Ragam permainan untuk teater

Seni Budaya 81 latihan seperti ini, yang dihindari adalah meniru. Pelatih harus membebaskan peserta didik. Biarlah mereka berlaku berdasarkan imajinasinya masing-masing. Variasi dari latihan ini, ialah: 1 Berjalan di jalan yang lengket. 2 Berjalan di jalan yang berlubang. 3 Berjalan di jalan banjir. 4 Berjalan di jalan yang panas. 5 Berjalan dengan kaki yang tidak dapat ditekuk. 6 Berjalan dengan kaki yang tidak dapat diluruskan, dan seterusnya. Sumber: Teater Tanah Air Gambar 8.9 Latihan ekspresi

4. Merancang Karya Teater Dari Naskah Adaptasi

Berdasarkan naskah Filipina, “Mentang-mentang dari New York” karya Marcelino Acana Jr, Noorca Marendra memindahkan setting peristiwanya ke kampung Jelambar, di wilayah Jakarta Barat. Lakon ini bercerita tentang seorang janda, Bi Atang dan anak gadisnya, Ikah yang sok kaya. Perabotan rumahnya terdiri dari seperangkat kursi rotan, dan sebuah radio besar. Lakon ini sangat terbuka untuk diadaptasi ke semua propinsi di Tanah Air, dengan memindahkan setting peristiwanya ke daerah setempat. Dan persoalan yang diungkapkan oleh lakon tidak berjarak dengan persoalan-persoalan di semua negara berkembang. Sumber: Dok. Don Zolidis Gambar 8.10 he Birds, karya Aristophanes. Adaptasi oleh Don Zolidis 82 Buku Guru kelas XI SMAMASMKMAK a. Membentuk staf produksi Langkah pertama yang dilakukan oleh guru pembimbing adalah mengumpulkan semua peserta didik yang akan turut mendukung pementasan, lalu membentuk staf produksi, dengan pembagian tugas sebagai berikut: 1 Memilih dan menentukan peserta didik yang berminat di staf artistik; Pemain, penata musik, penata gerak, penata penata busana, penata rias, penata dekor, dan penata cahaya. 2 Memilih dan menentukan peserta didik yang berminat di staf managemen; pimpinan produksi, keuangan, dana dan usaha, dokumentasi, konsumsi dan bagian umum. Semua yang turut mendukung pementasan harus saling bekerjasama dengan baik. Dan untuk memperlancar kerjasama diperlukan pembagian kerja dan batasan yang jelas mengenai wewenang dan kewajibannya masing-masing, sehingga tidak terjadi pertengkaran selama bekerja. b. Memilih dan menentukan pemain Setelah membaca dan memahami isi naskah, guru pembimbing menjelaskan alur cerita dan melukiskan dan menentukan pemain yang akan memerankan tokoh-tokoh yang ada di dalam naskah. Caranya bisa dimulai dengan membaca naskah secara bergiliran kemudian ditentukan pemerannya. Atau dengan cara, peserta didik memilih peran yang mereka sukai, kemudian diberi waktu untuk mempresentasikan peran yang mereka pilih tersebut. c. Menentukan Karakterisasi Menganalisa tokoh-tokoh yang ada dalam naskah “Mentang-mentang dari New York”. Di dalam menganalisa tokoh-tokoh ada tiga sumber informasi mengenai karakterisasinya. Pertama, dari keterangan yang ada di dalam naskah. Kedua, ucapan tokoh itu sendiri. Ketiga, ucapan tokoh lain tentang tokoh tersebut: d. Ikah Keterangan di dalam naskah menyebutkan; - “Ikah muncul, Ia mengenakan gaun yang mengsankan dihiasi kulit binatang berbulu pada lehernya. Sebelah tangannya mengayun-ayunkan sehelai sapu tangan sutra yang selalu dilambai-lambaikan apabila berjalan atau bicara, tangan lainnya menjepit pipa rokok yang panjang, dengan rokoknya yang belum dinyalakan. Dan inilah gaya Hollywood yang gila itu”. Kemudian, dianalisa, apa saja yang dikatakan Ikah dalam naskah tersebut. Dan apa yang dikatakan tokoh lain tentang Ikah. Demikian juga dalam menganalisa tokoh-tokoh lainnya, seperti; Bi Atang, Anen, Otong dan Fatimah. e. Menentukan bloking Bloking adalah pergerakan atau perpindahan pemain dari satu tempat ke tempat lain, misalnya, dari duduk dikursi, berjalan untuk membuka jendela karena udara pengap.