap Refleksi

· Mengevaluasi perkembangan kondisi siswa setelah dilakukan tindakan kedua ini dengan melihat hasil dari skala kepercayaan diri, lembar observasi dan hasil wawancara. 40

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Efektifitas pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar pendidikan Agama Islam di SMP Islam al-Fajar Kedaung Pamulang

0 10 20

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8