C. Subyek dan Pihak yang Terkait dalam Penelitian
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 4 Kota Tangerang Selatan kelas VIII-2 yang berjumlah 34 siswa. Alasan
dipilihnya kelas VIII sebagai subyek karena karakteristik subyek cocok dengan judul penelitian dan subyek juga telah belajar dua semester di SMP.
Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah guru matematika. Dalam penelitian ini guru bidang studi terlibat sebagai kolaborator dan
pengamat observer yang mengamati dan mencatat sikap detail aktivitas guru peneliti dan siswa di kelas pada lembar observasi.
D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian
Pada penelitian ini peneliti berperan sebagai guru yang melakukan proses pembelajaran yaitu mengajarkan materi dengan menggunakan model
Cooperative Learning tipe Numbered Head Together NHT.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Prosedur penelitian ini berlangsung dua siklus, dimana tiap siklus terdiri dari empat kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, analisis dan
refleksi. Adapun Cooperative Learning tipe NHT dalam pelaksanaannya menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
e. Fase-1 : Penomoran Pada fase ini guru membagi siswa ke dalam kelompok dengan anggota
empat sampai lima orang dan kepada setiap angggota kelompok diberi nomor 1 sampai 4 atau 5.
f. Fase-2 : Mengajukan Pertanyaan Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat
bervariasi dan dapat spesifik dalam bentuk kalimat tanya. g. Fase-3 : Berpikir Bersama
Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tersebut.
37
h. Fase-4 : Menjawab Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya
sesuai mengangkat tangannya dan mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.
Penelitian tindakan kelas ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana kepercayaan diri siswa pada setiap siklus pembelajaran setelah diberikan
tindakan. Jika pada penelitian siklus I terdapat kekurangan maka penelitian pada siklus II lebih diarahkan pada perbaikan dan jika pada siklus I terdapat
keberhasilan maka pada siklus II lebih diarahkan pada pengembangan.
1. Penelitian Pendahuluan a. Observasi kegiatan belajar dan pembelajaran
· Pada observasi kegiatan belajar dan pembelajaran, peneliti mengamati kondisi pembelajaran matematika pada kelas VIII-2 SMP
Negeri 4 Kota Tangerang Selatan.
b. Wawancara dengan guru dan siswa
· Sebelum melakukan tindakan pada siklus I, peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui kondisi pembelajaran matematika di
kelas VIII-2 SMP Negeri 4 Kota Tangerang Selatan. · Wawancara tersebut bertujuan untuk mengetahui kondisi kepercayaan
diri siswa dalam pembelajaran matematika.
2. Siklus I a. Tahap Perencanaan
· Rencana Pembelajaran RPP siklus I dengan model Cooperative Learning tipe NHT, digunakan peneliti dalam proses pembelajaran.
· Materi yang dibahas dalam siklus ini adalah Bangun Ruang Sisi Datar yakni Kubus dan Balok.
· Peneliti mendiskusikan
pembuatan RPP
dengan guru
kolaboratorobserver. 38
b. Tahap Tindakan
· Model Cooperative Learning tipe NHT I digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
· Pembelajaran pada siklus I ini terdiri dari 6 pertemuan. · Pada pertemuan pertama siswa mulai melakukan belajar kelompok
sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru secara heterogen dan guru membimbing siswa dalam melakukan model
Cooperative Learning tipe NHT I dalam bentuk diskusi kelompok. · Pertemuan kedua materi disampaikan guru dengan model
Cooperative Learning tipe NHT. · Pertemuan selanjutnya siswa mulai terbiasa mendapat kesempatan
mengerjakan tugas di depan kelas sesuai dengan pengundian nomor anggota yang terpilih.
· Pada setiap pertemuan observer melakukan pengamatan dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan sebelumnya.
c. Analisis dan Evaluasi
· Peneliti menyebarkan skala kepercayaan diri dan melakukan
wawancara dengan siswa.
· Wawancara dilakukan kepada guru matematika kelas VIII-2 untuk mengetahui tanggapan guru mengenai Cooperative Learning tipe
NHT pada siklus I.
· Penyebaran skala kepercayaan diri dan wawancara dilakukan setelah
siklus I selesai dilaksanakan.
· Penyebaran skala kepercayaan diri dan wawancara bertujuan untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri siswa setelah belajar dengan
menggunakan Cooperative Learning tipe NHT.
· Analisis hasil
skala kepercayaan
diri dilakukan
dengan mengkategorisasikan hasil skala kepercayaan diri siswa ke dalam
kategori rendah, sedang, dan tinggi.
39
d. Tahap Refleksi
· Menganalisis kekurangan yang ada pada siklus I. · Peneliti mendiskusikan hasil analisis dengan observer, kemudian
dibuat perbaikan berdasarkan kekurangan yang ada. · Hasil dari analisis tersebut akan menjadi pertimbangan dalam
menyusun RPP pada siklus II.
3. Siklus II a. Tahap Tindakan
· Pembuatan RPP siklus II berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. · Peneliti mendiskusikan dengan observer dalam pembuatan RPP.
· Materi pada siklus II terdiri dari Prisma dan Limas.
b. Tahap Tindakan
· Model Cooperative Learning tipe NHT II digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
· Tindakan pada siklus II ditambahkan dengan perbaikan dari kekurangan pada tindakan siklus I yang telah disusun sebelumnya.
c. Tahap Analisis dan Evaluasi
· Penyebaran skala kepercayaan diri dan melakukan wawancara untuk mengetahui
perubahan yang
terjadi pada
siswa dengan
membandingkan hasil skala kepercayaan diri dan wawancara pada siklus I.
· Hasil skala kepercayaan diri dianalisis dengan menggunakan mengkategorikan hasil skala kepercayaan diri siswa ke dalam
kategori rendah, sedang dan tinggi. · Menganalisis hasil lembar observasi dan membandingkannya dengan
siklus I.
d. Tahap Refleksi
· Mengevaluasi perkembangan kondisi siswa setelah dilakukan tindakan kedua ini dengan melihat hasil dari skala kepercayaan diri,
lembar observasi dan hasil wawancara. 40